Mendengar kata
penyakit jantung saya pasti langsung bergidig dan berdoa semoga penyakit itu
tidak pernah menghampiri keluarga. Penyakit jantung semakin kesini banyak
diderita oleh orang, tak hanya yang berusia lanjut melainkan orang berusia muda
juga sudah banyak yang terkena penyakit jantung, khususnya jantung koroner.
Suami saya beberapa waktu yang lalu reuni dengan teman-teman SMP dan bercerita kalau temannya ada yang habis operasi pasang ring karena jantungnya bermasalah. Padahal usianya belum 40 tahun karena sebaya dengan suami. Tapi kenapa penyakit jantung sudah menggerogoti?
Kenali
Gejalanya!
Walau besarnya hanya sekepalan tangan Anda, jantung merupakan organ yang memegang fungsi yang sangat vital. Jantung berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Agar dapat mejalankan fungsinya dengan baik, asupan darah yang kaya oksigen harus terpenuhi. Darah yang mengandung oksigen biasanya mengalir melalui pembuluh darah arteri. Penyakit Jantung Koroner (PJK) berawal dari penimbunan lemak pada pembuluh darah arteri yang mensuplai darah ke jantung. Akibat dari proses ini pembuluh darah arteri menyempit dan mengeras, sehingga jantung kekurangan pasokan darah yang kaya oksigen. Akibatnya fungsi jantung terganggu dan harus bekerja sangat keras. Penyakit ini sering juga disebut dengan istilah artherosklerosis.
Gejala awal dari adanya PJK ialah nyeri dada yang khas di dada sebelah kiri yang dapat menjalar ke lengan kiri atau ke leher atau ke punggung. Nyeri dada ini bersifat sangat subjektif, ada yang merasa seperti ditekan benda berat, panas seperti terbakar, sakit seperti tertusuk jarum, rasa tidak enak di dada dan ada yang mengatakan seperti masuk angin. Lokasinya bisa juga terjadi di pertengahan dada, di leher saja, punggung, dada kanan, dan bisa juga di ulu ati seperti sakit maag. Oleh karena itu, waspadalah jika Anda sering merasakan gejala tersebut.
Bila penyempitan pada pembuluh arteri telah mencapai 80-90%, dapat menimbulkan masalah yang lebih parah lagi yaitu serangan jantung. Data statistik menyebutkan bahwa sepertiga orang yang mengalami serangan jantung dapat meninggal. Sebagian besar meninggal dalam dua jam pertama serangan jantung. Karena itu, penting sekali untuk mengetahui gejala serangan jantung dan mencari pertolongan segera.
Ada beberapa faktor yang tidak bisa dirubah :
Faktor yang Tidak
Dapat Diubah
- Umur
Lebih dari 83% penderita penyakit ini dialami setelah berusia 65 tahun ke atas
- Gender
Pria lebih berisiko dibandingkan wanita. Namun setelah wanita menopause tingkat
risikonya lebih tinggi dibandingkan pria
- Genetik
Mereka yang memiliki orangtua yang pernah mengalami penyakit ini akan memiliki
tingkat risiko yang lebih tinggi
- Ras :
Pada ras-ras tertentu seperti Mexico Amerika, Amerika Indian, Hawai dan
beberapa Asia Amerika memilki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit
ini
Tapi
ada juga beberapa faktor yang bisa dirubah agar jantung sehat antara lain
mengganti gula dengan Tropicana Slim. Kandungan gula yang tinggi bisa
mencetuskan penyakit diabetes dan berakhir komplikasi ke jantung koroner.
Sobat Prima, sedini
mungkin kita harus menjaga jantung kita dengan hidup sehat. Berikut
beberapa cara mengatasi penyakit jantung :
1. Menghentikan
kebiasaan merokok
2. Mengontrol berat badan karena obesitas adalah salah satu faktor penyebab penyakit jantung
3. Konsumsi makanan sehat dan bernutrisi, kurangi makanan berlemak yang dapat meningkatkan kolesterol
4. Berolahraga secara teratur adalah cara mencegah penyakit jantung yang paling sederhana
5. Mengelola diabetes
6. Menurunkan tekanan darah tinggi dengan membatasi konsumsi garam dan pola hidup sehat
7. Mengelola stres
2. Mengontrol berat badan karena obesitas adalah salah satu faktor penyebab penyakit jantung
3. Konsumsi makanan sehat dan bernutrisi, kurangi makanan berlemak yang dapat meningkatkan kolesterol
4. Berolahraga secara teratur adalah cara mencegah penyakit jantung yang paling sederhana
5. Mengelola diabetes
6. Menurunkan tekanan darah tinggi dengan membatasi konsumsi garam dan pola hidup sehat
7. Mengelola stres
Hidup lebih sehat dan mengelola stress.. tidak mudah tapi pasti bisa ya mbaa
BalasHapus