Taman Breksi Saksi AKSI "PEDULI WISATA JOGJA” Lintas Pelaku & Komunitas

Jogja Memang Istimewa

Slogan istimewa memang pantas disandang oleh Jogja, karena Jogja tak hanya kaya  tak budaya, pusat pendidikan tapi juga kaya akan tempat wisata yang sangat menarik. Jika selama ini  Jogja terkenal akan Candi Prambanan ataupun Keraton, sepekan yang lalu Jogja memiliki destinasi wisata yang baru. Namanya Taman Breksi, Situs Geoheritage Candi Ijo, yang berada di desa Sambirejo, Prambanan, Sleman DI Yogyakarta. Tempat wisata alam ini diresmikan oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB X) pada hari Minggu, 31 Mei 2015.
Taman Breksi tampak dari udara (gbr. tim drone PAC)

Amphiteater Taman Breksi (gbr. tim drone PAC)

Jogja memang selalu bebenah dan semakin mempercantik diri, Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) DIY 2005-2025 yang mengamanatkan Daerah Istimewa Yogyakarta  sebagai pusat pendidikan, budaya dan daerah tujuan wisata terkemuka di Asia Tenggara pada tahun 2025 dalam lingkungan masyarakat yang maju, mandiri dan sejahtera sehingga diperlukan langkah percepatan pengembangan destinasi kepariwisataan di Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan memanfaatkan dan melibatkan secara aktif segenap resource (sumber daya) yang ada. Beruntungnya Jogja tak hanya potensi wisata yang banyak tapi juga didukung  besarnya jumlah pelaku dan komunitas pegiat pariwisata di DIY yang memiliki kepedulian dan semangat kebersamaan menjadi salah satu resource yang signifikan dalam pembangunan kepariwisataan DIY .

Dalam rangka itulah pihak Dinas Pariwisata DIY bekerja sama  dengan Forum Lintas Pelaku dan Komunitas Peduli Wisata  mengadakan acara “Aksi Peduli Wisata” Lintas Pelaku & Komunitas serta Soft Launching website www.visitingjogja.com di Taman Breksi.

Begitupun saya, sebagai warga DIY juga semangat 45 saat mengahui ada event besar ini.  Kebetulan rumah saya dekat dengan Prambanan, hanya beberapa kilometer dari Sambisari. Bersama kedua bocil dan adik saya, pukul 9 pagi saya meluncur ke Taman Breksi. Jalanan menanjak dan berlubang tidak mengurangi niat saya untuk melihat seperti apa sih Taman Breksi itu sekaligus melihat Candi Ijo. Malu donk, rumah deket ini tapi ternyata belum pernah melihat megahnya Candi Ijo.


Sampai di Taman Breksi ternyata sudah dipenuhi oleh berbagai komunitas. Ada 30 komunitas yang sepakat mengembangkan pariwisata di DIY.  Komunitas itu antara lain  Paguyuban Gerobag Wisata • Komunitas Slow Food Yogyakarta • Komunitas Panjat Tebing Indonesia •Komunitas Pemandu Wisata Minat Khusus • Komunitas Paralayang dan Paramotor • Komunitas Susur Gua •Komunitas Olahraga Air • Komunitas Fotografi • Komunitas Blogger • Komunitas Jelajah Gunung (Mountaineering) • FASI • Komunitas Sepeda Gunung • Komunitas Sepeda Lipat • Komunitas Sepeda Onthel • Komunitas Mobil Antik • Pramuka • Ikatan Perupa GK • Komunitas Vespa • Komunitas Motor Box (Kombo) • Komunitas RX King • Komunitas Honda CB • Komunitas Volkswagen • Komunitas Offroad 4 x 4 (JAdventure)

Suasana di Taman Breksi begitu ramai, berbagai atraksi berbagai komunitas sangat mengundang perhatian pengunjung. Di amphiteater ada pertunjukan band yang membuat kepala anak saya bergoyang-goyang menikmati alunan musik. Setiap komunitas menunjukkan kelihaiannya dan menghibur para pengunjung terutama masyarakat sekitar.




Sejak dari Sabtu para Penggalang dari Pramuka Kwarda DIY mengikuti PERSAMI di  bumi perkemahan Taman Breksi. Puluhan tenda tampak berjajar rapi, mereka tampak antusias menyambut Deklarasi  Sinergitas Lintas Komunitas. Dan bersemangat menikmati semua acara yang di gelar oleh Dinas Pariwisata DIY, anak-anak Pramuka ini juga sibuk menggali informasi dari berbagai komunitas, salah satunya Komunitas aero modeling dari area Jogja Utara, yaitu PAIC (Pendowo Aero Modelling Club).


Club ini berkantor di Ring Road Barat Km 7 No 5 Bedog Trihanggo Gamping, beranggotakan 25 orang dan tiap Sabtu Minggu berlatih di Lapang Ahmad Dahlan. Yang pingin gabung dan belajar tentang Aero Modelling dipersilakan datang saat mereka berlatih, mereka welcome dan siap membantu serta memberi informasi bagi  peminat Aeromodelling. Berdiri sejak tahun 2009, dipelopori oleh Bapak Cip, Bapak Habib, Bapak Kuncoro dan Bapak Dani.





Komunitas aeromodelling dan drone juga menggelar koleksi anggota mereka, aneka pesawat aeromodelling, drone dipamerkan disini. Bener-bener  bikin mupeng, kedua anak saya hepi banget melihat pesawat-pesawat dan drone. Apalagi saat menyaksikan aksi pesawat-pesawat warna-warni dan phantom 3 terbang diatas langit Taman Breksi.


Selain itu atraksi gathering dan latihan gabungan komunitas motor trail 2 x 1  tampak wira wiri di lereng-lereng Taman Breksi , topografi yang terjal, naik turun sangat cocok untuk para Biker berpetualang.



Komunitas Offroad 4 x 4 (J-Adventure) pun turut menyemarakkan acara ini, mereka datang bersama anggota keluarga. Klub ini bernama Jogja Land Cruieser Club, beranggotakan sekitar  50 orang di area Jogja. Diketuai oleh Bapak Dede dan diadakan temu anggota setiap tanggal 20 sebulan sekali.


Forum Pokdarwis/Desa Wisata pun turut ambil bagian, dari Pokdarwis Desa Sambirejo memamerkan Batik Jumputan hasil karya Ibu-ibu PKK desa Sambirejo. Harga batik disini antara 80 -150 ribu. Warna dan corak Batik Jumputan sangat menarik , jika pembaca tertarik bisa langsung datang ke Dusun Gedang, Desa Sambisari.




Komunitas yang paling menarik bagi saya adalah Komunitas Gerobak Sapi,di Jogja ada lebih dari 9 Paguyuban, di Sleman sendiri ada 100 anggota yang masih nguri-nguri Gerobak Sapi yang akhir-akhir ini makin menghilang dan sangat jarang ditemukan. Jika dulu, gerobak sapi di gunakan sebagai alat transportasi dan alat angkut. Tapi sekarang lebih berfungsi sebagai Gerobak Wisata.





Sejak dari rumah anak saya memang kepingin naik gerobak sapi, dan begitu melihat banyaknya sapi disini, anak saya langsung mengajak saya untuk naik gerobak. Kebetulan salah satu anggota komunitas "Bajingan" menawarkan kalau Gerobaknya bisa dinaiki, tidak ada tarif khusus, penumpang bisa memberikan uang seiklasnya kepada pemilik gerobak.

Saya berbincang sebentar dengan Pak Gandung, pemilik gerobak sapi yang saya tumpangi. Beliau tinggal di Purwomartani, memiliki gerobak sejak kecil dan merupakan warisan dari orang tuanya. Jika beli ternyata lumayan mahal, satu gerobak mencapai 20 juta. Sedang sapinya yang besar 30 juta, dan yang kecil 25 juta. Wow, satu gerobak dan sepasang sapi ternyata bisa buat beli mobil yaa. Gerobak-gerobak di paguyuban sering di sewa para wisatawan, bisa sewa perjam atau harian.

Salah satu paguyuban Gerobak Sapi yang dipimpin oleh Bapak Nuryanto bernama Paguyuban Makarti Roso, berdiri sejak tahun 2012 dan berkantor di Selomartani. Setiap pemasukan yang didapat dari angkutan wisata dimasukkan ke kas, jika anda ingin menyewa Gerobak Sapi untuk berkeliling Jogja bisa menghubungi Bapak Nuryanto di 085878820461.



Setelah puas naik gerobak sapi, saya berkeliling di Taman Breksi. Secara geologis merupakan formasi
batuan yang terbentuk oleh endapan vulkanik Gunung Api Purba. Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Geologi RI Nomor 1157.K/40/BGL/2014, termasuk dalam salah satu kawasan cagar alam geologi yang perlu untuk untuk dilestarikan. Pada saat ini, berlangsung proses penambangan yang dilakukan oleh masyarakat dan mengancam keberadaan warisan geologi tersebut. Proses penambangan batu breksi, sebutan untuk endapan vulkanik purba tersebut, telah berlangsung sejak 25 tahun silam, menyisakan
tanah lapang (Lapangan Selorejo) dan perbukitan dengan tebing yang terjal.

Dengan ketinggian 310 m dpl, keberadaan Taman Tebing Breksi mempunyai keunggulan visual dengan panorama pegunungan dan lembah di sekitarnya. Daya tarik kawasan ini terutama pada saat sore hari ketika matahari tenggelam (sunset). Dari aspek lokasi, Taman Tebing Breksi sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai destinasi pariwisata baru dan bumi perkemahan Pramuka. Bekas penambangan batu yang dilakukan menyisakan tebing yang terjal dan kontur lahan yang sesuai untuk pengembangan minat khusus komunitas adventure antara lain: turun tebing (rapelling), motor trail dan mobil off-road. Keunggulan ini semakin melengkapi pengembangan Taman Tebing Breksi sebagai bumi perkemahan Pramuka yang didukung pengembangan minat khusus komunitas adventure dalam sebuah paket pengembangan destinasi wisata baru berbasis komunitas.
Sumber Gbr. AtanasiaRian
Gambar ini diambil dari pesawat drone oleh Tim PAC

Acara deklarasi VisitingJogja.com tampak pemandangan Jogja dari atas.

Dijaman sekarang semua serba internet, aneka macam informasi ataupun berita lebih mudah dan cepat disebarkan via internet. Untuk itulah diperluka media yang  dapat mensinergikan komunitas dan pegiat
wisata tersebut dengan memanfaatkan teknologi informasi. Dimalam harinya acara dilanjutkan dengan deklarasi dan soft launching “visitingjogja.com” yang dimeriahkan oleh para seniman Jogja. Para netizen sekarang tak perlu repot mencari tempat wisata atau berbagai event budaya yang diadakan di Jogja, cukup berkunjung ke situs visitingjogja.com. Informasi lengkap dari Dinas Pariwisata DIY atau dari kontributor pendukung wisata ada disini.
Nah, Blogger pun tak mau kalah, turut ambil bagian dalam acara ini, sebagai salah satu media untuk mengenalkan Jogja pada umumnya dan Taman Breksi pada khususnya. Semoga para blogger bisa membantu mewujudkan  tujuan dari diselenggarakannya kegiatan ini.

Tujuan dari keseluruhan rangkaian acara di Taman Breksi , antara lain :

1.  Terwujudnya sinergitas pelaku dan komunitas pegiat wisata di DIY
2.  Terselenggaranya Pembinaan dan Sosialisasi pada pelaku dan komunitas pegiat wisata melalui interaksi   
     lintas pelaku dan komunitas
3.  Pengembangan dan pengenalan potensi destinasi wisata minat khusus (special interest tourism) baru di  
     DIY
4. Terwujudnya konsep pengembangan wisata berbasis komunitas (community based)

Wow, ternyata panjang yaaa cuit-cuit saya, silakan kunjungi indahnya tebing-tebing di Taman Breksi sekaligus menikmati candi tertinggi di Jogja yaitu  Candi Ijo.


Salam Prima :)

 

Komentar

  1. Wah. Aku kemaren mau ikutan tapi jauh dr rumah. Seru banget ya, komunitas2 Jogja berkumpul n bersatu padu mempromosikan pariwisata Jogja..

    BalasHapus

Posting Komentar

Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)