Meriahnya Pembukaan O2SN XI di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Halaman sportarium UMY

Untuk ke-11 kalinya Olimpiade Olahraga Siswa Nasional digelar. Pada tahun ini Daerah Istimewa Yogyakarta berkesempatan menjadi tuan rumah. Stadion dan gelanggang olahraga sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Di beberapa sudut kota Yogyakarta baliho-baliho besar bertema O2SN 2018 pun sudah terpasang, menandakan Yogyakarta siap menjamu para atlet pelajar. O2SN 2018 dilaksanakan selama 5 hari dari tanggal 17 September 2018 hingga tanggal 21 September 2018. 

O2SN merupakan pesta olahraganya para pelajar dari tingkat SD hingga SMA. Atlet-atlet pelajar pilihan dikirim dari daerah masing-masing dan berkumpul di Yogyakarta. Bayangkan betapa meriahnya opening O2SN yang digelar di Sportarium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Ada sekitar 1938 siswa dan didampingi guru serta pelatih semuanya berjumlah 4433 orang.

Nah, seperti apa keseruan opening Olimpiade Siswa Nasional 2018? Cekidot gengs!



Pukul setengah 9 halaman kompleks Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sudah penuh dengan bus-bus dan kendaraan pribadi yang membawa kontingen  dari seluruh pelosok Indonesia. Sebut saja dari Jawa Tengah, Kendari bahkan dari Papua. Semua daerah dengan bangga mengirimkan para atlet pelajar mereka untuk turut berkompetisi di ajang olahraga nasional ini. Kegembiraan, kemeriahan begitu terasa. Apalagi rombongan dari luar Jawa, mereka sangat antusias. Mungkin merasa sangat senang juga bisa sampai di Jogja, kota pelajar yang super ngangenin. 

Salah satu rombongan dari kontingen daerah
Bersama teman media dan blogger saya masuk ke dalam gedung yang ternyata sudah penuh. Semua kursi dihias dengan kain putih. Nampak ekslusif. Ya, tamu memang harus disambut dengan pelayanan terbaik. Anak-anak yang menggunakan kursi roda mendapat tempat di area depan. Mereka peserta lomba Balap Kursi Roda. Ohya, O2SN ini tak hanya untuk anak SD, SMP atau SMA tetapi juga memberi kesempatan bagi adik-adik di Sekolah Luar Biasa untuk turut menunjukkan kemampuan mereka dan belajar untuk berkompetisi.


Ehm, saya sungguh terharu melihat semangat adik-adik ini. Kekurangan tak menjadikan mereka rendah diri justru menjadi pendorong mereka mengembangkan bakat yang mereka miliki. Peserta berkostum olahraga semakin menambah warna-warni sportarium UMY. Tribun atas Sportarium UMY juga penuh dengan peserta O2SN.


Pra acara diisi dengan pementasan orkestra dari SMK 2 Kasihan dan SMK 1 Kasihan Bantul. Dari paduan suara, pemain musik hingga penari semua dari siswa SMK 1 dan 2 Kasihan. Perform mereka sangat atraktif dan pastinya mengibur. Ohya, FYI, SMK 2 dulunya merupakan sekolah menengah musik Yogyakarta sedangkan SMK 1 adalah sekolah menengah kesenian Indonesia. jika SMK 2 jurusannya musik, yang SMK 1 lebih ke kesenian semacam tari dan gamelan. Ya, nggak heran jika penampilan mereka sudah layaknya seniman.




Pembukaan O2SN 2018 dihadiri Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Prof. Muhajir, Wakil Gubernur Yogyakarta Paku Alam X serta para dirjen dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.


Dalam laporannya ketua penyelenggara menyampaikan jika O2SN tahun ini diikuti 1938 siswa ditambah guru pendamping dan pelatih. Cabang olahraga yang dipertandingkan yaitu atletik, renang, pencak silat, catur, balap kursi roda dan beberapa cabor lain. Medali yang diperebutkan ada 448 medali, terdiri dari 138 emas, 138 perak dan 172 medali perunggu.




Dalam sambutannya Pak Muhajir menyampaikan jika saat ini  euforia Asian Games 2018 masih terasa, Indonesia sebagai penyelenggara telah sukses melaksanakan dan mendapat prestasi yang membanggakan. Mendapatkan 32 emas dan mendapat peringkat ke-4 se Asia. Sebuah prestasi yang terbaik sepanjang Asian Games. Bapak menteri memberikan support agar para atlet pelajar bisa bertanding dengan sportif dan berani meraih prestasi.


Setelah membuka secara resmi O2SN 2018 berkenan naik ke panggung Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur sebagai juara umum O2SN tahun sebelumnya dan menyerahkan piala bergilir pada Paku Alam ke X.


Satu hal yang menjadi perhatian saya yaitu kehadiran seorang Ibu-Ibu di sudut panggung sebelah kanan, dari awal acara, menyanyikan lagu Indonesia Raya hingga pidato dan doa diterjemahkan dalam bahasa isyarat. Hal ini sangat membantu para penyandang tuna rungu dan wicara, apalagi acara ini dihadiri adik-adik dari SLB.

Adek peserta dari sekolah luar biasa yang bersemangat menyanyi lagu Raih Kemenangan

Kemeriahan opening O2SN semakin memuncak dengan penampilan dari siswa SMKN 2 Kasihan Bantul. Puluhan siswa siswi yang mengenakan kaos olahraga hijau bersemangat menyanyikan lagu Meraih Bintang yang menjadi sound theme Asian Games yang lalu. Semua peserta berdiri, bernyanyi dan bergoyang mengikuti irama lagu. Seorang anak yang sepertinya penyandang tuna netra nampak sangat bergembira bernyanyi didampingi gurunya di sampingnya. Saya terharu. Ingin menangis tapi malu. 




Lagu penutup Gemu Fa Mi Re yang merupakan lagu daerah Flores menjadi penutup yang benar-benar meriah. Dari Pak Menteri hingga para atlet dengan bergembira bergoyang ke kiri dan ke kanan. Menjadi lambang jika kami semua bersatu, meski berbeda suku, agama, budaya dan berbeda daerah tetapi dengan olahraga dan seni menyatukan semua perbedaan. O2SN menjadi wadah para pelajar untuk mengaktualisasi diri lewat potensi, bakat dan prestasi. Selamat berjuang para atlet pelajar, tunjukkan jika kita bisa!


Komentar

  1. Keren ya adik2 itu, sudah berprestasi dari kecil. Calon atlet masa depan

    BalasHapus

Posting Komentar

Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)