Ide Bisnis Sederhana di Masa Pandemi



Halloha Sobat Prima, semoga selalu sehat ya. 
 
Siapa yang merasa tahun 2020 ini berasa sangat berat?
 
Beratnya melebihi susahnya melupakan mantan. AHAY. Kesulitan akibat merebaknya Covid ini menghantam semua sektor. Dari bidang ekonomi dimana perkonomian lumpuh, penjualan menurun drastis  bahkan beberapa negara sudah terjadi resesi. Di bidang pendidikan juga begitu. Anak-anak tidak bisa sekolah seperti biasa dan hanya mengandalkan jaringan internet untuk bisa menimba ilmu dan bertatap muka dengan teman sekolah serta guru via dunia maya.
 

 

Di awal pandemi beberapa daerah menerapkan PSBB dan "lockdown" sungguh sangat merepotkan, tapi memang itu yang terbaik demi pencegahan penularan Covid-9 yang memang horor sih. 

Awal pandemi kantor saya menerapkan WFH. Sehari masuk dan sehari sesudahnya bekerja dari rumah. You know lah , saat WFH banyak waktu luang, dari alokasi waktu untuk mandi, perjalanan dari rumah ke kantor yang membutuhkan waktu satu setengah jam, atau jam istirahat yang bisa dinikmati sambil gegoleran sama anak di depan televisi.

Begitupun suami yang bisnisnya juga macet. Sehari-hari hanya di rumah dan yang pasti produktifitas berkurang. Hal itu berlangsung di bulan-bulan awal pandemi. Dimana kami sekeluarga cuma leyah-leyeh di rumah hingga bosan, apalagi harus di rumah saja.

Hingga kami mendapat pencerahan. Meski di rumah saja kami harus tetap produktif, jika bisa malah lebih produktif dari sebelumnya. Saya share ya kegiatan selama pandemi , dimana kami tetap produktif bahkan ada yang menghasilkan pundi-pundi uang :

1. Berkebun



Pertengahan 2019 saya mulai menyukai tanaman-tanaman. Dari sirih merah hingga palem. Saya lebih suka tanaman daun-daun gitu dari pada bunga karena beberapa kali menanam bunga kok mati. Dulu beli tanaman masih murah, di awal pandemi saya menambah koleksi seperti daun janda bolong, sirih gading, dollar dll. Dan siapa sangka beberapa  tanaman yang baru berusia beberapa bulan dan daunnya bertambah eh ditawar orang. Saya jual beberapa jika harganya cocok. Dari satu pot saya pencar jadi dua pot dan satunya dijual dengan harga pasaran sekarang yang lagi mahal. Nah selain teras jadi hijau dan seger ternyata bisa dapat rejeki juga dari berkebun.

2. Rajin menulis


Selama pandemi saya belum pergi-pergi tanpa urusan mendesak atau urusan kantor. Piknik apalagi, belum ada di rencana saya sekeluarga. Toh untuk bahan menulis di blog galeri di HP dan file gambar  traveling masih banyak yang belum saya tuliskan di blog. Waktu yang luang saat di rumah saja saya gunakan untuk mengupdate blog agar kontennya update dan bertambah. Lumayan bisa menaikkan performa blog dan bakal dapet job banyak.

3. Jualan Kue



Nah, kalau ketrampilan yang ini sebenarnya sudah saya kuasai sejak masih gadis. Ibuk saya suka membuat kue meski yang sederhana saja. Saya belajar dari beliau. Pas masih SMA jika ada adik saya yang ulang tahun maka saya akan membuat kue tart sendiri. Dihias sebagus mungkin. Dan jaman dulu masih jarang kayaknya kue tart yaa di tahun 90an, nggak kayak jaman sekarang. Tiap ada arisan atau acara di rumah kami juga selalu bikin kue dan cemilan sendiri. 

Ohya, saya buka orderan bolu keju jadul, bolu pisang clasic n fudgy brownies tiap weekend yaaa. Silakan order via whatsapp. 
 
4. Beternak 

Berkah dirumah saja, saya iseng bikin kue-kue lagi dan liat resep di youtube. Anak-anak seneng lihat ibunya membuat kue dan lahap menghabiskan kue. Setelah yakin sudah layak jual saya promosi via sosmed, ya Puji Tuhan ada yang nyantol. Bisa nambah-nambah bayar listrik. Hehehe.

Itu ide bisnis dari rumah versi saya, sebenernya masih banyak lagi seperti buka jasa design, jualan cemilan, reseller olshop dan masih banyak lagi.

Persoalannya kalau mau usaha tapi ngga ada modal gimana?



Jika memang tidak punya simpanan sama sekali, sebenarnya kita bisa meminjam uang kok. Ada banyak platform yang menyediakan dana tunai. Jika nggak mau repot bisa kok mengajukan pinjaman online seperti Tunaiku. Yang memudahkan mendapatkan pinjaman dana dari Tunaiku, kita bisa mengajukan pinjaman online tanpa slip gaji.

Tentang Tunaiku

 

Tunaiku merupakan salah satu situs pinjaman online pertama di Indonesia dan sudah berdiri sejak tahun 2014. Tunaiku salah satu produk dari Amar Bank, salah satu institusi finansial berbentuk bank resmi di Indonesia yang sudah beroperasi pada tahun 1991. Selain di bawah naungan bank resmi, Tunaiku dan Amar Bank juga berdiri di bawah bendera perusahaan multinasional yaitu Tolaram Group. Karena berada di bawah naungan bank, KTA online di Tunaiku aman terpercaya dan kemudahannya. Dengan visi Tunaiku untuk memberikan layanan kredit tanpa agunan yang mudah, aman, terpercaya kepada seluruh masyarakat Indonesia yang tidak hanya ingin, tapi juga butuh dana tunai tanpa jaminan langsung cair untuk memenuhi kebutuhan mendesak untuk modal usaha, renovasi rumah, biaya pendidikan, biaya pernikahan hingga biaya kesehatan yang tak terduga

Perbedaan Tunaiku dengan situs fintech lain yang ada di Indonesia ada pada 2 hal penting yaitu keamanan dan fleksibilitas. Berbeda dengan situs fintech biasanya, Tunaiku berdiri di bawah naungan institusi finansial berbentuk bank resmi di Indonesia yang terdaftar dan diawasi oleh OJK sehingga dari segi keamanan data nasabah tidak perlu diragukan lagi karena Tunaiku berusaha sebaik mungkin untuk melindungi data nasabah kami. Untuk fleksibilitas, Tunaiku juga cukup berbeda karena menyediakan fasilitas tenor yang sangat panjang yaitu maksimum 20 bulan dengan limit hingga 20 juta rupiah berbeda dengan situs fintech yang lebih banyak memberikan limit kecil dan tenor pendek. Tunaiku juga menawarkan syarat dan pengajuan lebih mudah dibanding layanan KTA tradisional yang biasanya membutuhkan agunan serta banyak dokumen saat proses pengajuan KTA online maupun offline. Di Tunaiku hanya menyediakan layanan kredit pinjaman online tanpa jaminan dan tanpa kartu kredit, serta proses pengajuan KTA yang hanya bermodalkan KTP dan 10 menit waktu untuk pengisian formulir.

Nah, dimasa yang berat kita tetap bisa produktif. Tak ada salahnya mengajukan pinjaman modal usaha tentu dengan bertanggung jawab.

Komentar