Romantisnya Situ Patenggang Bandung

Tak heran jika Bandung menjadi tempat favorit wisatawan untuk berkunjung. Karena punya alam yang indah sekaligus  kota belanja. Selain Kawah Putih, Bandung juga punya Situ Patenggan yang hanya berjarak sekitar 5 km. Jika Kawah Putih berada diatas gunung, maka kita akan sedikit menuruni gunung untuk menuju Situ Patenggan. Jujur, dari pada Kawah Putih, saya lebih tertarik dengan Situ atau danau kecil. Karena bagi saya melihat danau itu seperti laut tapi tanpa ombak, tenang dan menentramkan.

Perjalanan dari Kawah Putih menuju Situ Patenggan sangat menyenangkan. Pemandangan yang cantik dari kebun teh yang menghampar hijau, hutan dan banyak pohon pucuk merah yang
menjulang tinggi di pinggir-pinggir jalan. Padahal, di Jawa (baca:Jateng&Jogja) pucuk merah hanya di taman-taman itupun pohonnya pendek-pendek.

Saya ke Situ Patenggan pada bulan November tahun kemaren, ga usah protes ya baru dipost sekarang. Berbarengan acara Lomba Mendayung yang diikuti beberapa klub perahu dayung. Lumayan dapet hiburan para atlet dayung yang badannya six pack #halah #tutup mata.

Situ ini cukup ramai pengunjung, banyak penjual strawberry dan siomay. Dan sayapun memborong strawberry yang akhirnya cuma berjamur dan gagal buat oleh-oleh.

Untuk menikmati indahnya panorama Situ Patenggang tidak ditarik biaya, hanya jika kita naik perahu motor berkeliling, dikenakan biaya sebesar 20 ribu perorang. Sayapun tidak menyia-nyiakan kesempatan, berkeliling Situ menggunakan perahu motor. Ogah, pake perahu biasa yang pake di dayung, bisa kurusan donk saiyah, wkakakaka.

Saya sering membayangkan punya rumah di tepi danau yang bisa dikunjungi saat weekend atau liburan. Seperti di film2 londo itu lho, menikmati spring di tepi danau, lalu malamnya  menikmati hangatnya pe
rapian, yah efek kebanyakan nonton pilem. Tapi seringnya koq rumah ditepi danau digunakan buat menyembunyikan mayat sama si pembunuh berdarah dingin #lha ini efek keseringan nonton channel Thrill. So ga jadi bikin dah....

Tuhkan, ngalor ngidul critanya, lanjut ya, 




Sebelum berlomba para peserta mendengarkan briefing singkat dari panitia. Peserta tidak hanya pedayung profesional, tapi warga sekitarpun bisa mendaftar. Acara ini digelar dalam rangkaian bersih desa. Dan sebagai ajang untuk menarik para wisatawan juga.



Saya dan rekan kantor juga ikut mendayung naik perahu, mengejar para peserta lain, hehehe. Enggak dink, kami berkeliling, mengitari Situ Patenggang yang airnya dingin banget, di sekitar danau ada hutan kecil, tak tampak rumah disekitar danau, hanya warung-warung di pintu masuk.




Bagi saya, Situ ini membawa atmosphere romantic, jika kamu berkunjung ke Bandung, rasanya tak lengkap kalo nggak sampai ke sini. Apalagi saat sepi, menikmati semilir angin dari tepi danau, merasakan dinginnya air dan menatap hijaunya hutan di ujung danau. Atau berperahu bersama si doi dan say falling love with her/him. Ehmmmm, rasanya seperti di pilem2# bukan filem diThrill pastinya. Dan saya, jadi membayangkan mendayung bersama mas Leonardo Dicaprio,hahahaha...#ditimpuk ama mas Bojo saiya.


OK, See You next post :))

Komentar

  1. seru yaaa naik perahu gitu.. berasa rose di titanic xD

    BalasHapus
  2. Saya pernah ke situ ini juga mak...mengelilingi pulau kecil di tengahnya. Tapi pake bebek yang di kayuh itu Mak...gempor ternyata. Tp bener, suka perjalanan dari kawah putih menuju situ...ijo. Lwt kebun teh juga....adem!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wow...naik bebek kayuh mak, ga bayangin kan Situnya yg gede, pasti capek banget ya.

      Hapus
  3. aku sudah pernah kemari tapi sudah lama banget waktu anak2 masih kecil2

    BalasHapus
  4. Sejuk pastinya hawa disana. Sumilir

    BalasHapus
  5. seger abis...ngliat patung ikannya jadi terintimidasi...pengen jalan jalan hihi

    BalasHapus

Posting Komentar

Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)