Kembalikan "Aku" Tuhan

Pagi ini matahari mulai menampakkan diri, seperti biasa semua pekerjaan rumah sudah kuselesaikan. Lalu apa? Hari ini libur dan saya bersama keluarga harus segera bersiap ke gereja. Ya, hari ini hari Natal, kelahiran Tuhan Yesus Sang Penyelamat. 

Ku sempatkan sejenak mencari   lagu rohani, mendengarkan lagu rohani. Mengembalikan jiwaku, ruhku yang entah sudah beberapa lama hilang. Mengaku Katholik tapi sudah beberapa minggu ini saya absen ke geraja. Dengan dalih sibuk, banyak acara hingga waktu yang utama, momen penyembahan,  saat intim bersama Dia sudah lama tak kurasakan.

Sapaan dari Dia melalui anak-anak, saat mereka mengajak ke gereja kadang ku tampik. Besok ya, minggu depan yaaa. Ahh, Ibu macam aku ini. Demi kerjaan, demi hepi hepi, demi rupiah. Kugadaikan hal paling berharga, kewajiban utama dan hakku sebagai anakNya dengan sengaja ku hilangkan.

Dia pasti sedih, Dia pasti kecewa. Segalanya telah Dia  berikan tapi dengan perlahan tapi pasti aku menghancurkan hati Nya. 

Bahagiakah aku, puaskah aku dengan pencapaian ini? 
Secara fisik iya, tapi batinku kosong. Hampa dan ...................

Apapun kata orang Dia bukan Tuhan, Dia bukan Nabi, Dia tak pernah di salib. Dia hanya orang biasa.

Aku tak perduli. Tapi aku tahu,aku yakin dan aku percaya hidupku tergantung pada Dia, Dia lah kompas hidupku.

Tuhan Yesus, semoga mulai pagi ini, di Natal ini aku kembali lahir. Memberikan banyak waktu untuk Mu. Kembali menjadi kekasihMu dan menikmati banyak waktu bersamaMu lagi. Bantulah aku mengikhlaskan segala harta duniawi, prestise, eksistensi untuk kembali dekat dengan Mu. 

Tuhan Yesus, semoga Kau tidak pernah marah dan tidak meninggalkanku sekalipun Engkau telah aku kecewakan. Berkatilah aku dengan kasihMu dan dampingilah aku untuk menjadi manusia baru yang lebih baik.

Ku sambut NatalMu Tuhan, kunyanyikan lagu ini hanya untukMu.


Natal di Hatiku

Seperti palungan,
layakkanlah hatiku menyambut-MU Tuhan,
seperti emas, kemenyan dan mur,
biar hidupku berkenan pada-MU.

Sebab natal tak akan berarti tanpa kasih-MU lahir di hatiku,
hanya bersama-MU Yesus kurasakan selalu indahnya natal di hatiku.

Bersama paduan suara surga ku bernyanyi,
kemuliaan di tempat maha tinggi,
dan damai sejahtera di antara manusia,
yang hidupnya berkenan kepada-MU


Selamat Natal, semoga kedamaian melingkupi seluruh bumi.


Kalasan, 25 Desember 2015

Komentar

Posting Komentar

Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)