Digital Detox Yuk!!

 Hasil gambar untuk digital detox
Saat jalan-jalan ke blog Mas Wira Nurmasyah, tak sengaja saya menemukan satu istilah yang baru pertama kali saya baca, yaitu Digital Detox. Weiis, saya kira cuma toksin dan racun-racun ajah yang perlu di detoksifikasi, ternyata tubuh juga butuh di cleaning dari hal-hal yang berbau digital.

Apa sich detosifikasi/detok itu?
Detoks adalah suatu proses pengeluaran racun atau zat-zat yang bersifat racun dari dalam tubuh. Saat tubuh mengandung banyak racun, maka timbullah penyakit. Hal itu menunjukkan tubuh kita terlalu banyak mengandung racun, virus atau bakteri. Hal itu sangat membahayakan dan harus di buang dari tubuh. Bisa dengan terapi, pijat ataupun pengobatan.

Nah, hari gini racun bukan hanya dari polusi, makanan, virus atau narkoba. Perangkat digital yang makin marak sekarang sepertinya sudah mulai mengganggu dan kayaknya perlu di detoks juga. Gak anak kecil, remaja, emak-emak, bapak-bapak bahkan mbahpun akrab dan bisa dibilang tergantung dengan aneka gadget, dari smartphone, tablet, laptop, ipod, atau handphone biasa sekalipun.


Ga dirumah, kantor, pasar, restoran bahkan di rumahpun, hampir semua orang menundukkan kepala dan sibuk sentuh sana sentuh sini. Megang layar lcd maksudnyaaa.. Kita (saya) maksudnya sudah terbawa dengan kenyamanan menggunakan perangkat pintar, konektivitas instantnya benar-benar memanjakan. Kirim surat, ngerumpi, pamer makanan, nyari tempat atau dengerin musik dengan gampangnya kita nikmati. Ga perlu lagi kirim surat pake pos yang nyampenya luama, atau saat kangen ortu harus mudik dulu, cukup dengan ngobrol di telpon, kangen terobati. Bahkan banyak anak-anak yang kecanduan main game dari tablet mereka. Tak hanya di kota atau di kalangan berada, di kampungpun banyak anak terlihat menggenggam tablet atau smartphone mereka. Dengan mudahnya mereka berselancar di dunia maya, dan jika tanpa pengawasan mereka bisa tersesat.

Di rumahpun, kadang saya sibuk dengan gadget dan sambil lalu mengawasi anak-anak, dan itu sering membuat suami marah. Ohya, suami saya tidak mau menggunakan smartphone, lebih memilih menggunakan HP NOkia jadul, alasan dia, HP bagus cenderung banyak bikin dosa....

Pecandu Gadget tidak akan bisa hidup tanpa gadget di tangan. Wow. di jaman kekinian, manusia tak hanya ketergantungan sama beras. Bahkan lebih tahan untuk ga makan seharian daripada ga megang HP lima menit ajah. Ehhhhmmmm...Its real.

www.buttercupink.com
Bahkan, di timeline FB saya pernah ada surat dari anak kecil yang meminta ibunya untuk memberi waktu pada dia dari pada gadgetnya. Kecanduan gadget memang sudah dalam tahap mengkawatirkan, dan kayaknya kita perlu Digital Detox, sedikit demi sedikit mengurangi pemakaian perangkat digital dan kembali menjadi manusia. Ngobrol dengan kawan dalam arti sesungguhnya, tertawa, dan melakukan kontak fisik. 
Hasil gambar untuk digital detox
Saat duduk bersebelahan pun, kita sering saling mengacuhkan, sibuk dengan dunia maya kita
Kecanduan gadget bisa menyebabkan banyak hal buruk, antara lain menyebabkan rabun jauh, kurangnya gerak tubuh, kepedulian terhadap orang lain/ empati menurun. Saat kita bekerja, pekerjaan akan sering terinterupsi karena tiba-tiba ada message dari BBlah, WAlah dan konsentrasi kita bakal terpecah.

Bahkan Pemerintah Taiwan menerapkan kebijakan baru terkait penggunaan gadget bagi anak-anak. Menurut yang dilaporkan laman Telegraph, anak-anak berusia 3 hingga 18 tahun di Taiwan kini dilarang untuk menggunakan gadget terlalu lama. Bahkan, jika ketahuan orang tuanya akan di denda.

Ohya, perangkat digital yang sejatinya adalah sarana untuk mempermudah terkadang disalahgunakan oleh banyak orang tua. Memberikan tablet pada anak agar anak anteng dan tidak mengganggu. Tablet sudah dianggap sebagai baby sister, seperti saya dulu, memberikan tablet agar anak tidak rewel. Haduhh , ibu macam apa saiyah...
Hasil gambar untuk digital detox
Buang gadget kamu, ntar saya yang nemu,hehe
Kalo langsung lepas dari gadget tentu tak mungkin, dimulai dari acara  liburan dengan gaya digital detox, traveling bebas sinyal dan gadget ,liburan tanpa sinyal dan gadget, so kita tak perlu pusing memikirkan email masuk yang berisi pekerjaan dan melihat hal-hal yang tidak penting di media sosial. Benerlho, terkadang saya ikutan pusing dengan isu-isu yang lagi hot di thread forum atau FB, emak-emak saling membully, padahal di dunia nyata, ibu-ibu teman kantor yang sama sekali ga pake BBM, facebook mereka anteng-anteng aja dan damai. 

Untuk menerapkan digital detok ternyata tak mudah dan butuh komitmen kuat, kalo saya berusaha menyimpan HP di lemari saat bermain bersama anak, baru nanti setelah mereka tidur, balik lagi  megang HP, ahaha. Yah, paling enggak racun-racun digital terbang dari tubuh dan otak saya walau cuma sedikit. 

Teknologi layaknya buah simalakama, kita harus pintar sebagai pemegang kendali jangan sampai handphone yang seharusnya berada di genggaman kita, malah berbalik menggenggam hati kita.

Hasil gambar untuk digital detox

Komentar

  1. kebetulan saya baru punya anak dan paham banget sama bahaya gadget pada anak, so di rumah ngak prnh pegang hp sama sekali heheh. thanks for the sharing ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hebat mbak, bisa ga pegang hp sama sekali, anak saya yg besar dulu lengket sma tab nya, skrg tak jual ajah dan dia ga nanyain tabnya lagi. Makasih dah mampir ya :)

      Hapus
  2. memang susah ya, kalau lagi ngumpul sama keluarga aku suka bikin janjian untuk gak pegang gadget dulu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mbak, memang hrs gitu, klo enggak acara kumpul2 tp malah pada asyik ama gadget masing2.

      Hapus
  3. saya termasuk yang perlu dialkukan digital detox nih, bangun tidur yang di cek malah HP dan Laptop, ampun deh

    BalasHapus
  4. Aku jg sempet begitu mak, waktu awal ngeblog, trs daku kurangin gegara si kecil suka akting tgnnya kejepit lah jatuh lah kalau aku lg sibuk ngegejet..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama Mak, si kecil pernah kepleset krn lepas dr pantauan saya, karena lagi FBan, aduh nyesel saya.

      Hapus

Posting Komentar

Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)