Mendidik Anak Menyukai Bisnis Keluarga Ala Sukanto Tanoto


Sukanto Tanoto dan istrinya, Tinah Bingei Tanoto, memiliki cara tersendiri dalam memperkenalkan bisnis keluarga kepada anak-anaknya. Dengan langkah khusus itu, mereka berharap tumbuh rasa cinta terhadap usaha yang dikelola oleh keluarganya.

Sukanto Tanoto    merupakan pendiri sekaligus chairman Royal Golden Eagle (RGE). Perusahaan itu merupakan korporasi kelas internasional yang bergerak dalam pemanfaatan sumber daya alam.

Didirikan pada 1973, Royal Golden Eagle mempunyai lingkup bidang usaha beragam. Mereka memiliki anak-anak perusahaan yang bergerak dalam industri pulp and paper, kelapa sawit, selulosa spesial, viscose fibre, dan pengembangan energi.

Sukanto Tanoto memulai Royal Golden Eagle dari nol. Ia yang merintis dan membesarkannya hingga berkembang menjadi perusahaan dengan aset senilai 18 miliar dollar Amerika Serikat. Kini grup yang berdiri dengan nama awal Raja Garuda Mas tersebut juga sanggup membuka lapangan kerja untuk sekitar 60 ribu karyawan.

Bersama istrinya, Tinah Bingei Tanoto, memiliki empat orang anak. Mereka adalah Andre Tanoto, Belinda Tanoto, Imelda Tanoto, dan Anderson Tanoto.

Sebagai orang tua, Sukanto Tanoto ingin memperkenalkan pekerjaan yang ditekuninya kepada anak-anaknya. Ia berharap bisa membuka mata anaknya supaya tahu persis bisnis yang dikerjakannya selama ini.

Cara yang dilakukan oleh Sukanto Tanoto sungguh unik. Ia bersama istrinya kerap mengajak anak-anaknya untuk datang langsung dan mengisi liburan ke sejumlah perkebunan dan pabrik RGE.

“Ketika mereka masih di Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar, kami menghabiskan seminggu atau dua minggu di pabrik. Sekarang mereka telah terbiasa dengan suasana perusahaan sehingga membuat segalanya lebih mudah bagi mereka,” ujar Sukanto Tanoto kepada Globe Asia.

Langkah yang dilakukan oleh Sukanto Tanoto terbilang janggal. Biasanya liburan identik dengan bepergian ke tempat-tempat wisata. Namun, Sukanto Tanoto dan istrinya memilih mengajak putra putrinya ke pabrik.

Keduanya sengaja melakukannya supaya anak-anaknya memahami pekerjaan orang tuanya. Hal itu diharapkan bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap bisnis keluarga. Namun, lebih penting, Sukanto Tanoto dan istrinya ingin menanamkan semangat kerja keras kepada anak-anaknya.
Putusan itu ternyata disambut baik oleh anak-anak Sukanto Tanoto. Kini setelah dewasa, mereka tetap mengingat momen-momen ketika berlibur di pabrik atau perkebunan Royal Golden Eagle.

Anderson Tanoto misalnya. Hingga sekarang ia masih mengenangnya karena masa itu dirasanya begitu berkesan.

“Saya menghabiskan empat atau lima masa liburan di Kerinci, Riau, di perkebunan. Bagi anak kecil, bisa berada di alam, momen itu terasa menyenangkan. Saya juga terkagum-kagum melihat bangunan-bangunan besar, mengenakan helm proyek, serta berkeliling lewat kanal dan sungai,” kenang Anderson Tanoto seperti dipaparkan oleh CNBC.



Bukan hanya Anderson Tanoto yang merasa senang diajak berlibur ke pabrik RGE. Belinda Tanoto tak kalah girang. Ia bahkan merasa hal itu sangat membantunya untuk menumbuhkan ikatan emosional dengan Royal Golden Eagle.

“Saat tumbuh besar, kami selalu ke kembali lapangan dan perkebunan. Jadi, kami selalu punya jalinan emosi yang besar dengan bisnis ini,” papar Belinda Tanoto.

Misi Sukanto Tanoto dan istrinya terlihat tercapai. Anak-anaknya tumbuh dan memiliki kedekatan emosional dengan Royal Golden Eagle. Diam-diam, ini juga cara bagi Sukanto Tanoto untuk mempersiapkan suksesi pemegang tampuk kendali bisnis RGE pada masa depan.

Hal itu diakui oleh Sukanto Tanoto. Menurutnya istrinya yang berpikir panjang tentang proses suksesi. Dalam wawancara dengan Globe Asia pada 2015, ia menyatakan memang mulai mempersiapkan penerusnya di Royal Golden Eagle.

“Saya memulai perencanaan suksesi sekitar sepuluh tahun lalu. Tapi istri saya sudah memulainya sejak dua puluh tahun lalu. Jadi, saya sangat beruntung memilikinya,” ujar Sukanto Tanoto.
             

MEMBEBASKAN LANGKAH ANAK


Buah nyata dari pengenalan bisnis keluarga yang dilakukan oleh Sukanto Tanoto terlihat dari jejak langkah anak-anaknya. Putra-putrinya tertarik untuk berkiprah di Royal Golden Eagle.

Salah satunya diperlihatkan oleh Anderson Tanoto. Ia memang tertarik mengelola bisnis Royal Golden Eagle. Saat ini merupakan salah satu direkturnya.

Meski begitu, Sukanto Tanoto tidak memberi keistimewaaan kepada anak-anaknya. Jika memang ingin berkarier di Royal Golden Eagle, putra putri Sukanto Tanoto tetap harus merintis karier dari bawah. Bahkan, sebelumnya mereka harus punya pengalaman kerja terlebih dulu di luar RGE.

Akibatnya, selepas kuliah, Anderson Tanoto pernah bekerja sebagai konsultan di Bain & Company. Sementara itu, Belinda Tanoto juga menjalani karier sebagai analis di Morgan Stanley terlebih dulu sebelum bergabung dengan Royal Golden Eagle.

Namun, kebijakan yang diminta oleh Sukanto Tanoto itu dirasa bermanfaat. Putra putrinya merasa dirinya jadi punya bekal tambahan sebelum berkarier di Royal Golden Eagle. Salah satunya dirasakan secara nyata oleh Belinda Tanoto.

“Saya belajar banyak bagaimana menjalin hubungan dengan stakeholder dari Tiongkok. Hal itu berguna dan terpakai ketika saya menjadi salesperson untuk bisnis keluarga di Shangdong, Tiongkok,” ucap Belinda Tanoto.

Kendati demikian, Sukanto Tanoto dan istrinya tidak mau memaksa anak-anaknya supaya terjun ke Royal Golden Eagle. Mereka tetap membebaskan putra dan putrinya dalam memiliki karier masing-masing.

Kini, tidak semua putra dan putri Sukanto Tanoto bergabung mengelola Royal Golden Eagle. Putra pertamanya, Andre Tanoto, memilih untuk menjalankan bisnis trading dan investasinya sendiri. Sementara, satu putri Sukanto Tanoto lebih suka beraktivitas bersama Tanoto Foundation yang didirikannya.

“Saya yakin pertama kali mereka harus diberi kesempatan, stimulan, dan peluang untuk mengembangkan potensinya. Jika mereka ingin bekerja dan hatinya memang ada di sana, hasil pekerjaannya pasti akan sangat bagus,” ujar Sukanto Tanoto.

Putra dan putri Sukanto Tanoto juga menyadari bahwa status sebagai anak pendiri perusahaan tidak membuat mereka istimewa. Mereka tetap harus bekerja keras merintis karier dari bawah. Bahkan, mereka justru wajib membuktikan kemampuannya terlebih dulu sebelum meraih sebuah posisi.

Mereka sadar suksesi di Royal Golden Eagle tidak berdasar keturunan, namun karena kemampuannya. “Bagi kami, rencana suksesi adalah perencanaan bisnis. Itu bukanlah sekadar memiliki anggota keluarga yang mengelola perusahaan. Ini tentang siapa yang terbaik dalam menjalankan perusahaan. Kami tidak membedakan antara manajer profesional dan anggota keluarga yang bekerja di dalam perusahaan. Semua lebih terkait kapabilitas dibanding asal muasal siapa dia,” ujar Anderson Tanoto.

Oleh karena itu, pendekatan profesional dilakukan oleh Sukanto Tanoto ketika berdiskusi dengan anak-anaknya dalam pengelolaan RGE. Ia akan menawarkan ide terlebih dulu. Baru setelah itu, putra putrinya meresponsnya.

“Sekitar 50 tahun lalu ketika saya baru memulai bisnis ini, anak-anak hanya diperintah untuk melakukan sesuatu. Sekarang saya harus menjual ide dan meyakinkannya kepada mereka. Masing-masing dari mereka memiliki kekuatan dan kelemahan tersendiri. Jadi, saya berharap mereka mampu bekerja sama,” ujar Sukanto Tanoto.

Sukanto Tanoto telah menikmati buah dari langkahnya memperkenalkan bisnis keluarga kepada anak-anaknya. Di antara mereka kini ada yang tertarik untuk bekerja di RGE untuk mengelola bisnis keluarga.

Komentar