Udara
yang sejuk begitu terasa ketika kendaraan saya mulai memasuki wilayah
Kecamatan Turi Sleman. Berdasarkan petunjuk dari GMaps saya melewati
jalan kecil dengan pohon salak yang rimbun dikanan kirinya. Tak heran
jika Turi dijuluki sebagai daerah penghasil buah salak, karena memang
sebagian besar wilayah Turi merupakan kebun-kebun milik warga yang
ditanami buah salak.
Tujuan
akhir saya pagi itu adalah desa wisata Pulesari yang berada di desa
Wonokerto, kecamatan Turi, sebuah desa wisata yang mendapat juara dalam
lomba desa wisata kabupaten Sleman untuk kategori mandiri. Senin pagi
(20 Mei 2019) pendopo desa wisata Pulesari dipenuhi para tamu undangan
berkaos hijau termasuk saya yang berkesempatan mengikuti Gathering
Positif Bermedia Sosial dengan tema Pembangunan Karakter yang Berwawasan Budaya Menuju Indonesia Mandiri.
Pastinya
kalian sering mendengar tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental tapi
apakah kalian tahu apa yang dimaksud? Ok Sedikit saya jelaskan ya
teman.
Revolusi
Mental pertama kali dicetuskan oleh Presiden RI yang pertama Ir.
Soekarno dalam pidato kenegaraan memperingati proklamasi kemerdekaan
tanggal 17 Agustus 1957. Gagasan ini pada tahun 2014 digaungkan kembali
oleh Presiden RI ke-7 Ir. Joko Widodo.
Jokowi
mengajak semua masyarakat untuk memulai sebuah Gerakan Nasional
Revolusi Mental untuk mengubah kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru
demi mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari dan berkepribadian
dan Menteri Koordinator Bidang Pembanguan Manusia dan Kebudayaan yang
menjadi koordinator gerakan tersebut.
Untuk
penyebarluasan informasi tentang implementasi Gerakan Nasional
Revolusi Mental (GNRM) tersebut maka diselenggarakan Gathering Positif
Bermedia Sosial yang diikuti oleh kalangan muda (netizen), komunitas,
blogger, vlogger dan para penggiat sosial media di daerah-daerah
termasuk di Jogja.
Narasumber
yang dihadirkan dalam acara ini sangat kompeten dibidangnya dan
tentunya nyambung banget dengan tema tentang media sosial. Narasumber
pertama adalah Gusti Kanjeng Ratu ( GKR) Hayu yang memberikan materi
tentang Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai Pilar Pembangunan
Karakter yang Berwawasan Budaya di Era Digital. Materi yang disampaikan
GKR Hayu sejalan dengan tema utama dimana pembangunan karakter bangsa
bisa dimulai dengan budaya dan sosial media. Pihak keraton sudah
memiliki web dan akun media sosial yang berisi tentang pakem-pakem di
dalam keraton termasuk dalam seni tarinya dll.
GKR Hayu menyampaikan jika saat ini ada beberapa permasalahan dengan warisan budaya keraton, yaitu:
1. Keraton Yogyakarta terkesan ekslusif, tertutup dan ketinggalan jaman
2. masyarakat mulai tidak menghargai budayanya sendiri
3. Banyaknya informasi yang menyesatkan
4. Minimnya informasi yang bisa diakses masyarakat
Keraton
kemudian membangun web yang isinya bukan tentang keluarga keraton saja
melainkan menyampaikan tentang adat istiadat dan pakem pakem di keraton
agar masyarakat tidak menerima pemberitaan yang simpang siur akibat
berita yang hilang.
Keraton
juga sering mengadakan pertemuan dengan netizen, para admin medsos
Jogja, masyarakat digital Jogja dan admin Plat Merah yang merupakan
admin media sosial kantor pemerintahan di Jogja.
Aksi Nyata GNRM
Pembicara
kedua adalah ibu Tri Mumpuni anggota Gugus Tugas Nasional GNRM. Beliau
memberikan materi tentang aksi-aksi yang dilakukan oleh satuan gugus
tugas nasional GNRM. Meski usia tak lagi muda, Ibu Tri Mumpuni nampak
bersemangat menyampain materi kepada kaum muda.
Ibu
Tri Mumpuni mengajak anak muda untuk menjadi sociopreneur, pengusaha
yang hidupnya tidak hanya untuk mencari profit bagi diri sendiri tapi
juga untuk masyarakat. Peserta diajak untuk mengutamakan nilain
intrinsik dalam hidup. Jika rejeki sudah pasti, tapi kemuliaan yang
harus dicari. Netizen diharapkan membuat konten dengan berhati-hati agar
bisa ikut membangun negeri. Memiliki medsos bernurani, sebagai
identitas jatidiri.
Pembicara
selanjutnya merupakan pakarnya dalam media sosial yaitu Wahyu Aji dari
Good New From Indonesia dan Valdryno dari Facebook Indonesia. Mereka
berdua mengajak para peserta untuk menyebarkan berita baik tentang
Indonsia. Khususnya berita berita yang bernada optimis. Karena sudah
banyak berita bersentimen negatif dan cenderung membuat masyarakat
merasa pesimis akan kemajuan negeri ini.
GNFI
hadir bukan untuk mengejar profit atau menjadi selebgram tapi hadir
dari keresahan banyaknya orang Indonesia yang merasa pesimis akan
berita negatif. Banyak cara untuk mengemas berita baik khususnya tentang
budaya kita, nggak perlu nunggu budaya kita diambil negara lain kan?
Mas
Valdryno dari facebook Indonesia memberikan materi yang tak kalah
menarik yaitu strategi memviralkan konten positif di facebook dan
Instagram. Sebuah konten harus otentik, interaktif, tepat waktu dan
konsisten.
sosmed di dunia |
Keunggulan Desa Wisata Pulesari
Usai
acara penyampaian materi dan tanya jawab, acara dilanjutkan dengan
kegiatan pembuatan konten nilai-nilain GNRM berbasis kearifan lokal dan
budaya lokal. Seluruh peserta dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok
integritas, Etos Kerja dan Gotong Royong. Nama kelompok disesuaikan
dengan nilai-nilai dalam Revolusi Mental.
Kegiatan
yang diselenggarakan di luar ruang ini sangat menarik dan juga
olahraga, karena di sesi Susur Desa peserta diajak untuk berkeliling
desa wisata Pulesari bahkan susur sungai juga sampai basah.
Saya
pun turut serta dalam semua sesi , dari permainan anak bersama
komunitas Hompimpa, Jemparingan dan susur sungai. Dari semua permainan
anak jaman dulu ternyata ada filososi didalamnya. Contohnya permainan
gangsing. Gangsing jika dilempar akan berputar semakin cepat maknanya
adalah dalam hidup seseorang saat merasa jatuh jangan patah semangat
tapi harus makin produktif.
Yuk
selalu membagikan konten positif dalam akun media sosial kita. Ingat,
berapapun followers kita, kita bertanggung jawab pada meraka, atas semua
postingan yang kita bagikan. Melalui budaya mari menghidupkan kembali
etos kerja, integritas dan gotong royong agar terwujud Indonesia yang
berdikari dan bardaulat.
Salam Revolusi Mental.
Komentar
Posting Komentar
Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)