Anak Boleh Bermain Gadget, Asal Orang Tua Tahu Cara Mengaturnya



Gadget oh gadget.  Tak lagi menjadi barang idaman para Bapak Kekinian atau Emak Jaman Now, tetapi Anak Milenial juga mulai kecanduan gadget. Ngaku deh mams nggak usah pencitraan "Enggak kok, anak saya cuma main gundu" "Sorry ya, anak saya belajar terus, nggak kenal itu gadget"

Pruuut. Barang sekali atau beberapa kali anak kita pasti pernah memegang apa yang namanya gadget, entah itu cuma dengerin musik, main games atau liat yutub. Nah, yang terakhir itu bikin perekonomian keluarga terganggu. Kuota internet cepet abis ciin.

Begitupun sama Mas Nathan yang bahkan sejak  didalam kandungan sudah berinteraksi dengan gadget. Tentunya di dalam perut dia nggak mainan hape tetapi emaknya yang nyetelin lagu religius atau ayat-ayat suci. Huahahaha. Pencitraan ciin, pas anak pertama malah seringnya nyetel lagu Justin Bieber. LoL.

Setelah usia satu tahun dia kecanduan gadget dan minta disetelin video lagu-lagu sebelum bobok, kalau enggak bakal nangis. Blah. Karena saya pelit   ibu hemat video yang dia sukai sudah saya download di kantor, di rumah tinggal disetelin jadi nggak boros kuota deh. LoL.

Jujur kecanduan gadget pada anak bukan hal yang membanggakan tetapi suatu tanda jika saya gagal jadi emak teladan. Hiks. Pengalaman buruk tentu tak saya ulangi, dia sangat jarang memegang gadget saya pun juga meminimalisir penggunaan handphone  di depan anak-anak tentunya agar mereka tidak iri. Masak iya, saya asyik-asyikkan main gadget dan mereka enggak, bisa direbut 'kali.

Boleh kok anak main gadget asal tetep diawasi dan waktunya dibatasi

Sebagai orang tua khususnya kita para  Ibu harus bisa mengatur penggunaan gadget pada anak dengan tepat. Mau tahu caranya mams? Monggo silakan disimak:

1. Berikan Gadget Sesuai Usia Anak


Yakin nih mau memberikan gadget atau meminjami gadget kita pada si kecil? Pastikan jika anak umurnya sudah diatas 4/5 tahun dan kita harus mendampingi anak saat menggunakan gadget. Kita juga harus mengawasi apa yang anak kita lakukan dengan gadget tersebut. Pemberian gadget di bawah usia 4 tahun kurang tepat karena bisa menghambat  aktivitas anak yang sedang dalam masa emasnya belajar banyak hal melalui interaksi  dan eskplorasi menggunakan panca indra.

2.  Beri Batasan Waktu


Sampai saat ini saya masih meminjamkan gadget saya atau duo anak lanang menggunakan tablet mereka sendiri, tetapi saya memberi batasan waktu yang jelas. Sebelum mereka bermain dengan gadgetnya saya sudah memberi tahu mereka bermain gadget setengah jam atau berapa menit. Mereka juga harus berjanji untuk menepati waktu. 

Untuk anak usia 5 tahun waktu yang ideal biasanya setengah jam dalam sehari. Jika anak mulai besar, waktu bisa disesuaikan sesuai kebutuhan dan kesepakatan. Semakin dini anak-anak diajari tentang disiplin termasuk dalam penggunaan gadget, semakin kecil pula kemungkinan anak jadi kecanduan gadget di kemudian hari.

3. Hindari Sering Memegang Gadget


Sapa perhatikan jika sesampai di rumah saya tidak memegang gadget, anak-anak juga tidak terpikir untuk bermain gadget. Saya sendiri harus konsisten dan menyimpan erat gadget di tas. Jadi jangan marah kalau anak-anak main gadget terus , pasti dia meniru apa yang mam n paps lakukan. Bener kan. PR banget bagi saya, saya terkadang masih memegang gadget saat menemani anak nonton tivi atau belajar. Lha gimana kalau blas nggak mengecek notifikasi di gadget takutnya ketinggalan nggak dapet job. LoL. 

Bukannya tidak boleh menggunakan  gadget ketika di rumah bersama anak, tapi sewajarnya dan tidak membuat anak merasa diabaikan. 

4. Sesuaikan Aplikasi dan Fitur Gadget


Gadget tidak selalu berdampak buruk, sebab pada kenyataannya apabila penggunaanya tepat gadget juga dapat membantu anak belajar banyak hal. Bagi anak yang masih balita, saya memilih aplikasi atau game yang bersifat edukatif dan interaktif untuk melatih daya ingat, mengenal warna, nama hewan dll. Sedangkan untuk anak usia sekolah kita bisa menyediakan aplikasi belajar. Sekarang banyak banget aplikasi yang menunjang belajar anak dan materinya sama yang diberikan di sekolah.

5. Dampingi Anak


Saat anak asyik bermain game rasanya saya bisa bebas ngapa-ngapain tanpa gangguan. Tapi itu keliru, justru disaat anak bermain gadget, kita dampingi dan diberi pengarahan. Apalagi seperti saya yang sebagian besar waktu ada di kantor. Mendampingi duo anak lanang merupakan salah satu cara menghangatkan kebersamaan dalam keluarga. Kita bisa mengawasi apa yang dia mainkan atau dia tonton. Atau malah bermain bersama, anak akan belajar bersosialisasi juga.

6. Tetapkan Zona Bebas Gadget


Bukan cuma waktu yang dibatas saat bermain gadget, anak juga harus dibatasi tempatnya. Misal saat di ruang makan atau keluarga seluruh anggota dilarang memegang gadget. Ruang makan ya waktunya untuk makan bersama atau ruang keluarga untuk berkumpul dan bercengkrama bersama anggota keluarga yang lain.

Komentar

  1. Tapi sekarang manusia seperti monster, kalau tidak megang gadget semenit, rasanya dunia kiamat dan terasa ketinggalan infromasi.

    BalasHapus
  2. Bagus sekali infonya mba..Kita harus benar - benar menjaga anak ketika bermain Gadget, karena banyak sekali konten yang tidak sesuai dengan usianya. Asalkan sesuai dengan kebutuhan, mungkin gadget juga akan memberikan dampak yang baik. Selain itu jangan sampai mereka sampai kecanduan.

    BalasHapus
  3. Informasi yang bagus sekali mba. Peran orang tua memang penting agar anaknya terhindar dari efek negatif dari gadget. Dan jangan sampai mereka kecanduan dengan gadget

    BalasHapus

Posting Komentar

Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)