Pasar Kreatif Laris Manis Program Sengkuyung Kundha Kabudayan






Yogyakarta, 24 November 2023 - Sore ini saya jalan-jalan ke Area Eks Kampus Stiker yang terletak di Jl. Parangtritis Km 3, Salakan, Bangunharjol, Sewon, Bantul. Tempat yang biasanya sepi ini banyak dikunjungi orang-orang yang ingin berbelanja di Pasar Kreatif Laris Manis 2023. Sebuah pasar seni yang dipersembahkan oleh Kundha Kabudayan (Dinas Kebudayaan) DIY dan Taman Budaya Yogyakarta. 



Pasar Kreatif Laris Manis ini diadakan untuk mewadahi kebutuhan para pelaku seni budaya di Yogyakarta. Bentuknya dengan memanfaatkan ruang milik Pemda DIY yang belum terkelola dan termanfaatkan dengan baik yang kemudian difungsikan sebagai pasar apresiasi dan ekspresi seni. Seperti kita ketahui, area "Eks Kampus Stieker" ini memang tidak digunakan dan merupakan lahan kosong. Setahu saya sich, hanya dipakai untuk pasar malam Sekaten setahun  sekali dan beberapa event yang jumlahnya bisa dihitung dengan jari, alias sangat jarang. Tempat ini dipilih karena merupakan aset resmi milik Pemda DIY, landscapenya juga mendukung. Areanya luas, landscape rata, lokasi strategis dan cukup untuk menggelar beragam insfrastruktur yang dibutuhkan.

Digelar Selama 3 Hari



Pasar Kreatif Laris Manis digelar selama 3 hari, dari Jumat 24 November November s/d Minggu 26 November 2023. Mulai pukul 15.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Kegiatan secara resmi dibuka pada hari Jumat pukul 16.00 WIB. Dihadiri oleh pejabat dari Kundha Kabudayan dan Taman Budaya Yogyakarta serta masyarakat yang antusias ingin belanja di tenant-tenant atau menikmati pentas musik.

Ragam kegiatan yang dihadirkan di Pasar Keatif Laris Manis yaitu Panggung Laris, Pasar Seni dan Kerajinan, Pasar Kuliner, Permainan Interaktif, Lokakarya dan Game Barbar. Ohya, semua pelaku yang berniaga dan berkegiatan di Pasar Kreatif Laris Manis ini merupakan sosok-sosk yang tak asing dengan dunia seni budaya di Yogyakarta.

Menghadirkan Seniman Lokal



Pasar Kreatif Laris Manis ini mengakomodasi kebutuhan para pekerja kreatif dan seniman, agar mereka berkembang dan kesejahteraan para pelaku seni budaya bisa terangkat. Panggung Laris tak hanya untuk menghibur masyarakat yang datang tapi juga sarana bagi pelaku seni untuk menunjukkan aksi dan karya mereka, maka dihadikanlah arti-arti lokal seperti kelompok musik Sangkakala, Pendhoza, Jumat Gombrong, The Produk Gagal, Horockoncong dan lain-lain.

Saya jadi bernostalgia dengan masa yang sudah lewat, seperti lagu-lagu The Produk Gagal ini pernah hits pada jaman saya masih muda dulu. Hahaha. Sekarang sudah masa setelah muda ya gaes.  Tak hanya seni musik yang ditampilkan. Ada pantomim dan seni tari juga. Diantaranya ada Sanggar Seni Sekar Kinanthi, Malmimeja, Kancil Art Dance dan masih banyak lagi.

Kenapa Namanya Laris Manis?

Laris Manis bagi orang Jawa khususnya adalah sebuah harapan saat berjualan. Laris Manis yang menjadi idiom masyarakat ini merupakan pengharapanb akan keberhasilan dan kelancaran khususnya hal perdagangan. Padahal jika dirunut ke dalam, disadari atau tidak khidupan ini juga telah menjadi bagian dari perniagaan itu sendiri. Saat hasil karya kita dihargai orang lain, baik dinilai secara materi atau apresiasi maka itu sebuah manifestasi dari perniagaan. 

Laris Manis yang sudah akrab di telingga orang Jawa apalagi orang Jogja, baik di warung, pasar bahkan pusat perbelanjaan modern pun  akhirnya kata ini dipih untuk kemudian dipadukan dengan Pasar Kreatif dan terciptalah Pasar Kreatif Laris Manis. Harapannya tentu saja bahwa digelarnya Pasar Kreatif Laris Manis ini ada akal-buddhi dan upaya untuk tetap berdaya meraih keberhasilan dan kelancaran.

Bersenang-Senang di Pasar Kreatif Laris Manis





Saya menghabiskan Jumat malam dengan berkunjung ke Pasar Kreatif Laris Manis. Magnetnya bagi saya tentu adalah acara musiknya dan tentu saja pernak-pernik kreasi para seniman. Tiap tenant mempunyai nama yang unik ada Madah Buku, Kopi Aksara, Roeparoepa, Roepa Akar Arum dan masih banyak lagi. 

Saya mampir di beberapa tenant, ada yang produksi stiker dengan kata-kata lucu, artisan teh, baca tarot, aksesoris dari bahan limbah hingga parfum batik. Saya tertarik dengan berbagai aksesoris yang dibuat oleh Mbak Ari Dwi Prasetya yang memproduksi kalung, gelang dan aksesoris perempuan dari bahan kain perca. Produknya cantik dan unik, tentu saja mengurangi limbah kain perca atau bahan kain yang tidak terpakai. Selain itu saya juga membeli anting etnik yang dibuat langsung oleh kreatornya langsung di tempat.

Untuk kuliner juga beragam, dari kuliner lokal sampai aneka cemilan kekinian. Yang paling menarik bagi saya tentu saja kebulnya sate gajih atau sate kere. Makanan ini makin jarang ditemui lho. Angkringan juga ada, jadi sambil dengerin live musik ditambah ngangkirng 'kan ya seru banget.

Event Pasar Kreatif Laris Manis 2023 diharapkan berekesinambungan agar manfaatnya terasa bagi pelaku industri kreatif, seniman dan pedagang lainnya. Semua pihak yang saling nyengkuyung (bahu membahu) dari pemerintah sendiri dan masyarakat dalam berdaya upaya semoga laris manis hingga event-event selanjutnya. Semoga ke depan pasar kreatif ini bisa berkembang secara organik  seiring sejalan dengan kepentingan, kebutuhan, dan perkembangan karya pelaku seni dan budayawan di Yogyakarta. 


Komentar