4 Hal Sederhana Wujud Toleransi di Bulan Ramadhan



Halloha temans, sudah hari ke berapa nih puasanya? Semoga lancar dan nggak lemes ya. Di bulan Ramadhan ini semua umat Muslim menjalankan ibadah puasa full 30 hari. Di lingkungan saya sebagian besar di dominasi saudara umat Muslim. Di kampung saya tinggal sejak kecil yang non muslim cuma saya sekeluarga. Tapi kami tetap rukun dan tidak pernah ada perseteruan karena keyakinan yang berbeda.

Sekarang sosial media begitu  hangat, dunia maya suhunya lebih tinggi karena sentimen keyakinan. Semoga realita itu berbanding terbalik dengan dunia nyata, dimana masyarakat biasa-biasa saja, ayem tentrem dan rukun. Semoga.

Kunci dari kerukunan sebenarnya saling menghormati, menghargai dan bertoleransi. Kapanpun dan dimanapun. Terkhusus di bulan Ramadhan ini saatnya kita semua yang muslim menunjukkan kedewasaam ibadahnya begitupun yang nonmuslim menghargai saudara kita yang sedang berpuasa.

Nah, apa saja sih yang bentuk toleransi yang bisa kita lakukan selama bulan Ramadhan ini.

1. Ikut "berpuasa" dilingkungan kerja/sekolah

Di bulan Ramadhan saya selalu ikut "berpuasa" dalam artian tidak makan minum di depan orang-orang. Turut mengendalikan diri dan tidak "menggoda" yang sedang berpuasa. Di lingkungan sekolahpun biasanya demikian. Menghormati teman yang puasa dan tidak makan minum selama di sekolah, toh semua penjual juga tutup. Di kantor justru teman-teman saya yang menyarankan saya untuk makan dan minum, dan kata mereka itu tidak "mengganggu"mereka. Tapi  saya harus menghormati donk, lagian di kantor juga ngga ada makanan selama puasa ini. Lol

2.  Jangan posting gambar makanan sebelum mendekati jam berbuka

Saya suka banget posting gambar makanan di Instagram ataupun Facebook. Tapi selama bulan puasa saya menahan diri untuk tidak posting di siang bolong atau sebelum jam berbuka. Saya percaya teman-teman pengguna sosial media tidak kepengen cuma lihat foto makanan tapi entah mengapa rasanya kok nggak etis menebar foto makanan sementara banyak yang berpuasa. Saya lihat di timeline sekarang juga berkurang frekuensi teman yang mengupload gambar makanan. Bikin ngiler euy.

3. Stop posting hoax atau hal yang mengundang perdebatan

Nah, poin ini penting gaes. Coba deh ditahan jempolnya untuk nggak share postingan yang memicu perdebatan atau malah mungkin hoax. Sejenak biarlah timeline cooling down . Agar tidak ada bantah bantahan, saling bersitegang yang bisa melunturkan puasa.

4. Beri kesempatan pada rekan untuk beribadah lebih lama

Saat bulan puasa seseorang akan lebih meningkatkan ibadahnya. Jika hari biasa jarang baca kitab suci, pasti di bulan suci akan lebih rajin. Nah, sebagai bentuk toleransi bisa memberikan waktu longgar pada mereka, mungkin sebagai atasan tidak memberi tumpukan pekerjaan berlebih. Seperti di kantor saya di bulan puasa ada sholat berjamaah dan kultum tentu waktunya lebih lama dari sholat biasanya. Kita harus menoleransi dan tidak mengganggu saat mereka beribadah.

Baca Juga : Lima Hal Ini Membuat Saya Excited Menyambut Ramadhan

Komentar

  1. damai itu indah ya mbak. semangaaat...

    BalasHapus
  2. awalnya aku ikut puasa mba, tapi emangtemen kantorku bilang gpp kalo aku mau minum atau ngemil, karna dia ndak akan tergoda katanya.

    BalasHapus
  3. Udah masuk hari ke-5, alhamdulillah timeline saya adem ayem. Padahal tadinya ada kekhawatiran akan tetap panas. Ya, semoga aja akan terus berlanjut. Kan enak kalau suasana dumay adem :)

    BalasHapus
  4. Paling males kalau lihat postingan hoax, jangankan dengan antar umat lain, dengan satu agama-pun bahkan bisa menimbulkan perselisihan.ngeriii

    BalasHapus

Posting Komentar

Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)