Jangan Biarkan si Kecil Terkena Ruam Popok


[Adv] Memiliki bayi tidak semudah dalam bayangan gaes. Bayi yang unyu, ngegemesin dan ciwel sana ciwel sini. Nyatanya banyak juga mama muda yang terkena  baby blues sindrom, bahkan sekarang ada Postpartum Depresion yang melanda beberapa ibu setelah melahirkan. Noh, itu bukti jika jadi orang tua itu  nggak gampang, tapi juga jangan bikin kamu takut terus ngga berani  merid, padahal merid itu enak banget #eh. 

Mas mbak, menjadi orang tua itu suatu kebahagiaan yang tak ada bandingnya walaupun dibalik itu ada kebutuhan ekonomi yang meningkat, kerempongan yang amat rempong dan capek. Hahaha. Tapi jika dijalani dengan happy semua itu terbayar. 




Sobat Prima, menjadi orangtua jaman sekarang tetap lebih mudah daripada orang tua jaman dulu. Tugas mencuci popok bisa didelegasikan ke mesin cuci,  bayangin saja jika mesti nyuci sendiri tiap hari sedang si baby nggak mau ditinggal.
Kulit Bayi Sangat Sensitif
Tapi, urusan cuci mencuci juga tidak semudah itu. Kulit bayi sangat sensitif dan sering kejadian ruam popok. Kulit bayi khususnya di bagian pantat. Nathan dulu juga pernah mengalami ruam popok pada bayi. Pantat dan (maaf) selangkangan dia merah-merah dan lecet. Sepanjang hari anaknya rewel dan saya kebingungan apa yang terjadi sama dia. Setelah ibu mertua memandikan, baru Ibu cerita kalau Nathan terkena ruam popok. Lha, Ibu muda tetap butuh pendampingan yang senior kaan.




Kemudian Ibu saya memberikan beberapa nasehat, apa saja yang harus kami lakukan untuk menyembuhkan ruam popok itu :
  • Mandikan bayi dengan suhu air hangat-hangat kuku, yang berarti tidak terlalu dingin atau terlalu panas.
  • Makanan, air seni, tinja, dan segala jenis kotoran pada kulit bayi harus segera dibersihkan dengan lap yang dibasahi dengan air.
  • Jika bayi aktif bergerak, saya bisa memandikannya tiga kali sehari pada pagi, siang, dan sore hari.
  • Sabun bayi yang tidak tepat bisa menimbulkan alergi pada kulit bayi. Pilih sabun dengan pH seimbang untuk kulit bayi, yakni 4,5-5. Sabun yang baik membuat kulit bayi memiliki kelembaban seimbang.
  • Bersihkan setiap sela-sela bagian tubuh bayi, seperti jari, belakang telinga, ketiak, selangkangan, bagian belakang siku, dan bagian belakang lutut.
  • Jangan lupa bersihkan alat kelamin bayi. Jika jenis kelaminnya perempuan, bersihkan alat kelamin dengan lap basah dengan arah dari depan ke belakang. Pada bayi laki-laki, bersihkan kulup alat kelamin dengan lap basah hingga lubang kecil terlihat.
  • Selalu bersihkan anus bayi setelah ia buang air besar.
  • Keringkan tubuh setelah mandi dengan handuk lembut sampai kulitnya benar-benar kering.

Intinya sih, saya harus sering mengganti popok, jika basah apalagi terkena pup harus segera dibersihkan dan diganti. Selain faktor kebersihan, saya juga harus selektif memilih popok bayi.
  • Usahakan untuk memilih popok bertekstur lembut dengan daya serap tinggi. Jika popok tidak bisa menyerap cairan dengan baik, pertumbuhan bakteri di kulit akan meningkat sehingga menimbulkan ruam popok pada bayi.
  • Hindari memilih popok yang terlalu ketat karena bisa menimbulkan iritasi pada kulit si kecil.
  • Mencuci popok bayi dengan detergen dan pelembut khusus. Karena detergen yang keras akan membuat permukaan popok kasar dan gesekan di popok menyebabkan lecet dan ruam bayi. Sewaktu duo anak lanang masih bayi saya menggunakan Molto Pure   yang sudah teruji secara dermatologis sesuai untuk kulit bayi dan anak-anak. 


Jika ruam popok belum hilang juga kamu bisa memakaikan salep/obat untuk ruam popok :
1. Bepanthen salep
2. Sebamed Diaper Rash Cream
3. Zwitsal Baby Cream
4. Daktarin Diaper
5. Konicare Natural Baby Diaper Rash Cream
6. Lactacyd
7. Johnsons Baby Diaper Rash Cream

Semoga baby kita selalu sehat yaaaa.

Komentar