#HororFriday: Diajak Kenalan Arwah Anggota Keluarga Tunangan



Friday is coming, dan saatnya bikin postingan temans. Maaf ya, postingan kali ini tidak sesuai dengan konsep yang saya buat sesuai Resolusi Blog 2016. Sepertinya cerita yang cocok di hari Jumat tuh cerita horor aja yaaaa. Lebih seru, dan postingan tentang hobi bakal saya tulis di hari Minggu. Ok, cekidot ya.

Selasa malam saya ke tempat Ibu saya di Klaten. Rumah di mana saya dan ketiga adik saya tinggal di sana sejak kecil. Saya sekeluarga berencana ke acara pengajian meninggalnya Pakde di desa sebelah. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh dan adik saya nomer tiga belum juga menampakkan diri, padahal kami sudah berjanji akan berangkat Ba'da Isya.

Terpaksa kami meninggalkan adik saya yang sedang menjemput tunangannya. Dia memang lagi seneng-senengnya berdua. Maklum, mereka LDRan dan baru bertunangan beberapa hari. Acara pengajian lancar dan saat adik saya menyusul ke tempat Pakde saya sudah balik Jogja karena si kecil sudah ngantuk.

Hari berikutnya Ibuk saya cerita kalau si V, tunangan adik saya melihat "sesuatu" di rumah pas datang ke rumah. V melihat gadis kecil bermain di atas boks bayi milik saya dulu dan masih dipakai hingga anak saya, dan adik saya. So, kalo ditanya usia boks bayi itu amak kamu, mungkin tuaan boks bayi itu. Keadaan rumah saat itu memang sepi, hanya ada dia dan adik saya. Tak hanya sekali, gadis kecil itu kembali menampakkan diri dan terlihat dari jendela kamar.

Hiiiii, jujur saya merinding denger cerita itu. Saya dan ketiga adik yang sudah tinggal selama lebih dari 25 tahun belum sekalipun "diganggu" atau melihat penampakan. Padahal kami semua "jirih" atau penakut. Mungkin si hantu tau kalo kami penakut jadinya nggal nongol, hehehe.

Cerita tentang penampakan di rumah saya juga pernah saya dengar dari suami saya. Beberapa saat setelah kami tunangan, dia bertanya pada saya. Apakah saya mempunyai adik perempuan yang sudah meninggal / keguguran saat bayi. Saya heran kok dia bisa tahu padahal saya belum pernah menceritakan hal tersebut. "Aku melihat gadis yang seusia anak kuliahan dan mirip kamu tapi dia langsing" cerita dia. 
"Mungkin dia adik kamu yang meninggal saat bayi dan ingin kenalan sama aku, calon Masnya"  Lanjut dia dulu sebelum jadi suami saya.
"Dia tersenyum sama saya dan di dampingi seorang kakek, barang kali itu simbah kamu" 

Saya diam saja, dan tertegun. Ibu saya memang pernah keguguran, bayi perempuan yang jika dia hidup sekarang sudah berusia 25 tahunan. Ah, saya jadi melo. Pasti dia cantik kayak mbaknya, hihihi. Konon, bayi yang sudah meninggal di dunia "sana" ikut tumbuh menjadi besar.

Terlepas dari kebetulan atau tidak, tunangan adik saya dan tunangan saya mengalami hal yang serupa. Di ajak kenalan dengan anggota keluarga yang sudah meninggal walau hanya sekelebat saja. 

Bagi beberapa orang memang ada yang "bakat" untuk melihat hal-hal di dunia lain. Percaya atau tidak tergantung keyakinan masing-masing. Saya sendiri percaya jika ada roh-roh halus di luar sana. Mereka hidup seperti kita, dan membutuhkan banyak tempat. Jangan heran, jika ada rumah kosong bakal ada yang nempatin. Seperti manusia, mereka ada yang jahat dan ada yang baik. Yang penting, kita tidak mengganggu mereka pasti mereka juga tidak akan mengganggu. Toh, kita punya Tuhan yang jadi pelindung kita. 

Eits, serius banget bacanya. Jangan dikira saya sering liat penampakan ya. Belum pernah sama sekali dan saya tidak berbakat atau punya indra  ke enam. Cuma sering dengar dari suami yang kebetulan punya kelebihan bisa melihat.

So, pernahkah kalian melihat penampakan?


Komentar

  1. Saya pernah mbak Prima, eh nggak yakin juga deng soalnya waktu itu saya ngantuk sekali jadi seperti hilang kesadaran gitu

    Iya saya juga percaya ada bangsa jin disekitar kita, yang penting iman kita kuat ya mbak :)

    BalasHapus
  2. Saya duluuu sekali pernah lihat secara tak sengaja (mosok sengaja?). Hihiii. Ceritanya pas aku lagi baca di kamar, sekilas ada bayangan tinggi besar lewat. Saya pikir sepupu saya mau ke rak buku. Sejam, teryata 'sepupu' saya itu nggak balik. Saya baru sadar kalo jalan yang dilewatinya itu buntu. Ihh

    BalasHapus
  3. Dulu sebelum menikah hampir setiap hari, he he he
    Macem-macemlah penampakannya apalagi kalau nginep di tempat baru gitu.
    Sungguh hidup ga tenang karena sayanya bkn pemberani, jadi suka parno sendiri :D

    BalasHapus
  4. Mbak Priiiimmmm... aku jadi ingat masa lalu. Dulu waktu S1 suka diikuti sama tetangga gara2 aku suka 'ngobrol' di jalan gang pas pulang malem dari kampus. Kupikir nggak ada orang yg ngeliat, nggak taunya para tetangga penasaran dg siapa aku ngobrol. Haha... sekarang aku jadi wondering, gimana kabarnya 'temanku' ya...

    BalasHapus
  5. Gak pernah melihat, tapi merasakan bahwa mereka itu ada. Dan rasanya itu .... sesuatu.

    BalasHapus
  6. alaamaak...lagi sendirian nih di kamar

    BalasHapus

Posting Komentar

Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)