Cara Mengurangi Stress

 

cara mengurangi stress

Bulan Juni sudah berjalan hampir separuhnya, itu berarti tahun 2023 juga sudah terlampaui selama 6 bulan, hampir setengah tahun. Lalu berpikir, apa saja yang sudah saya lakukan selama enam bulan ini dan target apa yang sudah dan belum terealisasi.  Jika mengingat hal-hal yang sudah sukses dilakukan rasanya hati senang dan bahagia, merasa puas atas pribadi atau keluarga. Namun, ketika masih ada resolusi-resolusi di tahun ini yang belum tercapai bahkan belum ada titik terang atau malah terlihat gelap, rasanya hati ini kecewa, sedih lantas stress datang menghampiri. 

Sobat Prima, pernahkah kalian merasa stress? Rasanya hampir semua orang pernah merasa stress ya, bahkan anak kecil pun ada yang merasa stress, padahal belum tentu mereka tahu definisi atau tahu artinya stress itu apa.

 



Faktor penyebab stress adalah berbagai masalah yang terjadi dalam kehidupan. Stress kerap kali dipicu oleh tekanan batin, seperti masalah keluarga, hubungan sosial, patah hati, cinta tak berbalas, kesehatan atau masalah keuangan. Selain itu, stress juga bisa dipicu oleh penyakit yang diderita.


Akhir-akhir ini pemicu stress yang mendominasi ya faktor D alias duit alias keuangan. Bermula dari ketidakstabilan ekonomi bisa merembet ke masalah keluarga, hubungan sosial, gagalnya pendidikan dan segala macam. Tapi emang duit ini yang bikin rang-orang stress. Sumpah. Hahahaha.

Pengertian Stress

Stress adalah sebuah tekanan psikologis dan fisik yang bereaksi ketika menghadapi situasi yang dianggap berbahaya. Bisa dibilang stress adalah cara tubuh  kita menanggapi jenis tuntutan, ancaman atau tekanan.

 
Faktor penyebab stress harus segera diketahui agar bisa segera ditangani, jika dibiarkan berlarut-larut akan berefek ke kesehatan fisik. Raga kita ikut terganggu. Jangan sampai stress berlangsung lama, harus segera dicari penyebab stressnya apa dan jika sudah ditemukan maka harus segera dicari cara untuk mengatasi stress tersebut. Situasi ini memicu respon tubuh secara fisik ataupun mental. Respon tubuh terhadap stress dapat berupa napas dan detak jantung menjadi cepat, otot menjadi kaku, hingga tekanan darah meningkat.



Bagi teman yang mengikuti status saya di WA atau IG story mungkin tahu jika sebulan yang lalu saya bolak-balik ke dokter dan rumah sakit. Saya ada keluhan di punggung dan pinggang, lantas ke dokter tulang dan melakukan pemeriksaan. Di era digital, kita terlalu mudah untuk mendapatkan semua info dari hanya membuka smartphone, berbagai info tentang tulang hingga syaraf kejepit saya gali dan berakibat saya overthingking dan ketakutan. 


Ini adalah gejala stress, psikologis dan fisik saya bereaksi menghadapi rasa sakit yang saya rasakan ( dianggap berbahaya), ketakutan membuat stress dan mendatangkan tekanan darah yang tinggi. 135/80 itu bagi saya sudah tinggi dan kepala ikutan cenut-cenut. 

Saya sadar jika memang saya harus menerima sakit ini dan membuat planning yang terbaik demi pekerjaan tetap berjalan meski dengan mengurangi aktivitas dan tidak sengoyo sebelumnya hingga yakin nyeri sudah benar-benar hilang. Saran dari dokter saya harus melakukan fisioterapi, tetapi karena jadwal yang sibuk dan sayanya yang males wira wiri fisioterapi di rumah sakit, saya mengikuti beberapa gerakan fisioterapi dari youtube dan puji  Tuhan sekarang sudah enakan.


Stress yang berlarut-larut akan menurunkan produktifitas kita, kesehatan terganggu serta akibat buruk lainnya. Berikut beberapa tips untuk meredakan stress yang berlebihan :

1. Temukan penyebab stress kamu

2. Kurangi bacaan-bacaan yang akan membuatmu overthingking

3. Curhat dengan keluarga, teman atau orang yang kamu percaya untuk mengurangi beban kamu

4. Tidur yang cukup, minimal 8 jam. Tidur  cukup akan membuat tubuh lebih sehat dan mengurangi peradangan. Kurang tidur bisa menyebabkan gula darah naik dan tensi naik, akan membuat stress semakin meningkat.

5. Olahraga, jika tidak pernah olahraga mulai dengan jalan kaki ringan saja. Ketika olahraga tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin, peningkatan hormon ini bermanfaat dalam memelihara kesehatan mental dan membuat bahagia.

6. Makan makanan sehat. Sudah tahu kan ya makanan sehat, bagi saya sekarang makanan sehat bukan 4 sehat 5 sempurna, tapi mengurangi segala macam makanan bergula termasuk tepung dan beras. Lalu lapar donk. Enggak, konsumsi yang banyak protein maka akan lebih kenyang dan gula darah tidak meningkat.

7. Relaksasi. Kamu bisa melakukan yoga, meditasi, streching atau sekedar mendengarkan musik di tempat sepi dengan pemandangan hijau. Itu akan mengurangi tekanan mental.

 8. Konsumsi suplemen akan membantu merekan stress

  • Vitamin C dapat membersihkan radikal bebas dalam tubuh menurunkan kadar kortisol yakni hormon penyebab stress.

  • Vitamin B6 juga dapat meredakan stress dan kecemasan.

  • Sementara, vitamin D bisa membantu menurunkan gejala depresi.

  • Terakhir, kalsium dibutuhkan oleh tubuh yang stress untuk pengaturan mood, produksi hormon serotonin yang bisa menenangkan.

    Untuk mencukupi vitamin C serta Kalsium saya mengkonsumsi CDR, kalian pasti tahu suplemen yang rasanya manis asam menyegarkan itu. Saya sadar di usia cantik ini apalagi saya perempuan yang sudah melahirkan dua anak, kebutuhan akan kalsium harus terpenuhi agar kelak bisa sehat dan kuat hingga tua nanti.

    Teman-teman, jangan biarkan stress berlarut-larut dalam jangka waktu yang lama. Jika beberapa pola hidup diatas sudah diterapkan dan belum ada perubahan kalian harus berkonsultasi dengan  profesional bisa ke psikolog atau psikiater. Jika tahut mahal, datang saja ke Puskesmas, beberapa Puskesmas sudah ada pelayanan psikologi dengan jadwal tertentu.

    Jangan lupa jaga kesehatan, jaga mental kalian dan semangat.

     






Komentar