Manusia memang tak pernah puas, rasanya rumput tetangga kenapa sih slalu lebih hijau, kenapa sih mobil dia baru terus, kenapa sih tas dia kece abis, kenapa sih dia menang lomba terus(yeeey semenjak ngeblog jadi tau banyak kompetisi disana). Dan rasa itu seolah tak ada habisnya.
Rasa iri dan tak pernah puas kayaknya kakak adek ya, kita merasa ga puas atas diri kita karena value yg kita ingin dapatkan terkadang berada jauh diatas kemampuan kita. Begitupun saya, kadang eh sering dink merasa tak puas atas diri saya bahkan iri terhadap orang lain, ya ampyun rasa iri itu termasuk dosa lhoo*ampuni saya Tuhan*
Kenapa rasa iri muncul? Ya karena saya selalu melihat rumput tetangga, kepo merhatiin rumput tetangga yang makin subur dan lupa menyiram rumput saya biar makin subur juga. Ya tapi, kadang sebanyak apapun pupuk yang saya sebar tetep rumput tetangga lebih hijau dan hal itu bikin anyel, sakitnya tuh disini makin menjadi, ahaaiii.
Kalau sudah begitu hati jadi panas, kepala meletup letup*apaan sih* dan pengen nyakar-nyakar kamu, yeeee mana berani saiyaaa.
Nah, kalo sudah panas gitu diemin ajah, lampiasin ke makan nasi padang yang porsinya kayak kuli panggul pless beberapa gorengan, dijamin panas ati ilang yang ada badan tambah melar, hahaha..
Minum es Oyen ajah kali yah, cepet cooling down, abis itu merenungi nasib *halah* dan setelah ditimbang, dinilai dan diputuskan, kalo mau bersyukur, sebenarnya rumput saya sudah lebih subur dan hijau dari rumput saya di hari kemarin. Ya, jangan bandingin ama pencapaian orang lain, kita nilai diri kita sendiri, lebih baikkah atau lebih buruk dari sebelumnya.
Rumput tetangga bisa lebih hijau, mungkin karena orangnya memang pekerja keras atau Tuhan menyiram dan memberinya pupuk lebih banyak dari rumput kita, nah itu yang saya sebut sebagai BEJO atau keberuntungan. Bahkan ada pepatah, orang pintar kalah sama orang bejo. Nah, kalo kita tidak termasuk orang bejo, terlahir tidak dari orang kaya, ga dapet warisan yaa harus kerja lebih keraslah, nyatanya jika dilakukan juga bisa.
Kembali ke rumput....
Terkadang, rumput tetangga memang tampak lebih hijau, tapi setelah memasuki rumahnya ternyata tak seindah dari luar. Dan saya mencoba menelaah, dan ternyata itu benar. Saat melihat teman dengan warisan yang melimpah setelah lulus ga dapet pekerjaan yg OK, bahkan kata dia rumput saya lebih hijau, bagi dia saya lebih beruntung. Atau saat ada rekan yang sangat hebat disegala bidang, tapi maap anaknya dianugrahi keterbatasan, atau rekan saya yang slalu menjadi nomer satu, tapi orangtuanya berpisah.
Dan, jika harus memilih, saya pilih rumput saya yang ini saja, yah biarin ga hijau-hijau amat, kalo bisa pink malah cantik rumput saya, hahaha.
Intinya, buang deh rasa iri, jika muncul rasa tak puas ya artinya kita harus bekerja lebih smart. Mungkin, di mata tetangga kita, rumput kita lebih hijau dari milik mereka. Dan, jika rumput tetangga masih aja terlihat lebih hijau, nih gue pinjemin kaca rayben, dijamin rumputnya ga hijau lagi, hahahaha....
Salam Hijau Kawan :))
Komentar
Posting Komentar
Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)