Gundah Gulana

Malam ini hujan turun lagi, deras seperti malam-malam sebelumnya.
Dingin, basah, repot kalo mo keluar dan masih banyak keluhan yang terucap saat rintik air mulai berjatuhan.
Saat musim panas pun banyak kesah terasa, gerah, kering, banyak debu, dan aneka rasa tak puas bermunculan dalam hati dan pikiran.

Rasa tak puas, banyak keluh, kenapa slalu terjadi wahai manusia.
Lihatlah bulan yang cantik itu, saat kau dekati tak semulus yang kau pandang, lembah, ngarai terlihat seperti luka bopeng pada anak kecil yang tak beruntung itu.

Tak ada yang sempurna dibumi ini, hanya DIA yang maha sempurna.
Percuma kau kejar kesempurnaan, kepuasaan diri tanpa berarti bagi orang lain.
Saat kau sadari hidup memang terkadang menyakitkan, syukuri saja
itu tak seberapa walau terkadang menyesakkan

Yah, jarum kecil yang menusukmu pasti tidak terlalu melukai
luka sekecil itu pastilah tak begitu terasa
bukankah kerasnya palu godampun pernah kau rasakan
jalani saja, syukuri saja, biarkan hidup berjalan

Wang sinawang
bersyukurlah saat kau terlihat bahagia
atau saat orang lain terlihat gembira
tak ada yang tau dalamnya hati seseorang
Apa yang nampak mungkin tak seperti yang kelihatan
Tersenyumlah semanis mungkin, maka dunia akan "menyawang" mu

Saat  roda berputarpun tak usah panik
ikuti saja alurnya, saat naik tetaplah kau pegang erat kendali
janganlah bertepuk tangan kegirangan
nanti kau terjatuh

Saat roda mulai turun pun
jangan kau sibuk menghapus air mata
gerakkan kakimu,
kayuh pedal sekuat tenaga agar tidak terlindas

Hidup ada pasang surutnya
entah kenapa rasa syukur seolah menjauh
saat bahagia tak terkira
saat semua teraih hanya hambar yang terasa
saat surutpun hanya caci dan amarah yang terungkap
oh manusia betapa menyebalkan kau.

Ehm, kuhirup dalam-dalam udara dingin malam ini
legakah atau bertambah sesak dadamu?
ahhh, entah aku bahagia tapi ku juga penat,
kudapatkan segalanya, tapi ada yang kosong disudut sana

Sudah, berhentilah jangan kau coba pecahkan misteri dunia ini
kepalamu sudah cukup pening dengan hal remeh temeh
hatimu sudah terlalu sesak untuk menyimpan semuanya

Buanglah semua gundahmu, semua resahmu, semua kekawatiranmu, semua kekecewaanmu
Tersenyumlah, karena kamu adalah makluk paling bahagia didunia ini.


Jogja yang dingin
11 Maret 2015
Aku


Komentar

  1. Iya tersenyumlah maka kau akan bahagia
    Masa iya mbak jogja dingin?

    BalasHapus
    Balasan
    1. lha kmren itu abis ujan terus mas, jadi dingin, tapi kalo siang yo "ngenthang-ngenthang" hehe

      Hapus

Posting Komentar

Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)