Untaian zamrud khatulistiwa di ujung timur Indonesia sumber Wonderful Indonesia |
"Tanah airku Indonesia
Negeri elok amat kucinta
Tanah tumpah darahku yang mulia
Yang kupuja sepanjang masa
Tanah airku aman dan makmur
Pulau kelapa yang amat subur
Pulau melati pujaan bangsa
Sejak dulu kala
Melambai lambai nyiur di pantai
Berbisik bisik raja kelana
Memuja pulau yang indah permai
Tanah airku Indonesia"
Saya sangat senang menyanyikan lagu Rayuan Pulau Kelapa karya Ismail Marzuki. Lagunya merdu mendayu, dan enak didengar. Kalo kata saya, lagu ini Indonesia banget. Benar-benar menggambarkan Indonesia yang elok, subur, dan indah permai. Indonesia memang negeri yang sangat elok, cantik dan Indah, boleh donk memuji negeri sendiri. Tak hanya saya yang mengagumi keindahan negeri ini, bangsa lain pun sangat tertarik menikmati keindahan negeri kita dan berbondong-bondong berwisata ke Indonesia tercinta. |
Indonesia
merupakan negara kepulauan terbesar
dunia. Dengan ribuan pulaunya yang tersebar dari Sabang sampai Merauke
menjadikan negara kita mempunyai banyak sekali pantai. Salah satu daya
tarik wisata Indonesia adalah keberadaan pantai-pantai yang mempesona.
Kalau
dulu Bali adalah trade mark wisata Indonesia, sekarang kita mempunyai
Raja Ampat. Raja Ampat merupakan daerah kepulauan yang terletak di
ujung paling barat Pulau Papua,
sekitar 50 mil sebelah barat laut Sorong. Kepulauan Raja Ampat
merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di
barat bagian kepala burung Pulau Papua. Secara administrasi, gugusan
ini berada di bawah kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat.
Peta lokasi Raja Ampat |
- Asal Mula Nama Raja Ampat
Masyarakat setempat percaya jika di Teluk Kabui Kampung
Wawiyai, pernah hidup sepasang suami istri yang menemukan enam telur naga.
Cerita ini berawal dari perjalanan keduanya mencari makan di tengah hutan.
Saking asyiknya, tanpa terasa kaki mereka telah melangkah sampai ke tepi Sungai
Waikeo. Di mana, mereka kemudian menemukan enam telur naga. Saat membawa keenam
telur naga tersebut, keduanya tak memiliki firasat apapun. Dipikirnya
telur-telur itu hanyalah telur biasa saja.
Makanya, setelah dibawa pulang, mereka menyimpannya di dalam
kamar sebelum dimasak. Tapi, belum sempat dimasak, empat dari enam telur-telur
itu menetas. Dari dalam keluar sosok manusia. Empat laki-laki dan satu wanita.
Nama mereka masing-masing adalah War, Betani, Dohar, Mohammad, dan Pintolee
(yang wanita).Seiring berjalannya waktu, kelima anak ini tumbuh. Pintolee
kemudian didapati oleh kakaknya hamil di luar nikah. Dia dihanyutkan dalam
kulit bia (kerang besar) sampai terdampat di Pulau Numfor.
Keempat kakak laki-laki Pintolee pun kemudian diangkat
menjadi raja untuk empat pulau yang besar. Yaitu: War diangkat raja di Waigeo,
Betani diangkat di Salawati, Dohar di Lilinta, dan Mohamad di Waiga. Sedangkan,
telur naga yang tidak menetas hingga saat ini masih disimpan dan mendapat penghormatan
khusus dari masyarakat setempat. Nah, empat raja yang mendiami pulau-pulau
utama itulah yang kemudian dijadikan dasar penamaan Raja Ampat ini.
Raja Ampat bukan sekedar pantai, tapi merupakan tempat
wisata bahari yang menakjubkan. Kenapa? Karena kondisi alam Raja Ampat sangat
unik dan berbeda dengan kepulauan lain. Raja Ampat memiliki struktur tanah endemik, keanekaragaman biota
laut, ekologi pantai, serta kebudayaan lokalnya. Pulau Raja Ampat merupakan fenomena
alam yang menawan dengan keanekaragaman hayati yang melimpah.
Sumber daya alam yang terdapat di Kepulauan Raja Ampat
antara lain:
- 1.320 spesies ikan di Raja Ampat;
- 75% seluruh spesies karang yang ada di dunia;
- 10 kali lipat jumlah spesies karang yang ditemukan di seluruh Karibia;
- terdapat 600 spesies karang yang tercatat;
- 5 spesies penyu laut langka;
- 57 spesies udang mantis;
- 13 spesies mamalia laut; dan
- 27 spesies ikan yang tidak bisa kita jumpai di perairan yang lain.
Keindahan Raja Ampat telah menghipnotis semua penyelam yang pernah berpetualang di perairan Raja Ampat. Keindahannya telah memukau dunia dan bisa dikatakan merupakan perairan terbaik jika dinilai dari kelengkapan flora dan faunanya. Terumbu karang dan biota lautnya paling beragam didunia.Ternyata Raja Ampat memang menakjubkan, dari berbagai macam referensi mengatakan Raja Empat memang Surga Terakhir Dunia. Saat ini saya memang belum berkesempatan untuk jalan-jalan ke Raja Ampat, tapi cukup menjelajahi situs Wonderful Indonesia, saya bisa menikmati keindahan wisata Indonesia, dari ujung barat sampai timur Indonesia. Saya yakin suatu saat saya pasti bisa mengunjungi pulau di ujung timur Indonesia ini.
1. Kerajinan Tangan Tradisional
- Tas Gantung (Noken)
Wanita Papua mengenakan Noken credit |
Sejak 4 Desember 2012 telah diputuskan sebagai warisan budaya Dunia tak Berbenda oleh UNESCO di Prancis oleh Arley Gill sebagai Ketua Komite, yang bertujuan untuk melindungi dan melestarikan kebudayaan di Papua.
Cara menggunakan tas ini cukup unik, dengan cara gantungan di kepala bagian depan (jidat) dan mengalungkannya ke arah belakang punggung. Yang menarik dari Noken ini adalah hanya orang Papua saja yang boleh membuat Noken. Membuat Noken sendiri bisa melambangkan kedewasaan si perempuan itu. Karena jika perempuan Papua belum bisa membuat Noken dia tidak bisa dianggap dewasa dan itu merupakan syarat untuk menikah. Dan cara pembuatan tas ini diwariskan secara turun temurun.
- Topi Anyaman khas Arborek
Topi ini dibuat dari bahan anyaman. Topi ini berbentuknya bundar dan seringkali digunakan wanita untuk melindungi wajah dan badannya dari sengatan matahari saat berwisata ke pantai. Pembuatan topi ini awalnya dipelopori oleh Ibu Mambrasar dari pulau Arborek, Raja Ampat dan kini topi khas tersebut telah menjadi kerajinan khas Raja Ampat yang diproduksi secara berkelompok oleh ibu-ibu dari Pulau Arborek.
Topi anyaman khas Arborek Raja Ampat credit |
Ada juga bermacam-macam anyaman selain topi, seperti anyaman tikar,
anyaman tapisan sagu – anyaman-anyaman yang dibuat oleh tangan warga
setempat dari daun dan batang pohon yang telah dikeringkan. Tak hanya itu, masyarakat Raja Ampat memang sangat kreatif, mereka juga membuat berbagai lukisan kayu dan ukir-ukiran
dengan ukuran beragam.
Tak hanya Jogja atau Solo yang punya batik, Raja Ampat pun punya batik, tapi motifnya berbeda dengan batik kebanyakan. Kain batik motif raja ampat
yang di pamerkan oleh LiesDa Collection dalam festival & travelmart
Raja Ampat 2011 yang berlangsung di Waisai Ibu Kota Kabupaten Raja
Ampat, Kamis (27/10). Motif-motif terbaru dari batik papua khususnya
batik Raja Ampat dipamerkan dalam festival tersebut, diantaranya, batik
motif kerang, ikan, dan cumi, serta batik kupu-kupu yang merupakan batik khasRaja Ampat.
Batiknya bergambar ikan credit |
Kabupaten Raja Ampat memiliki beragam tarian tradisional. Sebut saja Tari
Yospan – sebuah tarian pergaulan atau persahabatan, Tari Wairon – tari
perang, dan Tari Kuda Lumping. Sementara tari-tarian khasnya antara lain
Tari (Setan) Gemutu – sebuah tarian khas dari Pulau Misool yang
biasanya dilakukan saat warga ingin melakukan pemberkatan terhadap
sebuah rumah atau gedung yang baru dibangun, Tari Lalayon, Tari Lenso,
Tari Akar Bone, dan masih banyak lagi.Setiap tarian di Raja Ampat memiliki makna, maksud dan
tujuan yang berbeda-beda
Tarian kolosal Harmonisasi Raja Ampat dalam acara puncak Festival Sail Raja Ampat 2014 credit |
Ciri umum dari seni tari
dan musik dari Raja Ampat adalah gerakan tarian yang umumnya
ditampilkan dengan bersemangat serta diiringi oleh alat musik perkusi
khas papua yang bernama Tifa, gong (mambokon) dan tambur (bakulu).
Selain alat musik perkusi, alat musik bersenar seperti gitar dan alat
musik tiup seperti seruling dan alat musik tiup dari kerang laut juga
sering digunakan untuk mengiringi tarian.
Salah satu tarian yang sering diadakan di sana adalah
suling tambur. Suling Tambur , sebuah tradisi yang
masih mendarah daging hingga saat ini di daerah Utara dan Barat
Waigeo, Kepulauan Raja Ampat, tarian ini pasti diadakan di setiap perayaan-perayaan penting, seperti Natal dan
Tahun Baru, pernikahan, peresmian gereja,
hari besar kenegaraan, dan penyambutan tamu-tamu penting. Puluhan
orang memainkan tambur dan suling diiringi goyangan khas orang Papua.
Makanan Khas Raja Ampat
Berwisata ke suatu tempat tak lengkap rasanya jika kita belum merasakan makanan khas daerah tersebut. Makanan pokok masyarakat Raja Ampat antara lain adalah
nasi, sagu dan ubi. Walaupun kebanyakan masyarakatnya nelayan, tak lantas hasil laut menjadi hidangan utama, ada ada juga beberapa jenis masakan yang diolah dari daging ayam, sapi, sagu,
ulat sagu dan lain-lain.
Beberapa contoh masakan khas Raja Ampat :
- Cacing Laut goreng (wawo)
Makanan ini diolah dari bahan dasar cacing laut yang digoreng sampai
kering menyerupai keripik. Makanan lain yang cukup terkenal di Raja Ampat dan
berbahan dasar dari laut adalah Ikan Sup Kuning. Masakan ini bukan hanya
terkenal di wilayah Raja Ampat saja namun juga hampir disetiap wilayah pesisir
Pantai Papua Barat.
- Sate Ulat sagu
Ulat Sagu ini di dapatkan dari tempat hidupnya di batang pohon sagu yang
telah menua. Di masyarakat asli papua yang tlah terbiasa hidup di alam, ulat
sagu ini seringkali dikonsumsi langsung dari pohonnya tanpa diolah terlebih
dahulu. Dalam perkembangan penyajiannya saat ini ulat sagu ini seringkali
diolah dengan cara dibakar menyerupai sate. Rasa gurih dan asin yang keras
merupakan ciri dari ulat sagu ini.
- Papeda
Kuliner khas Raja Ampat, kue dari sagu, papeda, cacing wawo goreng, sate ulat sagu credit |
Jenis lain makanan khas yang bisa kita temui
di Raja Ampat adalah Papeda. Papeda adalah bubur Sagu yang disajikan hangat
dengan kuah ikan serta buah tomat dan lemon sebagai penambah cita rasanya.
- Sup Ikan Kuning
Makanan pelengkap dengan Papeda credit |
Makan Papeda tidak
lengkap jika tak ditemani ikan kuah kuning sebagai lauknya. Sebagai
salah satu penghasil ikan terbanyak di nusantara, warga Raja Ampat cukup
lihai memasak ikan kuah kuning supaya lezat. kan kuah kuning adalah sebuah masakan yang berbahan dasar ikan dan
berkuah kuning. Bahan dasar masakan ini adalah ikan cakalang atau tuna. Ikan kuah kuning memang menjadi ikon makanan enak di Papua dan juga Maluku.
Kearifan Lokal (Tradisi Sasi)
Kekayaan keanekaragaman hayati di Raja Ampat telah membuat dirinya memiliki tingkat ancaman yang tinggi pula. Hal itu bisa dilihat dari kerusakan terumbu karang dan hutan. Kerusakan terumbu karang umumnya adalah karena aktivitas penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan seperti bom, sianida dan akar bore (cairan dari olahan akar sejenis pohon untuk meracun ikan).
Dan menurut Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Raja Ampat, sering terjadi kasus
penangkapan ikan, khususnya ikan hiu, dengan menggunakan bom ikan oleh
nelayan dari wilayah lain. Ledakan bom itu tidak hanya membunuh ikan
lainnya bahkan juga merusak terumbu karang di dasar laut.
Demi menjaga kelestarian alam kabupaten Raja Ampat yang terkenal dengan keindahannya, masyarakat
adat Raja Ampat sejak lama menerapkan suatu tradisi pelestarian alam
tradisional itu. Tradisi yang secara turun temurun diwariskan para
leluhur mereka itu bertujuan untuk menjaga keseimbangan kehidupan hewan
laut dari ekploitasi yang dilakukan secara sembarangan. Tidak saja untuk
jenis ikan tetapi juga untuk biota laut didalamnya seperti terumbu
karang, teripang, lobster dan lola (sejenis kerang laut).
Tradisi
Sasi merupakan sebuah atauran tidak tertulis masyarakat adat yang
melarang untuk melakukan penangkapan hewan laut dalam waktu tertentu.
Dalam bahasa modern bisa dirumuskan dalam istilah konservasi. Biasaya
pelarangan penangkapan hewan laut itu bisa memakan waktu hingga 24
bulan. Setelah itu barulah masyarakat diperboleh melakukan penangkapan
ikan yang dilakukan secara serempak. Kegiatan yang mirip dengan masa
panen ikan dan hasil laut lainnya itu juga dibatasi oleh waktu tertentu,
biasanya tidak lebih dari 1 bulan.
Dengan
menerapkan tradisi Sasi, masyarakat dapat menikmati hasil tangkapan
laut yang jauh lebih banyak. Karena sejatinya tradisi tersebut telah
memberikan waktu bagi biota laut untuk berkembangbiak dengan baik
sehingga tetap terjaga kesinambungannya.
Tradisi Sasi sebenarnya lebih dulu dikenal di wilayah Maluku sejak ratusan tahun lalu yang kemudian menular ke wilayah adat di kawasan Papua yang disebut Petuanan. Di Kabupaten Raja Ampat sendiri terdapat banyak petuanan.
Diantaranya di Distrik Misool Selatan yang terdapat 3 petuanan, yakni
Fafanlap, Yellu, dan Lilintah. Setiap petuanan terdiri dari beberapa
kampung. Mereka memiliki hak ulayat untuk menguasai berapa luas wilayah
perairan. Masing-masing petuanan menentukan sendiri masa
Sasi diberlakukan. Kapan wilayah perairannya dilarang (ditutup) untuk
penangkapan hasil laut, kapan diperbolehkan (dibuka). Ketentuan itu
disepakati bersama oleh masyarakat kampung yang berada di petuanan
tersebut. Filosofinya adalah seperti pembagian waktu antara pemeliharaan
ikan dan waktu panen ikan. Dengan demikian maka akan tercipta
kelestarian kehidupan laut di wilayah Raja Ampat.
Dengan ketentuan seperti itu masyarakat menjadi tidak
serampangan mengambil hasil laut di wilayahnya, kecuali diwilayah laut terbuka.
Sanksi akan dijatuhkan oleh ketua adat bagi masyarakat yang melanggar aturan
tersebut. Biasanya sanksi yang dijatuhkan berupa sanksi sosial. Misalnya
bekerja membangun jalan, bahkan ada juga sanksi yang berupa kutukan. Berlaku di
wilayah-wilayah yang masih menganut kepercayaan tradisional.
Untuk mendukung kearifan lokal itu, maka masyarakat kini
telah memberlakukan sistem patroli pengawasan ke wilayah perairan hak ulayat
dimana tradisi Sasi dijalankan. Pos-pos pengawasan juga dibangun, diantaranya
di Pulau Gamfi di Distrik Misool Timur, Pulau Waaf di Distrik Misool Barat dan
Pulau Jaam yang terletak di wilayah Missol Timur-Selatan. Hal itu juga untuk
menjaga agar wilayah itu terhindar dari penjarahan ikan yang sering dilakukan
pihak luar, atau kapal-kapal asing.
Untuk mempermudah pengawasan terhadap kelestarian sumber
daya alam laut itu, maka TNC bekerjasama dengan badan konservasi internasional
(Conservation International) melakukan pembagian zona kawasan konservasi laut
daerah (KKLD).
Sedangkan pemerintah daerah Raja Ampat sendiri sejak tahun
2006 sudah mendeklarasikan Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) di wilayah
perairannya. Kawasan konservasi secara global telah diakui sebagai sebuah
perangkat yang efektif dalam menopang perikanan yang berkelanjutan, melindungi
habitat laut penting dan menjamin mata pencaharian untuk masyarakat lokal. Saat
ini terdapat tujuh KKPD dalam jejaring yang meliputi lebih dari 1 juta hektar
wilayah pesisir dan laut
Ada
6 zona kawasan konservasi laut. Dari 6 zona tersebut di bagi lagi
menjadi 3 zona peruntukan.
- Di zona inti ini, masyarakat dilarang untuk mengambil ikan.
- Zona pemanfaatan terbatas digunakan sebagai bank ikan dan ekowisata.
- Zona pemanfaatan bebas. Disinilah peraturan tradisi Sasi diberlakukan masyarakat adat, dimana waktu panen ikan dan waktu pemeliharaan ikan dan biota laut lainnya dijadwalkan.
Melalui sebuah upacara adat, kesepakatan pembagian zona itu akhirnya diresmikan oleh tetua adat. Puncaknya
adalah pendeklarasian kawasan Missol Timur Selatan sebagai zona adat
kawasan konservasi laut daerah. Upacara adat dilakukan melalui ritual
pelepasan sesaji ke dalam laut yang disertai doa. Bertujuan untuk
menjaga laut agar tetap dapat memlimpahkan sumbedayanya kepada manusia.
Biasanya sesaji itu berupa tembakau, sirih pinang, dan potongan ayam
putih.
Sail Raja Ampat
Saat ini pemerintah terus memperjuangkan agar Raja Ampat menjadi warisan dunia
karena Raja Ampat merupakan salah satu wilayah di Papua Barat yang
memiliki tradisi budaya yang sangat beragam dan punya keunikan
tersendiri. Raja Ampat merupakan anugerah Tuhan yang harus dijaga dan
dilestarikan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah diadakannya
Sail Raja Ampat pada bulan Agustus kemarin. Disamping untuk semakin
mengenalkan Raja Ampat di khalayak dunia, penyelenggaraan Sail Raja Ampat
diharapkan dapat meningkatkan
perekonomian daerah terutama bagi masyarakat pesisir dan pulau-pulau
kecil melalui sektor pariwisata bahari, khususnya di wilayah Papua Barat
dan sekitarnya.
www.indonesia.travel |
Seandainya Aku ke Raja Ampat
Rute perjalanan ke Raja Ampat :
Menyaksikan keindahan Raja Ampat
walau hanya melalui video membuat saya sejenak berhenti bernafas.
Pasirnya yang putih, airnya yang sangat jernih seolah-oleh tidak pernah
tersentuh manusia. Saking jernihnya kita bisa melihat langsung kehidupan
bawah laut tanpa harus snorkling maupun
diving. Pulaunya yang hijau, benar-benar sempurna. Menunjukkan betapa
sempurnanya sang pencipta. Keindahannya membuat saya takjub, sungguh
betapa agung karya Tuhan. Hati saya terharu, membuncah kegirangan betapa
baiknya Tuhan telah menganugerahkan alam yang tak terkira indahnya bagi
kita.
Seandainya saya sudah menjejakkan kaki di putihnya pasir pantai di kepulauan Raja Ampat, saya akan berucap syukur kepada Tuhan yang telah berbaik hati membawa saya ke Surga Terakhir Dunia dan tentunya menyiapkan agenda perjalanan yang akan saya lakukan.
Apa saja itu :
Seandainya saya sudah menjejakkan kaki di putihnya pasir pantai di kepulauan Raja Ampat, saya akan berucap syukur kepada Tuhan yang telah berbaik hati membawa saya ke Surga Terakhir Dunia dan tentunya menyiapkan agenda perjalanan yang akan saya lakukan.
Apa saja itu :
- Mengunjungi Kabui Bay yang memiliki banyak pulau karang (karst), gua tengkorak, dan tempat bersejarah Raja Ampat di Kali Raja.
- Mengunjungi desa Arborek, tak lupa snorkeling dan menyelam untuk melihat ikan pari manta. Berharap bisa menyelam bersama ikan pari manta. Menurut Wonderful Indonesia Ikan pari manta di sini tak segan-segan berenang mendekati penyelam seolah mengajak bercengkrama dan menari di dalam air.
- Melihat pertunjukan suling bambu tradisional yang disebut suling tambur di bagian barat dan utara Waigeo
- Melihat berbagai jenis burung di Desa Yenwaupnor dan Sawinggrai,
- Ke pantai berpasir putih dengan bebek laut dan karang yang indah di Sawandarek dan bertemu masyarakat asli nya.
- Bermain kayak
- Mengunjungi Burung Cenderawasih Merah khas Papua
- Menikmati indahnya pulau-pulau karang (karst) di sekitar Pulau Wayag
- Menjelajahi gua kelelawar (bukan kelelawar varietas Dark Knight)
- Membuat patung kayu sendiri yang dipandu oleh pengrajin Asmat
- Memancing menggunakan cara tradisional Papua
- Trekking untuk menemukan air terjun di Salawati
- Memberi makan kuskus
Merasakan sensasi terombang-ambing di tengah laut sumber Wonderful Indonesia |
Bersihnya pantai di Raja Ampat Wonderful Indonesia |
Belanja anyaman di desa Arborek sumber Wonderful Indonesia |
Bermain Kayak credit |
Menyelam bersama ikan Pari yang guede credit |
Ikan cantik di birunya lautan credit |
Menikmati romantisme malam di resort bersama suami credit |
Rute perjalanan ke Raja Ampat :
Mengunjungi kepulauan ini tidaklah terlalu sulit walau memang memakan
waktu dan biaya cukup besar. Kita harus cerdas, memilih angkutan apa yang kita gunakan, tentunya sesuai budget yang kita miliki. Kita tidak perlu bingung, banyak informasi bisa kita dapat dari www.indonesia.travel selaku Indonesia Official Tourism Website.
Untuk mencapai Raja Ampat dari Jakarta, ada tiga alternatif.
- Menggunakan kapal PELNI (Rp 700.000-800.000/orang, sekali jalan). Paling murah, tapi perjalanannya paling lama. 5 Hari 4 malam hingga tiba di Kota Sorong.
- Membeli tiket promo penerbangan langsung ke Sorong. Beberapa maskapai nasioal melayani rute ini. Kita bisa mencari maskapai yang sering promo misal Sriwijaya Air dengan program Buy 1 Get 1 Free. Ini berlaku untuk dua orang, dengan hanya Rp 1 juta per orang. Tinggal dikali dua untuk ongkos pulang-pergi.
- Melakukan penerbangan (promo tentunya) dari Jakarta ke Ambon, lalu lanjut dengan kapal PELNI dari Ambon-Sorong. Tapi siap-siap saja, karena kapal PELNI ini hanya mampir sekitar 1 minggu sekali.
- Jika memiliki budget lebih sesampai di Sorong kita menggunakan pesawat Susi Air yang berkapasitas 14 orang.
Setelah tiba di
Sorong, kita bisa menyewa taksi isi 5 orang (sekitar Rp 50.000-70.000
sekali jalan) menuju Pelabuhan Rakyat. Sebelum naik kapal menuju Waisai
(ibukota Raja Ampat), Anda sebaiknya membeli perbekalan terlebih dahulu.
Air minum yang banyak, juga makanan instan seperti mie. Harga bahan
makanan di Sorong lebih murah dari pada Raja Ampat.
Seperti dilansir dalam www.indonesia.travel kita bisa memulai Sorong, ada dua jenis perahu yaitu speed boat dan perahu panjang. Menggunakan speed boat
dapat mengangkut 15 penumpang dengan waktu tempuh 1 jam 40 menit, harga
ongkosnya Rp2.000.000,00. Sementara dengan perahu panjang mengangkut 10
penumpang dengan waktu tempuh 2-3 jam, harga ongkosnya Rp1.200.000,00.
Dari pelabuhan Waisai, kita bisa
menggunakan jasa ojek untuk mencari penginapan di kotanya (sekitar Rp
20.000, 15 menit perjalanan). Tapi sebelum check in, Anda harus
mendatangi kantor Depbudpar setempat. Tiap wisatawan yang masuk ke
wilayah Raja Ampat dikenakan biaya konservasi sebesar Rp 200.000 (turis
domestik) dan Rp 500.000 (turis mancanegara).
Indonesia, inilah negeri yang menakjubkan. Tempat dimana ada banyak hal akan kita temukan di kepulauan hijau nan indah yang disebut sebagai zambrud khatulistiwa ini. Sebuah negeri yang menawan dengan pesona keanekaragaman alam dan budaya, berpadu bersama masyarakatnya yang ramah dan mampu memberi kesan mendalam.
Hendaklah kita mengenalkan pariwisata Raja Ampat kepada dunia agar masyarakat
lebih sejahtera dan sadar akan kekayaan alam di sekitar nya serta ikut
melestarikan agar anak – cucu kita kelak dapat menikmati.
Komplit plit reviewnya...gt lak ya mbak,,,,semoga sukses lombanya...amien..
BalasHapusMakasih mbak udah mampir.
BalasHapussemoga suatu hari saya bisa berkunjung ke raja ampat...suksek mba lombanya, salam kenal:)
BalasHapus