Ayo Cuci Tangan Agar Terhindar dari Diare


"Buk, mainan pasir ya" pinta anak lanang dengan tangan menggenggam truk mainnanya serta sekop plastik.

"Yawis sana, tapi nanti jangan lupa cuci setelah mainan" nasehat saya ke anak lanang.

"Oke buk" sambil lari ngibrit menuju kebun.

***



Memiliki balita apalagi cowok itu tantangan tersendiri. Aktivitas yang tiada henti seolah mereka tidak punya capek. Berlari kesana kemari atau teriak-teriak seolah-oleh kami nggak punya tetangga. Saat sudah lelah melihat mereka beraktivitas, saya nyari tombol off mereka biar bisa istirahat dan mereka tidur siang tapi kok nggak nemu-nemu.  Yaelah, duo anak lanang bukan robot 'buk! Kagak ada tombolnya, dasar emak durhaka!

Kidding yo gaes. Secapek-capeknya saya dan sesibuk-sibuknya saya, yang utama tetep anak lanang. Kalau si Bapak  cenderung protektif dan banyak melarang saya malah sedikit memberi kebebasan. Sekali-sekali boleh 'lah mereka main tanah atau mandi pasir. Lha gimana nggak mandi, kalau udah mainan pasir/tanah nggak cuma kaki dan tangan yang kotor tapi rambut juga penuh pasir. Arrggh. Toh mereka main pasir dan panas-panasan nggak tiap hari. Paling pas hari Sabtu dan saat saya lagi banyak PR tulisan jadi membiarkan mereka main di luar rumah. ((emak jahaaaaaaat))

Membiarkan anak bermain tanah bukan tanpa resiko gaes. Tahu sendiri 'kan tanah itu kotor, apalagi pasir. Kita nggak tahu apakah pasir/tanah itu belum terkena kotoran ayam atau kotoran yang lain. Hiyeeek.

Tapi piye meneh, mengurung mereka di rumah juga kata pakar parenting nggak baik. Ntar saya dikatain mengekang anak dan tidak memberi kebebasan anak bereksplorasi. Jian, susyah bener jadi emak jaman now. LoL.

Padahal saya juga geli lho lihat anak tetangga yang dibiarin gulung di tanah, nglesot sampai seluruh badan item semua, kalau saya mah nggak tega kalau sampai kayak gitu. Palingan duo anak lanang cuma kotor tangan, kaki, baju dan kena di rambut sedikit. Itu ajah nanti saya yang merepet nggak henti-henti :D.



Yang bikin saya merepet nggak henti-henti sama anak lanang karena bagaimanapun saya kawatir kalau mereka sakit perut. Tanah yang kotor berpotensi punya banyak kotoran yang membawa bakteri jahat penyebab sakit perut seperti diare. Mencuci tangan menjadi kegiatan wajib setelah mereka bermain.

Diare bukan penyakit sepele lho gaes. Jika terlambat ditangani bisa mengakibatkan kematian juga. Ribuan jenis organisme dapat menginfeksi saluran pencernaan, selain faktor tangan yang kotor setelah bermain tanah bakteri juga dibawa oleh makanan.

Empat jenis bakteri yang sering ditemui dalam kasus diare yaitu campylobacter, salmonella, shigella, dan E. Coli.   Makanan penyebab diare  sebaiknya dihindari agar kita terhindar dari diare.  Seperti daging yang tidak dimasak dengan matang, produk susu dan keju yang belum dipasteurisasi, dan air yang yang terkontaminasi bakteri.

Jadi kebiasaan mencuci tangan itu perlu ya gaes. Entah itu kamu mainan tanah kayak anak lanang atau bahkan cuma megang makanan. Lha kalau makanan itu penyebab diare 'kan berabe. Mencuci tangan juga lebih efektif menggunakan sabun, bisa sabun kesehatan seperti Lifebuoy atau sabun lainnya. Lifebuoy sendiri mencanangkan Gerakan 21 Hari dimana kita diharuskan mencuci tangan di 5 waktu penting, yaitu sebelum sarapan, sebelum makan siang, sebelum makan malam, setelah menggunakan toilet dan  saat mandi.




Jika kita konsisten melakukan kebiasaan mencuci tangan ini selama 21 hari tanpa putus, kita akan terhindarkan dari infeksi bakteri patogen penyebab diare. Pastikan cara mencuci tangan kamu juga sudah benar ya.

Jadi sudah cuci tangankah kamu hari ini?

Komentar

  1. Di rumah semuanya sering cuci tangan, Mb. Apalagi kami kan pelihara kucing. Jadi mau gak mau, kudu rajin cuci tangan

    BalasHapus

Posting Komentar

Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)