Sering saya merasa hampir putus asa. Permasalahan hidup yang tak kunjung berhenti. Seolah tak pernah puas mendatangi saya. Why? Mengapa? Kenapa harus saya? Berbagai pertanyaan berlonacatan di kepala saya.
Di saat seperti itu kehidupan serasa gelap, rasanya ingin menghilang ke ujung bumi dan saat saya muncul lagi semua permasalahan itu musnah, tiada lagi. Lalu apa iya, segalanya bisa semudah itu saya kendalikan seperti apa yang saya inginkan?
Tentu tidak, ketika seseorang merasa hidupnya sudah di titik nadir, entah itu karena permasalahan pekerjaan, keluarga, atau menderita suatu penyakit yang sangat berat. Hanya harapan yang bisa membuatnya bangkit, berdiri demi harapan itu.
"Kehidupan tanpa harapan adalah mati" - primahapsari
Siapa yang di dalam hatinya tak ada harapan, tunjuk hidung? Pasti semua berpengharapan, dalam hal sekecil apapun. "Ah, aku kerja semoga bulan depan dapat gaji" , "Ah, aku nulis biar dapat honor" atau "aku sedang memasak agar keluargaku sehat dan kenyang".
Jika orang tanpa berpengharapan, tidak punya harapan pastilah dia "mati". Harapanlah yang membuat kita hidup. Di kegelapan sekalipun, masih ada harapan esok pagi yang lebih terang. Saat kita sakit, dan kita tak punya harapan, pasti kita cuek biarin aja sakit. Beda jika kita berharap akan ada kesembuhan, pasti kita akan berusaha dengan memeriksakan diri ke dokter dan meminum obat.
Kanker, penyakit yang sampai saat ini masih menjadi salah satu penyakit yang ditakuti banyak orang, Bahkan mendengarnya pun saya sudah bergidik. Seolah-oleh kanker adalah momok yang mematikan. Sel-sel negatifnya merusak tubuh dan menghancurkan harapan si penderita. Tak ada siapapun yang berharap atau mau, tapi jika nasib buruk menimpa, siapa yang bisa menolak.
Ngomong-ngomong tentang kanker, beberapa saat lagi bakal dirilis film "I am Hope" yang akan tayang 18 Februari mendatang. Film ini bercerita tentang Kanker, Sahabat dan Harapan. Disutradarai oleh Adila Dimitri dan di produseri oleh artis cantik Wulan Guritno ini bukan sekedar film biasa, karena Film "I Am Hope" ini mempunyai misi agar para penontonnya lebih peduli dan memberikan perhatian lebih kepada semua penderita kanker.
Adalah 3 wanita cantik yang berhati mulia, yaitu: Wulan Guritno, Janna Soekasah Joesoef dan Amanda Soekasah. Mereka bertiga yang menggagas adanya film I am Hope di bawah naungan ALKIMIA Production. Pada bulan Oktober 2014 ketiga sahabat itu mempunyai mimpi dan harapan jika mereka ingin membangkitkan solidaritas dan budaya menyumbang diantara masyarakat dan menyebarkan harapan di segala aspek dalam kehidupan melalui sebuah gelang.
Sebuah gelang yang dibuat dari sisa kain designer senior kebanggaan Indonesia, Ghea Panggabean yaitu Kain Pelangi Jumputan dengan pelangi adalah simbol dari harapan. Terciptalah Gelang Harapan #BraceletofHOPE. Gelang ini akan membawa pesan kepada masyarakat untuk peduli terhadap para penderita penyakit kanker serta senantiasa menyebarkan harapan baik untuk para penderita kanker maupun keluarga penderita kanker.
Sinopsis film I am HOPE
Film ini berkisah tentang perjuangan seorang gadis muda
yang berumur 21 tahun bernama Mia (diperankan oleh Tatjana Saphira) yang
divonis dokter mengidap penyakit kanker, dan dalam situasi tersebut dalam film
ini ada seorang yang memberikan semangat serta memberikan inspirasi kepada Mia
untuk melalui tantangan demi tantangan dalam menghadapi penyakit kanker dan
memperjuangkan mimpinya untuk berkarya, Maia namanya yang diperankan oleh
Alessandra Usman.
Artis senior juga turut andil dalam film ini, seperti : Tio Pakusadewo dan Ray Sahetapy serta menampilkan pemain muda berbakat
Tatjana Saphira dan Alessandra Usman. Ah, rasanya tak sabar pengen nonton film Indonesia bermutu ini. Setidaknya, dengan adanya film ini ada citra baru tentang film Indonesia. Bukan sekedar film buka-bukaan atau film hantu yang terlalu berlebihan.
Apa yang bisa kita lakukan untuk penderita Kanker?
Ketika seseorang sakit terlebih mengidap penyakit kanker, selain pengobatan hal utama yang diperlukan untuk menunjang kesembuhan adalah support dari keluarga terdekat dan sahabat. Dorongan untuk selalu berjuang melawan penyakit dan memberi harapan jika suatu saat pasti sembuh.
Tak sedikit penderita kanker tidak mampu secara ekonomi, padahal biaya pengobatan kanker tidaklah murah. Bisa dibilang sangat mahal. Mereka membutuhkan dana yang tidak sedikit, lalu dari mana mereka mendapatkan biaya penyembuhan? Dari mana mereka mendapatkan harapan untuk bisa sembuh?
I am HOPE
Ya, kita adalah harapan bagi mereka. Melalui program yang dimotori oleh Wulan Guritno, Janna Soekasah
Joesoef dan Amanda Soekasah telah memulai dengan program BraceletofHope atau Gelang Harapan. Mereka bertiga berjuang untuk menjalankan aksi/gerakan kepeduliannya melalui kegiatan
menggalang dana, yang mengajak dan menggandeng sejumlah pihak untuk dapat
mewujudkan impian mereka tersebut.
Kegiatan penggalangan dana yang mereka sebut
sebagai “Journey Of Hope” atau “Perjalanan Harapan” ini mereka fasilitasi
melalui sebuah website http://www.gelangharapan.org. Melalui website ini, siapapun dapat bergabung
menjadi Warriors of hope. Siapapun dapat membantu mewujudkan harapan dan
mengekspresikan kepedulian kita terhadap penderita kanker. Salah satu
pilihannya adalah dengan membeli gelang harapan atau #BraceletofHope.
Nah, kini giliran kita. Dengan membeli sebuah @gelangharapan seharga seratus ribu, kita turut menyumbangkan 100% dari dana itu dan akan diberikan ke yayasan peduli kanker. Dengan memakai gelang harapan ini, kita tidak hanya menyumbang berupa
materi, tetapi juga turut serta menyebarkan harapan baik untuk para penderita
kanker maupun keluarga penderita kanker. Masalah model gelangnya, ada yang untuk cowok maupun cewek. So jangan kawatir merasa kecentilan pakai gelang ini.
Ehm, sepertinya saya sudah tidak sabar menyaksikan film I am HOPE. Siap-siap banyak tisu dah, karena bakal melow dan mengharu biru. Kamu! Ya kamu, yuk ikut dukung gerakan Peduli Kanker. Caranya gampang bingit, hanya dengan membeli gelang
harapan dan ikut menonton di bioskop mulai 18 Februari mendatang.
gak sabar nonton niii.......
BalasHapusPenasaran sih aslinya sama film ini. Drama banget! Dan makna di balik film ini tuh haru dan menggugah motivasi bgt
BalasHapusFilm ini sepertinya dapat menyadarkan masyarakat yang kurang peduli, karena pada film ini terdapat berbagai macam makna yang tersirat
BalasHapusMba ini filmnya endingnya gimana? Ap sad ending?
BalasHapusdua bibi ku terkena kangker, yang satu sudah meninggal, andai gelang ini datang lebih awal, kangker menjadi penyakit yang menakutkan
BalasHapusIya sediain tisu nih kalo ntn:)
BalasHapusPenasaran nontonnya, padahal isih suwiiii
BalasHapusPenesaran kenapa si tokoh utama bisa kena kanker n mdh2n bisa jd sarana edukasi utk tahu kanker lebih jauh.
BalasHapusKemarin sempat lihat trialnya lumayan lama di Jakarta bersama para Warrior of Hope.
BalasHapusSayang tidak diperlihatkan endingnya. Hehehehe....
Waaa penasaran ma filmnya. :D
BalasHapusSaya mengenal dengan cukup dekat beberapa sahabat pejuang kanker. Bahkan sahabat terdekat saya pun akhirnya wafat. Tapi saya sangat terinspirasi oleh semangat juang mereka yg luar biasa. Apalagi menjelang saat-saat terakhirnya.
BalasHapusbagian, kehidupan tanpa harapan adalah mati *bener banget maak* ...
BalasHapusharapan membuat kita hiudp..setujuuu banget!
BalasHapussemoga bisa bikin kita lebih semangat menjalani hidup ya :D
BalasHapusMak Prima ;)
BalasHapuslengkap sekali
Wahhh... baru saja saya masukkan dalam daftar film Indonesia 2016. Mbak malah sudah membuat tulisan lengkapnya. Dari baca2 sekilas memang film ini sepertinya bagus mbak.
BalasHapuspengen jadri warrior of hope, saat ini sangat penting adanya support group untuk penderita penyakit kronis supaya pasien bisa lebih survive
BalasHapussecara mentally mereka lebih membutuhkan support. like this
Jadi selalu berharap yaaa, karna harapan selalu ada
BalasHapusMari dukung penuh film I am HOPE, supaya lebih banyak lagi harapan bersemi di luar sana, Mak Prim.
BalasHapusterimakasih bos infonya dan salam sukses
BalasHapus