Kebun Teh Nglinggo Kulonprogo



Hei temans, kali ini Cerita Piknik bakal ngajak kamu jalan-jalan ke Kebun Teh di daerah Samigaluh Kulon Progo. Jangan kaget ya, tidak hanya Lembang yang punya kebun teh cantik atau di lereng Gunung Lawu. Tapi, Jogja juga punya kebun teh yang tak kalah cantik, yaitu Kebun Teh Nglinggo.


Jam 8 pagi saya sudah siap berangkat dari Jogja, karena nggak ingin kesiangan dan pengen menikmati segarnya udara pagi di Kebun Teh Nglinggo. Jam setengah 10 kami sudah sampai di Kebun Teh Nglinggo. Perjalanan dari Jogja di tempuh selama 1,5 jam, jalan yang naik turun, berkelok-kelok membuat salah satu teman mabok. Jalan yang sempit mengharuskan pengemudi untuk ekstra hati-hati. Ohya, Samigaluh berada di daerah pegunungan. Jangan lupa cek dulu keadaan motor atau mobil kamu. Jangan sampai macet saat jalan mendaki.


Setelah melewati gerbang bertuliskan Selamat datang di Samigaluh, saya sudah merasa lega. Perjalanan yang cukup panjang akan berakhir dan saya sudah tak tahan melihat kayak apa sih kebun teh itu? Kami mulai melewati jalan yang lumayan sempit dan menanjak. Pastikan selalu hati-hati, karena jalan hanya muat satu mobil. Tiba di pos kami turun untuk membayar tiket masuk Kebun Teh Nglinggo sebesar Rp. 3000 per orang. Murah banget yaa. Si Mas penjaga stand by dengan walki talkienya, untuk berkomunikasi dengan petugas di atas. Saling konfirmasi agar tidak terjadi tumbukan mobil.





Saya segera memarkir kendaraan di tempat parkir yang cukup luas. Muat sekitar 20an mobil dan motor. Tapi sepertinya bus besar tidak bisa sampai di atas sini, karena jalannya cukup sempit hanya muat satu mobil saja. Musholla kecil nampak di ujung tempat parkir, beberapa warung kecil juga tersedia jika pengunjung membutuhkan makanan atau minuman.


















Keluar dari mobil udara dingin langsung menyergap saya. Segar. Udara bersih tanpa polusi mmnuhi paru-paru dan membuat saya lebih fresh.

"Dimana kebun tehnya mas?" Tanya saya pada si Mas petugas jaga.
"Jalan naik ke atas mbak" Jawab si Mas yang stand by membawa HT.



Bukit-bukit kecil dan pegunungan tampak di kanan kiri jalan. Dengan berjalan kaki saya menuju kebun teh yang berjarak sekitar 1 km. Lumayan juga jalan mendaki membuat saya gembrobyos. Jika anda naik motor bisa parkir di atas, sehingga tidak perlu jalan terlalu jauh. Tapi gpp wis, itung-itung ngurangin lemak di perut. Xoxoxo.







Kebun teh Nglinggo tidak terlalu luas. Jangan dibayangkan seperti kebun teh di daerah Lembang. Hanya ada beberapa bukit yang ditanami teh. Pemandangan gunung dan lembah lebih menanarik bagi saya. Bagi pecinta hiking, bisa dicoba naik ke Gunung Jaran yang berada di sini. Sudah ada tangga dari bambu untuk memudahkan pengunjung. Sehingga tidak kesulitan saat berjalan di tanah berlumpur yang licin.


Sesampai di atas, pemandangan perbukitan hijau dan langit biru memanjakan mata saya. Apalagi gunung Merapi tampak puncaknya dari kejauhan.


Puas memandangi panorama perbukitan Menoreh, saya turun dan membeli oleh-oleh di sebuah warung. Ada alpukat, gula aren asli dan pastinya teh asli dari Kebun Teh Nglinggo. Sampai di parkiran mata saya tertuju pada sebuah kedai teh. Namanya Kedai Kopi dan Teh Mr. Edy Tamsil. Namanya cukup unik dan lokasinya cakep beuud. Berada di tengah kebun teh dengan background lembah hijau.




Segera saya memesan teh panas dan mendoan anget ciri khas Kulon Progo. Mas Tabah dengan ramah melayani kami. Pemuda lajang lulusan SMK  ini memilih bekerja di desanya, ikut mengembangkan wisata di Samigaluh dari pada berlomba-lomba dengan pemuda lain ke Ibukota. Salut dah. "Belajar jualan dulu mas, suatu saat kamu bisa jadi pengusaha" Batin saya.




Teh asli ternyata tidak berwarna hitam, kekuningan dengan rasa sepat yang khas. Aneh juga saat meminumnya, karena terbiasa minum teh melati. Mendoan atau tempe goreng hangat menemani acara minum teh saya. Udara semilir membuat saya liyer-liyer. Apalagi Mas Tabah menawarkan satu kuliner baru yang baru pertama itu saya dengar.




Regedeg atau biasa kita sebut daun pegagan. Tumbuh liar di antara kebun teh, di goreng dengan tepung rasanya seperti bayam goreng.  Sayang hanya sedikit karena pegagan memang tidak di budidayakan. Ohya, sobat piknik, jangan lupa saat piknik buang sampah di tempatnya ya. Di Kebun Teh Nglinggo tersedia banyak tempat sampah unik. Ada di kanankiri jalan. Saya tunggu di sini ya teman.



Komentar

  1. waoo..keren aku yang orang dekat dengan kulon proga blm pernah kesini,sekali2 mau coba pas liburan sekolah ah.....semoga keluarga mau semua kesini.o...iya ada tempat gasebo untuk pertemuan keluarga besar tidak?..

    BalasHapus

Posting Komentar

Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)