Dirgahayu PMI ke 70


DIRGAHAYU PMI
Siapa yang suka donor darah tunjuk hidung, yes Im proud of you friends. Donor darah bagi sebagian orang merupakan hal yang menakutkan apalagi  yang takut jarum suntik. Tapi, merupakan hal yang menyenangkan untuk sebagian yang lain. Termasuk saya yang sebenarnya ikhlas banget donorin darah, asal darah saya memenuhi syarat.

Beberapa tahun vakum dari donor darah karena hamil, menyusui, hamil lagi dan menyusui maning. Empat tahun berlalu dan beberapa bulan yang lalu saya berkesempatan donor darah, syarat-syarat donor darah  disini  Donor Darah Yuk.

Kita boleh donor darah lagi setelah 3 bulan, kebetulan beberapa minggu yang lalu Kompas mengadakan acara donor darah dalam rangka ulang tahun Kompas. Jauh-jauh hari saya sudah mempersiapkan diri agar laku donor darah, makan teratur, dan pastinya nggak begadang sama sekali. Kebetulan, hari itu bersamaan dengan Jalan Sehat di kampung saya. Sebenarnya saya tidak ingin ikut karena siangnya mau donor darah dan biasanya mas bojo juga males acara kayak gini. Tapi, diluar rencana mas bojo ngajakin ikut jalan sehat dan mengajak anak-anak turut serta.

Walaupun agak capek, siangnya saya tetep dateng ke Hotel East Park udah manteb mau donor darah. Saya langsung registrasi dilanjut pemeriksaan kesehatan. Anak-anak pada lari-larian di hall hotel, ah mereka slalu hepi kalo lagi di hotel #koyoMboke. 



Bagi saya pemeriksaan kesehatan sebelum donor darah itu rasanya kayak mau ujian pendadaran. Deg-degan banget dan takut gagal. Proses pertama yang saya jalani dicek tensi saya, walaupun agak rendah tapi masih layak. Lanjut tes HB, dan petugasnya yang agak bertampang dingin tanpa basa-basi langsung bilang "HB rendah" Makjleb, HB saya ga nyampe 11 dan jelas ga bisa donor darah. Sedih pemirsah, sakitnya tuh disini. Padahal dah prepare jauh-jauh hari. Kemudian saya diskusi ama temen blogger yang mengikuti seminar talasemia di hotel East Park juga. HB saya turun karena kelelahan pas jalan sehat sebelumnya, regenerasi HB terjadi saat tidur. Nyesel saya, tau gitu ga ikut jalan sehat di kampung :((

Ya sutralah, yang terjadi biarlah terjadi. Yuk , ucapin selamat aja ke Palang Merah Indonesia (PMI) yang sudah berusia 70 tahun. Sebuah angka yang jika itu manusia sudah termasuk lanjut usia, semoga PMI semakin eksis dan semakin berkarya untuk membantu setiap orang yang membutuhkan darah.

Berikut sejarah berdirinya PMI :
Pembentukan PMI dimulai 3 September 1945. Presiden Soekarno ketika itu memerintahkan Menkes RI Kabinet I, Dr. Boentaran, untuk membentuk suatu badan Palang Merah Nasional.
Panitia pun dibentuk berisikan lima orang, yakni Dr. R. Mochtar sebagai Ketua, Dr. Bahder Djohan sebagai Penulis, dan tiga lainnya Dr. R. M. Djoehana Wiradikarta, Dr. Marzuki, Dr. Sitanala, Dr Boentaran mempersiapkan terbentuknya Palang Merah Indonesia.
14 hari setelah perintah Presiden, PMI resmi terbentuk pada 17 September 1945. PMI bertugas membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan.

Komentar

  1. maksud hati pengin donor tapi kata temanku jarumnya besar sekali dan habis itu jadi lemes... *langsung lari...
    anyway : Selamat Ulang Tahun ke 70 buat PMI semoga semakin memberi arti bagi kemanusiaan...aamiin.. :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)