Kalo Jawa Barat punya Lembang, Semarang punya Bandungan, Jogja tak mau
kalah, karena kami punya Kaliurang yang asri dan sejuk. Pertama kali
Kaliurang ditemukan oleh ahli geologi Belanda pada abad ke-19, dia
bermaksud mencari tempat peristirahatan dan menemukan kawasan di ujung
utara Jogja yang indah. Semenjak itulah banyak villa dan penginapan
bermunculan di kawasan ini. Jangan heran jika kamu menemukan villa
dengan design Eropa disini, masih banyak bangunan tua disini, dan
menambah kesan klasik dan romantis.
Kaliurang, rasanya bagi warga Jogja dan sekitarnya pasti pernah datang ke kaki gunung Merapi ini, setidaknya pernah mendengar. Kaliurang merupakan objek wisata yang wajib kamu kunjungi saat bertandang ke Jogja.
|
Tlogo Putri kawasan wisata taman nasional Merapi |
|
Tempat parkir yang luas |
Kaliurang tak hanya punya villa ataupun taman bermain anak, persis dibawah bukit Turgo, ada Taman Wisata Plawangan Turgo yang merupakan Taman Nasional Gunung Merapi. Tak ada perbedaan yang signifikan dari tahun ke tahun. Sewaktu kuliah dulu, saya dan kawan-kawan saya mengadakan perpisahan disini, taman masih terlihat rapi dan terawat. Tapi, setelah lebih dari sepuluh tahun taman itu tak berubah menjadi lebih bagus atau lebih tertata, sebaliknya terlihat tak terawat sama sekali. Padahal ada biaya masuk ke taman itu, yang pastinya bisa digunakan untuk biaya perawatan atau penataan.
|
Gerbang taman wisata |
|
Benar-benar jalan setapak hutan, paving bloknya hampir tertutup rimbunnya ilalang |
|
Sayang, ada beberapa bangunan yang tampaknya tidak terawat atau diperbaharui. |
|
Gasebo-gasebo yang sudah uzur sudah selayaknya diganti |
Sudah abaikan semua itu, Kaliurang tetep cantik koq, anak saya bersemangat sekali melihat pohon pohon yang besar sejuknya udara disini. Taman ini tidak terlalu luas, ditambah banyak jalan menuju ke atas yang tertutup rimbunnya pepohonan dan tangga yang sudah tidak layak untuk dilewati.
Nah, kalo kamu pengen ketemu "temen" kamu, disini banyak lho, maksudnya monyet-monyet kecil dibiarkan hidup bebas di taman ini. Ga usah takut, mereka jinak koq #kayaksaya, hehehe
|
Para monyet yang dibiarkan berkeliaran bebas |
Namanya taman pasti ada wahana mainan, walau sederhana. Begitupun di sini, ada ayunan, perosotan, dan aneka mainan untuk anak-anak.
|
Suami dan anak-anak saya yang hepi-hepi aja. |
|
Taman bermain yang ramai anak-anak |
|
Air terjun terlihat dari kejauhan |
|
Air terjun Tlogo Putri yang tak berubah dari jaman ke jaman | |
|
|
Kabut yang mulai turun, pemandangan gunung mendadak menghilang |
Sayang, gerimis tiba-tiba turun dan kami terpaksa untuk berteduh di salah satu warung. Jangan kawatir kalian akan kelaparan disini. Banyak warung makan yang menyediakan aneka macam menu. Tak perlu takut dompet akan menipis, makanan disini harganya standar dan ada daftar harga di tiap warungnya. So, ga usah takut ditipu ama penjual.
|
Gerimis mulai reda, saatnya kami pulang. |
Jalan-jalan tak afdol kalo ga mencicipi kuliner lokal, oleh-oleh khas dari Kaliurang adalah Jadah, tempe dan wajik. Jadah terbuat dari ketan yang dikukus rasanya gurih dan pas banget dinikmati bareng tempe bacem yang manis. Aduh, jadi pengen nih, tapi jauh belinya mesti ke Kaliurang :(
Ada lagi Wajik, terbuat dari ketan juga tapi rasanya manissss seperti penulis, hohoho...
Gimana ga bosen kan main ke Jogja, selain di Taman wisata Plawangan, ada objek menarik lain di Gunung Merapi, yaitu Desa Wisata Kinahrejo, rumah Mbah Maridjan. Mau tahu apa aja disana, tunggu postingan selanjutnya ya...
Aku jadi piingin jadah tuh ... terus dibakar ...
BalasHapusmakannya di cocol pake srundeng ... aaarrrggghhh ... nikmat beybeh ...
Wajiknya jugaaaa ... pasti enak itu ...
salam saya Mbak Prima
(11/1 : 3)
Jadah disini rasanya beda pakde, lebih pulen dan gurih. Ditempat jajan sih banyak tapi ga seempuk di Kaliurang, apalagi dibakar yaaaa....yummy.
HapusMakasih sudah mampir Om :))