Hallow kawans, sudah berkunjung ke Gua Jepang Pundong kah. Jangan lupa saat pulang mampir ke situs Surocolo yang hanya berjarak 3 km dari Gua Jepang. Tempatnya gampang ditemukan karena memang berada di pinggir jalan menuju pulang.
Gua Surocolo lebih dikenal dengan sebutan Gua Sunan Mas, di gua inilah tempat petilasan bertapa Sunan Mas. Beliau adalah Sunan Amangkurat III, Raja Mataram Hadiningrat zaman Kartosuro. Konon Gua Sunan Mas menyimpan misteri Keraton Gaib Naga Raja dan ritual pesugihan.
Mau tau ceritanya :
Gua Surocolo atau Gua Sunan Mas hanya dikenal sebatas kisah asal-usul Nyi Rondho yang melahirkan bocah sakti bernama Joko Umar. Nun di kala geger Trunojo tahun 1674 yang meruntuhkan Keraton Mataram Hadiningrat di Plered, Joko Umar membuat Gua Sunan Mas hanya dengan cara mengeruknya dengan bathok atau cangkang buah kelapa. Karena kesaktiannya, anak keturunan Joko Umar kemudian memperoleh kemuliaan sebagai tumenggung dan demang di wilayah Mataram. Banyak pengunjung dari luar kota yang datang ke tempat ini untuk "ngalap berkah".
Wuaaaa, koq jadi mistis gini ya. Tempat ini memang terlihat adem dan sejuk, karena ada dua buah pohon besar dan tua. Yaitu pohon Kepoh dan Randu Alas. Ohya, masyarakat sini menyediakan bibit pohon randu sedara gratis yang bisa kita tanam di rumah. Menurut penjaga situs ini, pohon Kepoh berusia 250 tahun dan Pohon Randu Alas berusia 350 tahun. Pohonnya memang gede bingit, segede eikeh pemirsah.
Di samping ada pohon tua, ada sebuah sendang dengan airnya yang jernih. Saat musim kemaraupun sendang ini tak pernah kering. Ada sumber air dibawah pohon. Ada arca kepala naga yang mengalirkan air dari mata air. Ada banyak ikan mas di sendang ini, tapi ada tulisan besar yang melarang pengunjung untuk memancing ikan disini.
Gua Surocolo berada di dusun Ngreco, Pundong, Bantul. Kawasan ini masuk dalam kawasan hutan Laut Selatan. Satu kawasan dengan Gua Jepang. Banyak pantangan saat berkunjung ke sini, intinya kita harus sopan dan bertindak tak patut.
Di situs ini selain ada sendang, ada tiga buah gua, yaitu Gua Surocolo, gua Tawas dan Gua Penek. Selain cerita mistis ada sejarah di tempat ini. Disekitar situs ditemukan arca Mahakala, Jaladwara batu candi dan batu Prasasti. Gua ini peninggalan jaman Hindu yang berlanjut sampai masa Islam.
Dari sisi sejarah, pada tahun 1976 di situs ini ditemukan arca perunggu yang sekarang disimpan di kantor BP3 Yogyakarta. Pada masa Islam, gua ini digunakan sebagai tempat istirahat Sunan Amangkurat Mas dari kejaran tentara Belanda. Di gua ini juga ditemukan prasasti batu ada kronogram yang berbunyi : Krtining pannembah winayang hing ratu-1624. Dan didepan gua juga terdapat prasasti dari batu andesit. Prasasti ini pecah menjadi dua tapi masih terlihat gambar wayang Bhatra Gana dengan belalai mengangkat ke dua belah tangannya ke atas untuk mendukung wadah yang berisi air.
Prasasti dan gua-gua yang ditemukan menunjukkan adanya kehidupan di jaman dulu, menyadarkan kita bahwa kehidupan dengan segala perubahan, pertumbuhan dan perkembangannya terus berjalan melewati waktu. Dengan memiliki kesadaran sejarah yang baik, suatu bangsa akan senentiasa berusaha mengukir sejarah kehidupan dengan baik.
Mari kita kembali mengingat sejarah, kembali mengingat jati diri kita, mengingat siapa kita dan sejarah seperti apa yang akan kita hasilkan nanti.
YUk, lestarikan benda bersejarah, jika bukan kita, siapa lagi.
Pohon Kepoh |
Gua Surocolo lebih dikenal dengan sebutan Gua Sunan Mas, di gua inilah tempat petilasan bertapa Sunan Mas. Beliau adalah Sunan Amangkurat III, Raja Mataram Hadiningrat zaman Kartosuro. Konon Gua Sunan Mas menyimpan misteri Keraton Gaib Naga Raja dan ritual pesugihan.
Mau tau ceritanya :
Gua Surocolo atau Gua Sunan Mas hanya dikenal sebatas kisah asal-usul Nyi Rondho yang melahirkan bocah sakti bernama Joko Umar. Nun di kala geger Trunojo tahun 1674 yang meruntuhkan Keraton Mataram Hadiningrat di Plered, Joko Umar membuat Gua Sunan Mas hanya dengan cara mengeruknya dengan bathok atau cangkang buah kelapa. Karena kesaktiannya, anak keturunan Joko Umar kemudian memperoleh kemuliaan sebagai tumenggung dan demang di wilayah Mataram. Banyak pengunjung dari luar kota yang datang ke tempat ini untuk "ngalap berkah".
Wuaaaa, koq jadi mistis gini ya. Tempat ini memang terlihat adem dan sejuk, karena ada dua buah pohon besar dan tua. Yaitu pohon Kepoh dan Randu Alas. Ohya, masyarakat sini menyediakan bibit pohon randu sedara gratis yang bisa kita tanam di rumah. Menurut penjaga situs ini, pohon Kepoh berusia 250 tahun dan Pohon Randu Alas berusia 350 tahun. Pohonnya memang gede bingit, segede eikeh pemirsah.
Di samping ada pohon tua, ada sebuah sendang dengan airnya yang jernih. Saat musim kemaraupun sendang ini tak pernah kering. Ada sumber air dibawah pohon. Ada arca kepala naga yang mengalirkan air dari mata air. Ada banyak ikan mas di sendang ini, tapi ada tulisan besar yang melarang pengunjung untuk memancing ikan disini.
Arca Kepala Naga |
Di situs ini selain ada sendang, ada tiga buah gua, yaitu Gua Surocolo, gua Tawas dan Gua Penek. Selain cerita mistis ada sejarah di tempat ini. Disekitar situs ditemukan arca Mahakala, Jaladwara batu candi dan batu Prasasti. Gua ini peninggalan jaman Hindu yang berlanjut sampai masa Islam.
Dari sisi sejarah, pada tahun 1976 di situs ini ditemukan arca perunggu yang sekarang disimpan di kantor BP3 Yogyakarta. Pada masa Islam, gua ini digunakan sebagai tempat istirahat Sunan Amangkurat Mas dari kejaran tentara Belanda. Di gua ini juga ditemukan prasasti batu ada kronogram yang berbunyi : Krtining pannembah winayang hing ratu-1624. Dan didepan gua juga terdapat prasasti dari batu andesit. Prasasti ini pecah menjadi dua tapi masih terlihat gambar wayang Bhatra Gana dengan belalai mengangkat ke dua belah tangannya ke atas untuk mendukung wadah yang berisi air.
Gua Surocolo |
Tempat mata air. |
Mari kita kembali mengingat sejarah, kembali mengingat jati diri kita, mengingat siapa kita dan sejarah seperti apa yang akan kita hasilkan nanti.
YUk, lestarikan benda bersejarah, jika bukan kita, siapa lagi.
sepertinya tempatnya angker ya :)
BalasHapus