Ayo Jaga Alam Kita, Kurangi dampak Perubahan Iklim




Dua puluh tahun yang lalu rasanya saya tak perlu kipas angin saat di dalam rumah. Nonton sinetron Tersanjung rame-rame pun nggak gerah meski tanpa kipas. Yang bikin gerah cuma kenapa episodenya kagak habis-habis. LoL

Belum ada orang pake AC kecuali kantor, itupun sangat juarang. Saya masih tak berani mandi pagi saat di rumah simbah yang berada di sekitar Gunung Prau. Airnya yang sedingin es membuat saya urung untuk mengguyur badan. Sekarang, saat malam pun saya berani mandi dengan air dingin. 

Suhu bumi semakin lama memang menghangat. Bukan cuma menghangat tetapi yang saya rasakan memanas. Dan perubahan itu mengubah pola cuaca dan mengganggu keseimbangan alam yang normal. Ini bukan hal sepele, karena menimbulkan banyak resiko yang bisa merusak kehidupan kita.

Banjir bandang di Jatim (sumber Antara)

Akhir tahun 2021 Kota Batu dilanda banjir bandang. Datang mendadak meluluhlantakkan semua yang menghadang. Desa-desa terendam begitu juga dengan perkotaan. Bencana tak pilih kasih. Kota Batu Malang yang  sebelumnya belum pernah mengalami banjir begitu dahsyat seolah-olah mengingatkan daerah lain juga jika alam bereaksi karena perilaku yang tidak menjaga lingkungan.

Seperti kita tahu, banyak daerah pengikat air hujan beralih fungsi menjadi hotel, villa dan destinasi wisata. Jika curah hujan turun lebih lebat dari biasanya dan tidak ada akar pohon yang menahan air maka air hujan akan bablas ke dataran rendah.

Ada apa dengan alam kita?

Banjir ada dimana-mana, dari ibukota yang sudah langganan hingga daerah-daerah lain yang sebelumnya belum pernah terjamah banjir. Mengutip dari WALHI :
"Naik turun curah hujan yang signifikan. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa naik turunnya hujan yang tidak konsisten adalah bagian dari anomali cuaca sebagai dampak turunan perubahan iklim.

Anomali cuaca terkadang panas berkepanjangan, tetapi tiba-tiba hujan deras, merupakan bahaya hidrometeorologi yang resikonya setiap tahun meningkat akibat dari perubahan iklim yang semakin masif. Kota Batu merupakan wilayah yang sangat tampak terpengaruh perubahan iklim. Suhu di Kota Batu rata-rata kini 22.6 derajat celcius sampai 23 derajat celcius jika dibandingkan dengan lima tahun lalu yang berada di sekitar 21 derajat celcius-22.3 derajat celcius."

Apakab iklim berubah tanpa ada penyebab? Oh tentu tidak. Saya seperti disadarkan, jika apapun yang terjadi dengan alam kita, lingkungan sekitar, bumi ini adalah tanggung jawab kita sebagai manusia. Kita yang mendiami bumi, kita pula yang mengeksploitasi. Lalu jika bukan tanggung jawab kita lalu siapa.

Apakah ALIEN?

Lalu kalian tunjuk, Pemerintah donk! Ini kerjaan para pecinta lingkungan! Ini tugas Presiden! Ini kesalahan para pengusaha yang menebang pohon! dan Bla Bla Bla....

Kita, ya kita, memang lebih mudah mengeluarkan jari telunjuk kemudian menudingkannya ke orang lain. Padahal jika kita perhatikan saat kita menunjuk maka empat jari yang lain akan menunjuk ke diri kita.

Efek Perubahan Iklim

Perubahan iklim menyebabkan berbagai efek buruk yaitu :
1. Suhu bumi yang semakin panas
2. Badai yang lebih hebat
3. Meningkatnya kekeringan
4. Kekurangan bahan makanan
5. Hilangnya spesies
6. Kemiskinan dan kelaparan
7. Berkurangnya kualitas air

Yuk, bergerak mengurangi dampak perubahan iklim!

Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk kembali menyayangi alam seperti kita menyayangi diri kita sendiri. Kembali memberi cinta dengan mengolah dan tentu saja tidak merusak alam. Bumi itu seperti ibu. Tanpa meminta bumi sudah memberikan semua yang kita butuhkan dari sumber air, tanah, bahan makanan dan masih banyak lagi. Bumi akan pulih jika kita rawat dan mengurangi dampak perubahan iklim yang memburuk.



Cara sederhana bisa dimulai dari diri sendiri, antara lain :
1. Menghemat energi listrik
2. Menggunakan transportasi umum untuk mengurangi penggunaan energi yang tak dapat diperbaharui
3. Kurangi sampah plastik, gunakan kembali  bahan bekas dan perbaiki barang yang masih bisa kita gunakan, itu bisa mengurangi menumpuknya sampah.
4. Menanam pohon


Sobat Prima, tak perlu menunggu besok untuk bergerak menjaga alam kita. Mari kita mulai dari sekarang  #UntukmuBumiku #TeamUpforImpact 

Komentar