Operasi Katarak Gratis Yayasan Dharmais : 15 Menit yang Mengubah Dunia Penderita Katarak


operasi katarak gratis



Mbah Sastro nampak gembira, saya mendekati beliau dan sedikit ngobrol dengan mbah Sastro beserta keluarganya. Mbah Sastro berasal dari Padangan, Tanjung sari Gunung Kidul daerah di sekitar Pantai Baron. Sejak semalam mereka tidur di rumah sakit Holistika Medika dan menunggu untuk dioperasi pada hari Minggu pagi. Mereka datang dari pinggir pantai selatan, demi mendapat kesembuhan. Saya tidak membayangkan, mereka berboncengan dari  Gunung Kidul. Berjarak kurang lebih 2,5 jam dari Jogja, dengan jalan yang berkelok dan curam.





Mbah Sastro hanyalah satu dari 70 penderita katarak yang akan segera bisa melihat indahnya dunia lagi.  Selain itu ada mbah  lain yang juga datang dari pelosok Gunung Kidul, Magelang bahkan ada yang dari Jawa Timur. Pagi itu yayasan Dharmais bekerjasama dengan PERDAMI (Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia), dan MADAPALA (Mapala mahasiswa UAD) mengadakan operasi katarak gratis Ya, adanya operasi katarak gratis membuat mereka harus ke Jogja, agar mendapat kesembuhan dan bisa melihat lagi.


operasi katarak gratis


Keluarga mbah Sastro mengetahui ada operasi katarak gratis melalui internet, kemudian mereka mendaftar di Universitas Ahmad Dahlan. Setelah discreening ternyata mbah Sastro memang menderita katarak dan bisa dioperasi. Ohya pemirsah, dari 100 orang yang penglihatannya terganggu setelah dilakukan screening hanya 35 orang yang benar-benar kebutaannya dikarenakan katarak.




Tentang Yayasan Dharmais




Yayasan Dharmais (Dharma Bakti Sosial) didirikan oleh mantan presiden almarhum HM. Soeharto, bersama Bapak H. Moerdiono dan Bapak H. Bustanul Arifin. Sejak 8 Agustus 1975 Yayasan Dharmais membaktikan diri dan bergerak dalam bidang sosial. 




Saat ini yayasan Dharmais masih membaktikan dirinya bagi masyarakat di bawah kepemimpinan Bapak Indra Kartasasmita dan Ibu Titik Soeharto. Ibu Titik Soeharto selaku putri dari mantan presiden ke dua RI  melanjutkan amanah dari  Bapak Soeharto untuk melanjutkan perjuangan keluarga dalam memberikan bantuan dalam bidang sosial dan kemanusiaan.


Setiap tahun Yayasan Dharmais mengadakan kegiatan Bakti Sosial, antara lain :


1. Bantuan untuk panti asuhan

Yayasan Dharmais memberikan bantuan dana untuk biaya makan dan kesehatan para penghuni panti asuhan, panti wredha, dan panti sosial di seluruh Indonesia. Sejak tahun 2017 indeks bantuan ditingkatkan menjadi Rp. 65.000, yakni Rp. 50.000 untuk biaya makan dan Rp.15.000 untuk biaya kesehatan.

2. Bantuan Paket Pakaian

Bantuan paket pakaian diberikan pada hari raya Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru serta hari besar keagamaan lainnya kepada seluruh penghuni panti dan bingkisan lebaran untuk anggota veteran RI pejuang angkatan 45.

3. Pesantren Singkat Pelatihan Usaha Produktif

Bertujuan membantu pemerintah mengatasi anak jalanan dan remaja putus sekolah untuk menjadi wirausahawan sukses, para peserta dididik selama 60 hari dengan materi pendidikan agama Islam, akhlak, budi pekerti, kewirausahaan, perbankan  dan jenis ketrampilan yang dibutuhkan dalam masyarakat.

4. Bantuan Anak Asuh

Yayasan Dharmais bekerja sama dengan Majelis Ta'lim Al-Ghufron Cakung, Majelis Ta'lim Al-Wathoniyah dan Yayasan Lembaga GN OTA memberikan bantuan bagi anak asuh dalam rangka mensukeskan program wajib belajar 9 tahun.

5. Perpustakaan Yayasan Dharmais

Yayasan Dharmais memiliki 2 unit mobil perpustakaan keliling  dan kegiatannya setiap hari kerja. Mobil unit perpustakaan  keliling mengunjungi sekolah-sekolah, daerah pemukiman kumuh, Gelanggang remaja,  fasilitas umum dan pondok pesantren di wilayah DKI Jakarta.

Bantuan di Bidang Kemanusiaan

A. Operasi Katarak

Yayasan Dharmais bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) menyelenggarakan operasi katarak gratis secara cuma-cuma untuk membantu masyarakat penderita buta katarak yang tidak mampu. Hingga tahun 2016 sudah 132.833 penderita yang telah dioperasi.

B.  Operasi Bibir SUmbing/Langit-Langit

Operasi gratis juga diberikan pada penderita bibir sumbing yang tidak mampu, bersama dengan Perhimpunan Dokter Ahli Bedak Plasttik Indonesia (PERAPI).

C. Thalasemia
Sejak April 2002 Yayasan Dharmais memberi bantuan juga kepada penderita Thalasemia Indonesia dan mengadakan Syringe Pump, obat-obatan dan biaya operasi pengangkatan limpa  bagi penderita Thalasemia.

D. Penanggulangan Penyakit Kusta

Sejak tahun ini Yayasan Dharmais menambah kegiatan bantuan pada penderita kusta yang saat ini baru difokuskan di daerah Tangerang dan kedepannya akan dilakukan di seluruh Indonesia.


Operasi Katarak Gratis di RS Holistika Medika




Suasana RS Holistika Medika yang berada di dusun Karangsari, Wedomartani, Ngemplak , Sleman nampak ramai. Minggu pagi (23 April 2017) PERDAMI dan Yayasan Dharmais menyelenggarakan Operasi Katarak gratis, hadir pagi itu Ibu Titiek Soeharto, Bapak Indra Kartasasmita, Rektor Universitas Ahmad Dahlan, GPH Prabukusumo serta dokter dari PERDAMI.



dr. Alba selaku penyelenggara dari PERDAMI menjelaskan jika hari itu ada sekitar 70 orang yang akan dioperasi. Dia dibantu 17 orang dokter spesialis mata  lainnya dalam melakukan operasi katarak. 





Operasi katarak sendiri bisa dilaksanakan dalam dua prosedur yaitu dengan penjahitan atau operasi secara laser. Untuk operasi katarak hanya membutuhkan waktu 15 menit, setelah itu penderita boleh pulang. 





Untuk penderita yang dioperasi dengan jahitan harus kontrol lagi hingga hari ke 28sedangkan yang menggunakan teknik laser akan sembuh hanya dalam waktu 10 hari.

Ehm, hanya 15 menit bisa mengubah hidup seseorang ya permisah, dari yang hidup dalam gelap, keterbatasan melihat sekejab bisa melihat dunia dan pastinya produktif kembali.

Sekilas Tentang Bibir Sumbing



Penderita bibir sumbing kebanyakan "disembunyikan" oleh keluarga, mungkin mereka malu akan kondisi anak mereka dan si anak akan semakin tertekan. Operasi bibir sumbing sendiri membutuhkan biaya mahal, ketiadaan biaya serta pengetahuan banyak membuat penderita hidup dalam ketidakpercayaan diri dan kesulitan berbicara.

Sejak tahun 1997 Yayasan Dharmais memberikan bantuan operasi bibir sumbing gratis, khususnya bagi warga kurang mampu. Penyebab bibir sumbing sendiri hingga sekarang secara pasti belum diketahui penyebabnya, Tapi menurut dokter dari PERAPI bibir sumbing bisa disebabkan karena faktor genetik dan kekurangan gizi.

Untuk menemukan penderita bibir sumbing sendiri agak susah karena mereka disembunyikan, Pihak PERAPI berinisiatif jemput bola dengan mendatangi penderita, karena mereka malu. Penderita dijemput dan setelah dioperasi diantar kembali. Banyak penderita yang berada di pelosok daerah sehingga harus dibantu dari segi transport hingga akomodasi selama perawatan.

***

Sobat Prima, keterbatasan melihat ataupun keterbatasan fisik tak hanya membuat manusia tidak produktif lagi, tapi kehilangan kepercayaan diri dan tidak merasa utuh sebagai manusia. Yayasan Dharmais, membantu masyarakat untuk kembali sembuh. Jika ada tetangga, ataupun orang disekitar yang membutuhkan operasi katarak, bibir sumbing ataupun thalasemia bisa menghubungi Yayasan Dharmais. Setiap tahun diadakan bakti sosial, tapi lokasinya tidak selalu sama. 

Membantu orang lain adalah kewajiban kita terlebih jika kita diberi harta dan kemampuan lebih oleh Tuhan. Semoga Mbah Sastro dan simbah-simbah lainnya yang sebelumnya  hidup dalam keterbatasan penglihatan bisa segera pulih dan dapat melihat indahnya mentari pagi.



Yayasan Dharmais
Alamat : Gedung Granadi Lt 5
Jl. HR. Rasuna Said Kav 8-9 Kuningan Jakarta Selatan
Telp 021-2522745
http://www.yayasandharmais.or.id

Komentar