SAHM VS WM VS WAHM

Semua pilihan baik, tinggal bagaimana kita menjalaninya.
          

Menjadi Ibu bekerja atau Ibu Rumah Tangga ? 
Perdebatan antara Ibu bekerja ataupun ibu rumah tangga memang tak pernah habis, semua merasa benar tapi alangkah bijaksananya jika kita tidak under estimated antar sesama Ibu. Semua Ibu pasti ingin yang terbaik buat keluarga, anak-anak khususnya. Tapi keadaan ekonomi atau situasi dalam keluarga tidak ada yang sama. Kita tidak bisa "gebrah uyah" menilai semua rata. Semua pilihan baik, entah itu ikut bekerja mencari uang atau diam dirumah mengawasi anak-anak.

Semua pilihan ada konsekuensinya, seperti saya yang harus bekerja dari pagi sampai sore, pendapatan keluarga bertambah tapi saya tidak bisa 24 jam berada disisi anak-anak saya. Sebaliknya jika saya hanya diam dirumah, "kendil e iso nggoling" yang artinya panci nasi tumpah, yang maknanya perekonomian akan terganggu. Suami saya seorang arsitek frelance, so job nya ga menentu. Nah saat suami saya no job siapa yang bakal kasih saya dan keluarga makan. Ada yang bilang rejeki dah ada yang ngatur, tugas Ibu dirumah aja....

Hellooww....kalo kita ga bekerja membanting tulang duit ga bakal turun dari langit keles, saya mencoba berpikir realistis saja. Selama saya bisa membagi waktu dan anak-anak nyaman, menjadi wanita karir adalah wujud aktualisasi saya. Walaupun saat anak lagi rewel dan butuh  perhatian, rasanya pengen resign aja dan stay at home terus. Pernah curhat ke temen-temen kantor yang Ibu-ibu, apa kata mereka "besok kalo anak-anak dah gede dan ditanya pilih ibunya bekerja atau dirumah, jawab anak-anak mereka milih ibunya bekerja jadi wanita karir"

Seperti beberapa waktu yang lalu di sosmed rame banget para emak-emak berargumentasi, antara Working Mom (ibu yang bekerja diluar rumah) dan Stay at Home Mom (Ibu rumah tangga). Semua merasa benar, semua merasa hebat. Kalo saya salut banget sama Ibu-ibu yang bisa full dirumah tanpa bete tanpa marah-marah. Jujur saya ga sanggup kalau harus seharian dirumah. Libur Sabtu Minggu aja, kalo dah hari kedua, minggu kalo ga keluar rumah bawaannya bete n bored.

Nah, apalagi sekarang ada istilah baru Working at Home Mother, ibu-ibu yang bisa full dirumah and bisa bekerja juga. Bagus banget sich kalo bisa seperti itu, apalagi sekarang era digital banyak pekerjaan yang bisa dilakukan dirumah tanpa harus ke kantor. Seperti frelance, designer, penulis, blogger ataupun pekerjaan dalam bidang IT. Apalagi yang sambilannya MLM, wuih statusnya kadang bikin esmosi juga, contohnya "memilih jadi karyawan sama saja dengan bersiap miskin di hari tua" atau "alhamdullilah bisa dapat rejeki banyak tanpa ninggalin keluarga".

Bukannya sinis, tapi sebenernya Ibu yang bekerja di rumah tetep ninggalin anak-anak, saat mereka cari downline atau saat sibuk nulis, dan anak diawasi asisten rumah tangga atau kerjaan rumah dihandle ART, sama aja kali.

Beberapa waktu yang lalu sempet baca tulisan seorang blogger yang blognya dah buanyak dibaca dan nulis buku juga, "kalo saya milih jadi blogger aja, bisa dirumah, ketak ketik dapet uang"
Ehm, bisa sich cerita kayak gitu saat page viewnya dan ratusan ribu dan nelorin buku, flash back dech saat masih jadi karyawan dan blognya belum ada yang baca. Ga mungkinkan ngomong gitu...empati dech, saat kita berada di posisi orang lain. Saat kita merasa hebat, belum tentu saat kita berada diposisi orang lain kita juga bisa hebat.

Nich ada lagi, ada seorang penulis terkenal yang buku-bukunya saya suka banget, tapi kadang status di fanpagenya nyinyirin orang lain.
"Tugas mulia seorang wanita adalah menjadi Ibu dan mendampingi anak-anak dirumah sepanjang hari"

Hellowwww... kalau semua berpikiran seperti itu, berharap semua Ibu dirumah, terus ga da dokter perempuan donk, gada bu bidan donk, ga ada sekretaris. Mau teller di bank semua bapak-bapak atau ga ada pramugari lagi saat naek pesawat. Percuma donk perjuangan Kartini.

    Quotes Picture: hidup ini adalah pilihan peran, jalankan peran anda dengan baik,

Komentar

  1. ada minus dan plus nya juga sih ,, jika jadi ibu rumah tangga yg kerja tentu dari financialnya kita gausah minta terus ke suami .. minusnya anak jadi susah keurus kecuali si anak udah gede ..

    BalasHapus

Posting Komentar

Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)