Apa Sih Enaknya Tinggal Ama Mertua?




Yeey dah hari Rabu aja ya. Time flies so fast. Tak terasa sudah di hari ke tiga belas di awal tahun 2016. Its time for sharing #WednesdayStory yaa.
Teman-teman disini adakah yang tinggal bareng mertua atau masih numpang di Pondok Indah Mertua? Cung, ntar dapet doorprize lho :) Ehm, sepertinya hanya saya yang tinggal ama mertua karena rumah baru belum kelar-kelar juga.

Saat kita menikah, kita tak hanya mendapatkan pasangan kita, tapi juga seluruh keluarganya. termasuk kedua orang tuanya.  Setelah menikah kita bakal mempunyai Bapak dan Ibu dobel, mertua kurang harmonis, khususnya antara si mantu perempuan dan Ibu sang suami.

 

Alasan tinggal dengan mertua 

 

Pilihan untuk tinggal mertua biasanya menjadi pilihan terakhir bagi pasangan suami istri terutama pasangan yang baru menikah. Dengan alasan ingin mandiri, tidak tergantung dengan orang tua hingga ketidakharmonisan hubungan antara menantu dan mertua. Beruntung saya tidak mengalami hal yang tidak menyenangkan tersebut. Setelah menikah 5 tahun yang lalu hingga saat ini saya sekeluarga masih tinggal bersama dengan mertua saya.

Bukannya saya tidak ingin mandiri atau gimana, tapi ada beberapa faktor dimana saya harus menentukan pilhan tersebut, tinggal bareng mertua. Pertama, karena Ibu mertua tinggal sendiri, hanya ada adik suami yang masih lajang dan jarang di rumah. Kasihan juga kalau beliau linggak-lingguk sendirian di rumah.

Ngomongin tentang Ibu mertua, saya akan sedikit menceritakan tentang beliau, disimak ya temans. 

Bapak dari suami saya sudah meninggal beberapa tahun sebelum kami bertunangan.  Sehingga mertua saya tinggal Ibu suami saya. Suami dan saudara-saudaranya biasa memanggil Ibu mertua dengan panggilan Mamak, begitupun saya juga memanggil beliau Mamak.

Setelah menikah saya dan suami masih tinggal di rumah Mamak, maklum ekonomi masih pas-pasan dan belum mampu beli gubuk.  Tinggal serumah dengan Mamak tuh enak bingit, karena suka masak dan rasanya enak bingit, jujur melebihi masakan Ibu saya. Sebelum punya bayi, mamak tiap hari masak dan saya di rumah ga ngapa-ngapain, hehe. Paling bantu bersihin rumah. 

Sebelum menikah, saya sudah sering tidur dirumah mertua. Karena tempat kerja saya memang lebih dekat dari rumah Mamak dari pada rumah saya di Klaten. Eittss, jangan mikir macem-macem ya. Saat itu suami saya bekerja di Jakarta, sedang Mamak Cuma tinggal bareng anak bungsunya, adek suami yang sepanjang hari di luar rumah. Daripada Mamak kesepian saya menemani beliau. Suami saya pulang 2 minggu sekali, nah saat dia pulang saya harus balik ke Klaten, hiksss.

Enaknya tinggal ama mertua ituuu

 

Sebelum berangkat  kerja  Mamak pasti membelikan saya sarapan, kadang nasi uduk, nasi kuning atau masak sendiri. Beliau juga termasuk mertua yang tidak bawel. Ga pernah komentar apapun terhadap saya. Padahal, dulu penampilan saya urakan dan kadang nyeleneh. Yah, paling beliau Cuma mbatin, mantuku koq aneh, hahaha....

Dari tangan beliau saya jadi tahu aneka masakan yang seumur-umur ga tau dan belum pernah makan. Seperti sayur jantung pisang, daun pepaya, daun genjer dan rasanya sangat enak. Beda banget sama sayur yang dijual di warung. Tinggal bersama Mamak membuat saya timbangan badan saya semakin naaikkk ajah. Masakan yang sederhana, tapi ditangan beliau bisa menjadi sangat lezat. Ehm, pantas suami kadang ogah-ogahan kalo tak masakin, rasanya mungkin ga sedelicious masakan Mamaknya.

Mamak  memang bukan wanita karir atau pekerja, beliau wanita desa biasa yang sederhana tapi sangat bersahaja. Beliau rajin banget ikut sembayangan dan tak pernah melewatkan doa Rosario. Saya memang beruntung mempunyai mertua yang ga galak dan kalem-kalem ajah. Apalagi saat saya hamil dan teler ga doyan makan berbulan-bulan ditambah muntah terus menerus. Beliau dengan telaten merawat saya layaknya anak perempuannya.

Saya dan suami bertahun-tahun LDRan, dari anak pertama hingga lahir anak ke dua. Dengan siapa saya tinggal? Pastilah dengan Mamak, Ibu mertua saya. Kebetulan kami berdua tipe orang yang netral-netral aja, tak mudah marah atau bikin marah orang, mungkin itu salah satu kunci saya rukun asyik aja tinggal ama mertua.

Apalagi begitu lahir kedua anak saya, beliaulah tempat saya bertumpu. Susahnya mencari asisten rumah tangga membuat beliau harus momong anak-anak saya. Tapi beliau senang koq, saat saya menawarkan kalau anak-anak di daycare saja gimana. Beliau menolak mentah-mentah tawaran saya. Nggak tega, kata beliau. Tapi setelah anak kedua saya tetap menggunakan ART, tapi sayang tidak bertahan lama. Tensi saya dan tensi Ibu mertua malah jadi melonjak setelah punya ART, gimana enggak, bersih-bersih rumah paling nyapu itupun kolong-kolong masih kotor. Kalau tidak saya suruh saat saya libur dirumah untuk mengelap meja yaaa meja ruang tamu atau tivi tetep aja tebel debunya 5 cm. Disuruh momong nggak bisa, bantuin gendong minta tambah, belum gelas yang terus aja berkurang karena pecah. Weiisss, tapi saya nggak tega untuk memecatnya dan dia resign sendiri saat mulai hamil.

Tapi bukannya tidak ada intrik dalam hubungan kami. Sekali dua kali tetap ada. Apalagi tentang cara mengasuh anak yang memang berbeda dari edisi orang dulu dan anak sekarang. Kalau sama Ibu saya sendiri saya sering ngotot-ngototan berdebat. Tapi dengan Mertua saya menjelaskan pelan-pelan. Khususnya tentang ASIP. Beliau masih awam tentang ASIP, kenapa nggak pakai formula aja lebih gampang. Tapi lama kelamaan beliau ngerti dan hingga anak kedua beliau telaten memberikan ASIP saat saya tinggal kerja walaupun menggunakan dot.


Nah, tinggal dengan mertua tetap ada pahit manisnya, tapi bagi saya kebanyakan manisnya. Sayang, banyak menantu yang yang hubungan dengan Ibu mertua tidak harmonis. Bisa jadi si Ibu mertua galak dan terlalu ngatur atau si menantu yang susah diatur. Terus apa aja sih yang harus dilakukan agar hubungan dengan anak menantu dan Ibu mertua terjalin harmonis?


Cara menjaga hubungan baik dengan Ibu mertua agar tetap harmonis


1. Bangun Lebih Pagi Sebelum Mertua Bangun

Dalam hal ini tentunya jika anda diajak oleh suami berkunjung ke rumah mertua atau bagi anda yang tinggal bersama dengan mertua. Jika anda terbiasa bangun siang, maka setelah menikah mau tidak mau kebiasaan tersebut haruslah dirubah dan diperbaiki. Ada banyak orang tua yang masih memegang teguh prinsip bahwa semua orang harus bangun lebih pagi sebelum ayam berkokok, terutama para perempuan. Hal ini seringkali dikaitkan dengan rezeki dan mungkin terkesan seperti pemalas jika anda bangun siang hari. Nah, untuk itulah, ketika anda berada dirumah mertua, maka sebaiknya bangunlah lebih awal dan alangkah lebih bagus jika anda bisa bangun lebih pagi dari mertua anda dan segeralah ke dapur untuk beres-beres atau membantu mertua memasak. Hal ini tentunya akan membuat mertua merasa senang dan bahagia memiliki menantu seperti anda.

2. Jadilah Lebih Rajin

Sewaktu berada dirumah mertua, untuk bisa menjalin hubungan yang baik dan harmonis bersama dengan mertua adalah melakukan segala hal yang bisa membuat mertua terkesan, salah satunya adalah dengan diri kita yang rajin. Seringkali mertua yang jutek disebabkan karena mereka sungkan meminta bantuan kita. Untuk itulah, saat berada dirumah mertua, maka jangan sungkan untuk membereskan rumah tanpa disuruh. Hal ini mungkin akan terkesan seperti anda cari perhatian, namun inilah salah satu hal yang akan sangat disenangi seorang mertua. Melihat diri kita yang rajin bisa jadi indikator untuk mertua bahwa kita bisa mengurus rumah tangga dan suami dengan baik. Untuk itulah, jangan sesekali sewaktu berada dirumah mertua, anda hanya duduk terdiam didepan televisi atau bercengkrama bersama dengan suami. Sementara mertua anda dibiarkan sibuk dan kelabakan sendiri dengan beban pekerjaan dirumah.

3. Jangan Lupakan Mertua

Jika setelah menikah anda bersama dengan suami langsung memiliki rumah, jangan pernah berpikiran jika hidup anda terasa lebih indah karena jauh dari mertua yang sering marah-marah. Jika ertua anda mengetahui hal ini, tentu saja mertua anda akan merasa sedih dan kecewa dengan anda dan apabila suatu saat bertemu maka jangan harap mertua anda memberikan senyuman pada anda. Mertua itu anaknya telah anda abil, maka jangan diambil juga haknya untuk bisa bertemu suami dan anda. Terkadang, mertua seringkali ingin menghabiskan waktu bersama dengan keluarga anaknya dan diperlakukan dengan hormat seperti ibu sendiri untuk menantunya. Untuk itulah, tidak ada salahnya jika sesekali mengundang mertua ke rumah atau anda yang berkunjung ke rumah mertua bersama dengan suami dan biarkan diri kita melebur bersama dengan mertua.

4. Mengalah Demi Kebaikan

Terkadang dalam beberapa hal kecil sekalipun pendapat kita berbeda dengan mertua. Nah, disinilah kedewasaan kita dituntut untuk bisa diperlihatkan. Saat bertentangan pendapat bersama dengan mertua, lebih baik kita mengalah saja dan terima semua pendapat mertua dengan senang hati. Karena biasanya orangtua selalu ingin dihargai. Mengalah disini akan membuat anda menghargai mertua. Dalam hal ini anda juga bisa menghindari pertengkaran kecil bersama dengan mertua yang akan membuat hubungan anda bersama dengan mertua jauh lebih baik dan lebih harmonis.

5. Sabar dan Berpikir Positif

Ketika anda telah melakukan upaya dan usaha untuk bisa mendekati dan mengambil hati mertua, namun hal ini masih saja tidak berhasil dan sikap mertua masih saja dingin pada diri anda. Maka, jangan pernah berpikir negatif tentang mertua anda dengan anda selalu kesal menghadapi mertua. Saat sikap mertua selalu cuek pada diri anda sebaiknya bersabarlah mungkin hanya waktu yang akan membuat keadaan lebih baik. Tetaplah berpikir positif, bagaimanapun anda mencintai anaknya. Dengan demikian, anda pun harus bisa mencintai orangtuanya. 

6.  Memperlakukan Ibu Mertua seperti Ibu sendiri

Jangan pernah membeda-bedakan antara Ibu sendiri dan mertua, cintai mereka dengan cara dan porsi yang sama. Jika memberi hadiah saya sering memberi hadiah yang sama, tapi kalau baju pastingan dengan warna dan design yang sesuai dengan mereka. Saat saya membeli kado untuk Ibu saya sendiri, pasti saya juga memberikan untuk Ibu mertua. Begitupun saat sakit, saya berusaha merawat beliau sebaik mungkin.


Seindah apapun tinggal dengan mertua, suatu saat saya tetap ingin punya rumah sendiri, kebetulan cuma bersebelahan denga rumah mertua. Doakan yaaa, rumah saya segera selesai dan bisa saya tempati. Buat teman-teman yang saat ini sedang tinggal bareng mertua, tetap berpikir positif dan jangan anggap beliau sebagai saingan, tapi sebagai partner demi rumah tangga yang harmonis.

Komentar

  1. Saya belum pernah tinggal bareng dengan mertua Mbak.. Pas nikah langsung ngontrak rumah. Kebetulan kami berdua rantau, kerja jauh dari tempat tinggal ortu dan mertua. Mau gak mau kudu jauh dengan orang tua.

    Semoga rumahnya lekas jadi ya Mba. Mertua juga adalah orang tua kita juga ^_^ setuju dengan kalimat Mbak Prima, sayangi mertua sama seperti kita sayang ke orang tua sendiri.

    BalasHapus
  2. Hebat! Memang mama mertua itu berjasa walaupun suka beda pandangan, tetep beliaulah yg ngerawat pak suami waktu kecil :D

    BalasHapus
  3. senasib mbak, LDR juga bertahun-tahun.
    skrg saya tinggal bersama ibu. smg thun ini tahun terakhir LDR

    punya mertua yg beda daerah artinya punya 2 resep masakan berbeda, jadi asik banyak menu dicobain.

    BalasHapus
  4. senasib mbak, LDR juga bertahun-tahun.
    skrg saya tinggal bersama ibu. smg thun ini tahun terakhir LDR

    punya mertua yg beda daerah artinya punya 2 resep masakan berbeda, jadi asik banyak menu dicobain.

    BalasHapus
  5. toss dulu, saya juga sudah 5 tahun menikah dan masih tinggal sama mertua Mbak :)

    BalasHapus
  6. asyekk bener banget, opo meneh urusan dimasakin wah puenakkk

    BalasHapus
  7. Jadi pengen tinggal sama mertua habis baca sharing mak prima nih... Hiks hiks

    BalasHapus
  8. menyimak ajaah...hikks belum punya mertua

    BalasHapus
  9. Mertuaku masuk dalam kategori 'cerewet', tapi akulah menantu yang paling disayang karena yang kerja sendiri cuma aku. Walau kerjanya cuma di depan laptop. Hehehe

    BalasHapus
  10. Akuuu setahun tinggal bareng mertua. Alhamdulillah mertuaku juga baek, aku suka dibeliin ini itu hihihi

    BalasHapus
  11. aku blm prnah tinggal sm mertua, abis nikah langsung ngontrak, pernah sih sekali dua kali nginep dan seneng, dimasakin macem2 dan uenak2 :)

    BalasHapus
  12. Setuju sama tipsnya tapi cukup berat juga ya, hehehe... Semoga nnti kalo uda nikah dan misal tinggal sama mertua saya bisa jadi istri yang disayang mertua hehe

    BalasHapus
  13. Ibu mertua udah almarhumah. Sempat 2 kali tinggal dg bapk mertua krn transit habis pindahan dr luar kota. So far gak ada masalah krn bapak mertua jg jarang dirumah heheee

    BalasHapus
  14. Tinggal sama mertua kalau pas mudik mbak. Dan taraaaa....tetap yg lebih rajin dan bangun duluan adalah kakak iparku. *dasar*

    BalasHapus
  15. Kalo saya 4 tahun tinggal sm mertua mertua trmasuk kategori org yg cerewet tp sebenrnya dia baik. Pas pindah rumah walopun msh 1 atap tp terasa berbeda tidam 1 rumah lagi sama mertua rumah jadi sepi rasanya. Dn pd saat itu pun mertua melarang saya pindah krn dia tinggal sebelah dn berharap saya g pindah. Dn pd saat itu sy memaksakan diri untuk pindah dan baru terasa sekarang sepi rasanya bener kata2 mertua saya. Krn mertua pun smdengan ibu kita sendiri😢😢😢

    BalasHapus

Posting Komentar

Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)