6 Hal Ini yang Akan Saya Lakukan, Jika Saya Menjadi Tim Nusantara Sehat


Pemandangan seperti ini sering saya temukan saat saya melakukan peninjauan ke lokasi rumah warga yang mengajukan bantuan sosial dari pemerintah Kabupaten Bantul. Rumah berdinding bambu, beralaskan tanah dan di sudut ruangan terlihat satu dipan tanpa kasur. Prihatin? Jelas. Sedih? Tentu. Apalagi rumah ini ditempati sebuah keluarga dengan 3 anak kecil dan dua diantaranya masih balita.

Ini sebuah jamban yang dipakai sehari-hari oleh sebuah keluarga, tidak ada kloset hanya tanah yang dilubangi

Jamban yang tidak sehat, ada di beberapa desa terpencil


Speechless? 

Tidur dimanakah anak-anak itu? Di atas dipan keras tanpa kasur atau bahkan hanya tidur beralaskan tikar. Rumah ini juga belum ada MCK dan lagi aliran listrik yang mereka gunakan masih nyalur dari tetangga.

Tak bisa diingkari, masyarakat kurang mampu di Indonesia masih sangat banyak. Kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan dan minimnya pengetahuan akan kesehatan membuat mereka terpaksa tinggal di rumah yg termasuk kategori rumah tidak layak huni atau rumah tidak sehat.

Beberapa indikator rumah tidak layak huni dari Kementrian Perumahan Rakyat dan Bappeda Bantul, adalah rumah masih beralaskan tanah, belum ada MCK, belum berdinding tembok dan belum beratap genting. 

Rumah tidak layak huni dan masyarakat yang kurang pengetahuan akan kesehatan masih ada di Bantul, Yogyakarta. Lantas bagaimana dengan 183 daerah tertinggal  dan terluar yang lokasinya berada di pelosok daerah yang sangat sulit dijangkau karena keterbatasan sarana transportasi, dan faktor geografis seperti hutan lebat, gunung, sungai besar ataupun lautan?

Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal


Tentu permasalahan di daerah tertinggal akan lebih beragam dan kompleks salah satunya akses pelayanan kesehatan yang terbatas dan sulit didapatkan hingga menyebabkan tingginya angka kematian ibu dan bayi, gizi buruk dan angka harapan hidup yang sangat rendah. Padahal kesehatan merupakan investasi bagi bangsa ini. Dan akses akan pelayanan kesehatan menjadi hak semua warga negara Indonesia termasuk daerah tertinggal.


Amanat pasal 14 UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,

"Pemerintah bertanggung jawab merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyakat."


Berdasar pasal 14 UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, pemerintah bertanggung jawab akan penyelenggaraan kesehatan terhadap masyarakat secara merata, yang artinya semua daerah, semua pulau, semua provinsi harus mendapat akses pelayanan kesehatan, tidak hanya terpusat di pulau atau kota tertentu.

Untuk mewujudkan pemerataan dan terjangkaunya akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat di daerah serta menyelesaikan permasalahan kesehatan yang mendesak seperti kematian ibu dan bayi yang masih banyak, gizi buruk dan angka harapan hidup yang sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan primer.

Nusantara sehat adalah tanggung jawab kita bersama

Kemenkes dengan program Nusantara sehat mengajak generasi muda untuk berperan serta memperkuat kesehatan terutama di daerah terpencil melalui program penempatan tenaga kesehatan yang berbasis tim.


Tujuan Program Nusantara Sehat:

Memperkuat pelayanan kesehatan primer untuk mewujudkan Indonesia Sehat melalui peningkatan jumlah, sebaran, komposisi, dan mutu tenaga kesehatan. 

Kamu, khususnya tenaga ahli dalam bidang kesehatan bisa bergabung dalam tim Nusantara Sehat yang diluncurkan pada tanggal 3 Februari 2015. Nusantara Sehat merupakan  salah satu prioritas kunci Kemenkes selama 5 tahun ke depan. Programnya di bidang penguatan pelayanan kesehatan primer,  fokus pada upaya promotif, preventif dan berbasis tim. Tim ini akan dibagi menjadi beberapa kelompok dan bertugas selama 2 (dua) tahun di wilayah terpencil, bekerjasama dengan Puskesmas setempat. Sebelumnya tim pertama telah menunaikan tugas pada tanggal 20 April 2015 yang lalu.

Dalam satu tim Program Nusantara Sehat melibatkan 5 sampai 9 tenaga kesehatan seperti dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli laboratorium medik, tenaga gizi dan tenaga kefarmasian. Nah, jika kamu termasuk salah satu diantaranya, ayo ikut serta dan daftarkan dirimu secara online di   www.nusantarasehat.kemkes.go.id 


Program Nusantara Sehat telah dicoba dan dikaji oleh Kemenkes pada tahun 2012, berdasarkan situs resmi Kemenkes:

Salah satu rekomendasi kajian menunjukkan bahwa penempatan tenaga  kesehatan untuk daerah tertentu lebih baik jika dilakukan berbasis tim. Kajian tersebut ditindaklanjuti dengan uji coba penempatan tenaga kesehatan berbasis tim pada tahun 2014 di 4 Puskesmas pada 4 kabupaten di 4 Propinsi (Prop. Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Maluku dan Papua) dan berhasil meningkatkan  kunjungan Puskesmas serta Upaya Kesehatan Masyarakat. Dari segi tenaga kesehatan mereka merasa lebih nyaman karena ditempatkan dan bekerja dalam satu tim. Pada tahun 2015 telah ditempatkan Tim Nusantara Sehat Periode I sebanyak 142 orang di 20 puskesmas pada bulan Mei 2015 dan Tim Nusantara Sehat Periode II sebanyak 552 orang  di 100 puskesmas pada bulan Desember 2015.


Jadi, tidak ada alasan untuk tidak bergabung, mengabdikan diri dan menunjukkan kamu cinta Indonesia. Ingat, Indonesia tidak hanya Jawa, Bali atau Sumatera,  tapi Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Papua dan pulau lain itu juga Indonesia. 

Lantas, jika  saya bukan dokter atau tenaga kesehatan apa saya bisa ikut serta, berkontribusi dan bergabung dalam Nusantara Sehat?

Jawabannya adalah BISA, karena saya seorang BLOGGER.

"Cie,cie, I'm Proud to be a blogger, guys".

Blogger, sebagai salah satu Netizen, orang yang banyak meluangkan waktu di sosial media dan aktif di dunia maya dengan cara menuliskannya di blog. Sebagai blogger saya sangat ingin menjadi tim Nusantara Sehat, membantu masyarakat di daerah terpencil hidup lebih sehat, dan menyebarkan ke dunia luas, ini lho Indonesia yang lebih sehat, mengenalkan pulau terpencil yang indah, serta budaya yang unik.

Seandainya saya menjadi Tim Nusantara Sehat apa saja yang akan saya lakukan?

Persiapan:

Program Nusantara Sehat diselenggarakan di daerah terpencil dan tertinggal, pastinya banyak hambatan dan saya perlu persiapan agar saya bisa bertugas di sana dengan baik. Antara lain :

Naik turun bukit sudah jadi pekerjaan saya sehari-hari



1. Menjaga Kesehatan dan Stamina Diri
Berada di daerah terpencil, transportasi yang sulit mengharuskan saya untuk selalu fit, gimana mau membantu orang lain jika diri kita sendiri tidak sehat. Makan makanan yang sehat dan bergizi, olah raga biar di sana tidak kaget, karena bisa saja saya harus jalan jauh melewati hutan, atau kehujanan saat menuju lokasi.

2.  Mempelajari Budaya dan Bahasa Setempat
Berinteraksi dengan masyarakat lokal atau pedalaman itu tidak mudah. Dibutuhkan pendekatan bersahabat sehingga saya dituntut untuk setidaknya tahu bahasa mereka, mengenali adat istiadat dan kearifan lokal disana. Dengan dasar itu saya lebih mudah untuk menyatu dengan masyarakat lokal dan bekerja sama dengan petugas kesehatan setempat.

3.  Mengenal topografi daerah 
Kontur setiap daerah berbeda, ada yang berbukit-bukit, atau banyak sungai besar. Banyak daerah terpencil yang hanya bisa dilalui dengan perahu motor, kuda atau berjalan kaki. Intinya, saya harus mengenal faktor geografis di daerah yang akan saya datangi.

4.  Bekerja sama dengan tim yang sudah terlebih dahulu bertugas disana, mencari informasi dan kesulitan apa yang dihadapi serta program apa saja yang sudah dlaksanakan disana, sehingga saya tahu informasi apa yang belum masyarakat setempat dapatkan.


Lantas, jika persiapan sudah actionnya ngapain donk? Jika saya menjadi TIM Nusantara Sehat saya akan melakukan 6 hal berikut :



1. Memberikan buku-buku cerita dan pengetahuan untuk anak-anak. Mengenalkan budaya membaca dan bermain games bersama anak-anak.

2.  Bekerja sama dengan tim kesehatan dan ikut mengawasi kinerja para relawan. Dalam tim, kita dituntut untuk membuang ego, mau bekerja keras dan ikhlas. Mau dimintai tolong sesuatu oleh tenaga medis tidak hanya duduk bengong melihat teman dari medis bekerja keras.

3.  Mengenalkan pola hidup sehat dan membantu perubahan pola pikir di masyarakat sana dan membuang paradigma negatif. Karena saya bukan dokter atau perawat, pastinya saya akan membagikan hal sederhana tapi penting seperti cuci tangan, makanan bergizi, pentingnya ASI , ohya dua anak saya minum ASI sampai 1,5 tahun lho. Dan seputar Ibu hamil, karena saya sendiri pernah mengalaminya.

4.  Karena saya adalah blogger, harus donk mengenalkan mereka internet, kegunaan dan pentingnya internet, tentang komputer dan IT secara sederhana. Jika sinyal disana tidak ada, saya cukup bercerita dengan alat peraga.

5. Tugas blogger adalah sebagai corong informasi dan berbagi. Saya akan membagikan informasi dari sana melalui twit, instagram atau blog. Membagikan hal positif dari Program Nusantara Sehat dan menyampaikan pesan positif kepada masyarakat.

6.  Mempromosikan daerah dimana saya ditempatkan dan menceritakan potensi, keindahan, kuliner dan uniknya daerah tersebut.


Doakan ya teman, saya bisa bergabung dalam Tim Nusantara Sehat, ikut mengabdikan diri tak hanya bagi masyarakat Bantul, tapi bagi saudara di pulau terpencil. 

Salam Nusantara Sehat




Sumber referensi : www.nusantarasehat.kemkes.go.id
Sumber gambar   : Dokumen  pribadi

Komentar

  1. Mak prima daftar to? Sukses ya mak.. Saya juga pingin dftr tadinya, tapi menahan diri krn ada baby bala-bala.. Padahal ttg kesehatan mupeng abis#eh malah curcol

    BalasHapus
  2. Kemenkes sebaiknya punya program yang terstruktur rapi kalau mau mengirimkan tenaga-tenaga kerja ke tempat-tempat terpencil ini. Adalah naif mengirimkan tenaga yang tidak terstruktur apalagi jika yang terkirim hanya karena ia blogger yang hanya bertugas menyiarkan suasana pedesaan yang sedang belajar cuci tangan.

    BalasHapus

Posting Komentar

Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)