Batu Akik Mahakarya Bumi Indonesia

Akhir-akhir ini batu akik sedang demam di seantero nusantara. Sebenarnya apa sih batu akik itu? Permata bukan tapi begitu digemari bahkan kaum adam rela merogoh kocek dalam-dalam demi mendapatkan batu-batu cantik itu.

Dalam kamus Gemstone, ada dua jenis gemstone :
1.  Batu permata mulia (precious stone) seperti intan, mirah delima, safir , topaz, emerald, dan  
     zamrud. Jika dites tingkat kekerasannya dalam skala Mohs batu permata mulia berada di skala 
     8-10.
2.  Batu permata setengah mulia (semi precious stone) seperti kecubung, amethys, giok,quarts,  
     bacan,  kalsedon, prehnit ataupun rodonit.  Apabila dites tingkat kekerasannya berada dibawah 7.
     Dan batu akik yang banyak terdapat di Indonesia termasuk dalam golongan batu setengah mulia.

Batu akik begitu booming dan sedang menjadi tren. Tak hanya di pasar, pusat pertokoan, pinggir jalan, tempat pameran bahkan didunia maya pun peredaran batu akik sedang  ramai-ramainya. Harganyapun bervariasi dari yang berkisar  ratusan ribu hingga jutaan.Padahal sebenarnya kegemaran masyarakat kita menggunakan batu akik tidak hanya sekarang, sejak  jaman kerajaaan pun para raja dan bangsawan menggunakan cincin dengan batu permata. Bahkan banyak jenis batu yang diklaim bisa meningkatkan pamor si pemakai.

Sebagai orang Indonesia, sudah sepatutnya kita bangga karena di bumi nusantara ini banyak mengandung batuan mulia dan nilainya menjadi mahal jika sudah berbentuk permata. Dari Sabang sampai Merauke mempunyai  kandungan batu mulia. Karena Indonesia berada di daerah ring  of fire sehingga tanahnya mengandung banyak batu mulia yang terbentuk dari proses geologi yang  membutuhkan waktu ribuan bahkan ratusan tahun.

Tingginya harga batu akik membuat banyak orang beropini jika trend ini sama dengan dulu sewaktu
Gelombang Cinta dibeli orang dengan harga jutaan. Pastilah berbeda, kalau tanaman bisa beranak pinak,  setiap orang bisa belajar cara mengembangkannya sedangkan batu membutuhkan waktu ratusan tahun hingga bisa terbentuk menjadi sangat indah. 

Hendaklah  kita turut mengembangkan batu akik dari negeri sendiri, karena  sektor ini juga turut menunjang perekonomian para pihak yang bergerak di bidang batu akik. Ada para pengrajin yang harus memiliki keahlian khusus  untuk membentuk ataupun memoles batu akik. Para penjual  dan para pencari batu di gunung-gunung.


Baca juga :
Gandrung Batu Akik 

Pameran Batu AKIK di JEC



Komentar

  1. Ditempat saya, dipinggir jalan bahkan hampir sepanjang jalan banyak banget yang ngelas batu akik, setiap makan dipinggir jalan pasti omongan bapak2 itu batu akik hahha...jadi pengen punya wlaupun gak ngerti jenisnya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, saya nulis ini juga karena misua gandrung ama batu akik, tiap hari dielus2 batunya,hehe

      Hapus
  2. Di Bandung juga banyak penjual batu akik, mbak. Dari yang pinggir jalan sampai punya gerai khusus. Emang ngehits banget ya batu akik ini.

    BalasHapus
  3. di tempat saya di mana-mana banyak yang jual batu akik mba tapi sekarang udah mulai berkurang pecinta baru akiknya :D

    BalasHapus
  4. namanya juga lagi demam ya,.... tapi gak lama lagi akan mereda perlahan, kecuali batu mulia.

    BalasHapus
  5. aku ga punya batu akik..tapi emang lagi tren ini ya batu akik

    BalasHapus
  6. ngomongin akik jd inget bapak..kangen..hiks

    BalasHapus
  7. Batu Akik memang sangat memukau. Indonesia bangget...

    BalasHapus

Posting Komentar

Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)