Indahnya Kebersamaan di Candi Sambisari Jogja


Candi Sambisari Jogja - Rumah saya dikelilingi banyak candi, ada Candi Kalasan, Candi Prambanan, Candi Sari, Candi Ijo, Candi Sojiwan, Candi Gebang dan masih ada candi lain yang saya lupa, hehehe. Bahkan Candi Kalasan berada satu dusun dengan rumah saya. Tak heran jika duo anak lanang cinta banget ama candi. Hampir tiap sore minta jalan-jalan ke candi, tanpa bosan.

Candi Sambisari Jogja
 Kalau waktunya ada dan suami lagi nggak cape, kami jalan-jalan sore agak jauhan dikit. Ini kunjungan saya setahun yang lalu kayaknya, dek Saka masih bayi dan mas Nathan baru 3 tahunan. Sebelum ke candi kami mampir ke penjual gorengan dan membeli beberapa mendoan dan donat kesukaan Mas. Atau jalan-jalan sore sambil nyuapin anak itu udah biasa. Bukannya males nyuapin dirumah atau Mas ga doyan makan, tapi mempersingkat waktu. Nasi habis, tapi juga bisa melihat indahnya Candi Sambisari.


Candi Sambisari  berada di Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta, kira-kira 12 km di sebelah timur kota Jogja. Dari arah barat belok kiri pas di depan kantor KR atau arah UKRIM, dari jalan raya masuk ke utara sekita 3 km. Letaknya memang agak masuk, tapi jika anda tersesat pake GPS (gunakan penduduk setempat) aja, pasti sampai koq. Hehehe.



Di sore hari tempat ini rame banget, ada anak-anak muda berpasangan, berombongan ama gang, atau keluarga seperti saya. Terakhir ke sana sih untuk bisa masuk ga perlu bayar tiket, gratis mas mbak, cukup mengisi buku tamu. Dari jalan candi Sambisari tidak terlihat karena memang lokasinya menjorok ke bawah. 




Dengan dikelilingi oleh pagar batu dengan ukuran 50 m x 48 m, kompleks ini mempunyai candi utama didampingi oleh tiga candi perwara (pendamping). Pada bagian luar dinding bangunan utama terdapat relung yang berisi patung Durga Mahisasuramardini (di sebelah utara), patung Ganesha (sebelah timur), patung Agastya (sebelah selatan), dan di sebelah barat terdapat dua patung dewa penjaga pintu: Mahakala dan Nandiswara. Di dalam candi utama terdapat lingga dan yoni dengan ukuran cukup besar.




Candi Sambisari  terkubur selama ratusan tahun, bongkahan pertama ditemukan pada tahun 1966. Memerlukan waktu 21 tahun untuk menggali dan merangkai ratusan keping dari batu itu sebelum akhirnya Candi Sambisari berhasil direkonstruksi. 



Karena saya membawa duo anak lanang, dan lebih konsen ama nasi yang harus dihabiskan Mas Nathan. Bagian relief dan hal detil dari Candi Sambisari kurang saya perhatikan. Yang pasti, tempat ini asyik untuk belajar sejarah, foto-foto di rumputnya yang hijau, ngecengin cewek-cewek yang lari sore keliling candi atau nyuapin anak kayak saya, hehehe.   


Saya dan suami seharian sibuk bekerja dan meninggalkan duo anak lanang, disore harilah kami "cinta-cintaan" dan berakrab ria dengan anak-anak. Semoga mereka tidak merasa ditinggalkan kami dan mereka tidak merasa jauh dengan Bapak dan Ibunya. 



 "We love You Mas Nathan and Dek Saka "

Komentar

  1. Wah, seneng dong ya bisa jalan-jalan tiap hari ke candi. Anak-anakku juga suka banget kalo ke candi, lihat relif kayak sejarawan. Eh yg sulung sekarang milih kuliah jurusan sejarah, alhamdulillah keturutan cita-citanya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keren mbak, Jarang lho yang mau belajar sejarah, semoga putranya sukses ya.

      Hapus
  2. aku pernah kayaknya kesini..kayaknya seh,,,ini yang arah magelang bukan ya

    BalasHapus

Posting Komentar

Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)