PT Kanisius Berbagi Sehat dan Ceria dalam Perayaan HUT yang ke-5



Suasana rindang, hijau, adem dan tentrem menyambut saya. Memasuki kawasan kantor penerbit -percetakan Kanisius membuat saya melupakan sejenak  panasnya Jogja saat siang hari. Saya merasa tidak sedang ada di tengah kota Jogja. Seolah saya berada di lereng Merapi atau di kawasan pinggiran kota Magelang.

Hasil gambar untuk kantor kanisius

Sebenarnya ini bukan kali pertama saya menginjakkan kaki di kawasan Kanisius yang berada di daerah Gejayan. Sekian tahun yang lalu pernah mengikuti acara disini dan itu ketika saya masih kuliah. Berarti itu sekitar 15 tahun yang lalu. Duh, jadi ketahuan 'dah betapa tiurnya diriku. LoL

Dan sekarang saya baru sadar jika kompleks penerbit dan percetakan Kanisius menjadi salah satu kawasan penyumbang oksigen bagi masyarakat Jogja khususnya daerah Gejayan. Tak heran sih karena PT KANISIUS memang berkomitmen untuk tidak menyumbang pencemaran lingkungan ini juga diwujudkan dengan menyediakan Ruang Terbuka Hijau yang rindang sebesar 57,2% dari luas lahan kantor, dengan beberapa sumur resapan sebagai upaya konservasi air tanah.


Pekan lalu saya berkunjung ke Kanisius, niat hati pengen donor darah tapi apa daya, kadar HB saya dibawah standar sehingga saya nggak diperbolehkan untuk mendonorkan darah. Ini pasti akibat saya keseringan begadang, membuat badan nggak fit.

Temen-temen, pada tanggal 26 Januari 2019  PT Kanisius merayakan HUT Penerbit-Percetakan Kanisius ke-97.  PT Kanisius berdiri sejak 26 Januari 1922, didirikan oleh Superior Misi Pastor J, Hoeberects SJ. Pada tanggal 1 Januari Kanisius berganti nama dan menjadi badan hukum menjadi PT Kanisius Namun puncak perayaan diadakan pada hari Sabtu , pekan lalu.

Dulunya Kanisius  hanyalah sebuah percetakan kecil yang mencetak buku untuk kepentingan peribadatan gereja dan buku pendidikan untuk murid pribumi di Yogyakarta, Kanisius terus bertumbuh menjadi percetakan besar yang hasil cetakan bukunya tersebar di seluruh Indonesia. 


Karena gagal donor darah kemudian saya berkeliling, melihat para karyawan serta masyarakat yang mendonorkan darahnya. Kanisius bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia serta masyarakat Pedukuhan Santren. Donor darah diadakan di ruang Mahoni, berlangsung dari jam 08.00 sampai 11.00



Kemeriahan anak-anak terdengar dari ruang sebelah, adik-adik dari TK Tunas Harapan dan PAUD SPS Kuncup Melati. Ternyata adik-adik sedang tertawa gembira mengikuti story telling dan fun games yang juga diadakan oleh PT. Kanisius   bersama Kak Irin dan Kak Ninik mitra  Sahabat Literasi dan badut Franklin yang super lucu.

Hal ini sebagai perwujudan Kanisius secara konsisten sampai hari ini terus menghadirkan buku-buku bermutu, untuk mewujudkan visinya “mewujudkan masyarakat yang nasionalis dan bermartabat”. Tak hanya berorientasi profitKANISIUS tak sayang berbagi sebagai wujud peduli pada masyarakat dengan membentuk Sahabat Literasi.

Bapak Y. Suharno ketua panitia HUT Penerbit-Percetakan Kanisius ke-97 “Menyongsong 1 abad Kanisius, PT KANISIUS ingin semakin menguatkan posisinya “Sinergi Bakti Untuk Negeri”.

Konsisten seperti pada masa awal kemerdekaan, Penerbit-Percetakan Kanisius menegaskan sikapnya untuk mendukung Negara Republik Indonesia yang baru berdiri, melalui proses Indonesianisasi pendidikan sekolah dengan menerbitkan buku-buku pendidikan yang bermutu. Pada akhir tahun 1946, Kanisius dipercaya Pemerintah Republik Indonesia turut mencetak Oeang Repoeblik Indonesia (ORI).

Semangat itulah yang diupayakan terus hidup dalam perjalanan karya Kanisius. Diserukanlah slogannya dari waktu ke waktu: “Membangun Kualitas Bangsa”, sambil terus belajar “Mengasah Budi – Mengolah Hati”, dan terus mengajak ber-“sinergi Bakti untuk Negeri”.  




Kanisius berbagi juga turut mengadakan pemeriksaan kesehatan bagi anak-anak serta Lansia yang bekerja sama dengan RS Panti Rapih. Adik-adik TK dengan sabar antri sampai namanya dipanggil untuk diperiksa, begitu pula dengan para Lansia yang juga antusias memeriksakan kesehatannya setelah mengikuti senam bersama yang diadakan di lantai dua.
            

Bertahan hingga usia 97 tahun bukan hal yang mudah, terlebih didunia percetakan-penerbitan yang dituntut untuk terus berkembang mengikuti perkembangan jaman serta dunia digital. Sampai sekarang Kanisius ikut berkontribusi dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui karya penerbitan dan percetakan. Diyakini, content buku bermutu mengantarkan manusia sampai puncak kebudayaannya. 

Selamat ulang tahun Kanisius, semoga semakin jaya dan selalu mendampingi masyarakat Indonesia dengan menghadirkan buku-buku bermutu sebagai wujud kepedulian bagi masyarakat untuk membangun kehidupan yang makin berkualitas; masyarakat yang makin nasionalis dan bermartabat.

Komentar