Gua Jepang Pundong, Saksi Bisu Penjajahan Jepang

"Sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui"

Tampak luar Gua Jepang
Yups, sambil monitoring lokasi pembangunan di daerah Pundong, saya mengajak teman saya untuk mampir ke Gua Jepang di daerah ini. Mengingat saya tidak mungkin ke tempat ini sendirian, disamping tempatnya jauh, jalannya juga menanjak banget. Beruntung, teman saya handal dalam menyetir dan sudah paham dengan jalan terjal dan berliku untuk menuju Gua Jepang ini.
Jalan menuju puncak Surocolo
Jogja mempunyai 2 Gua Jepang, satu di Sleman dan satunya di Pundong ini. Ada 18 gua di lokasi ini, 15 gua masuk dalam wilayah Bantul, sedang yang tiga berada di wilayah Gunung Kidul. Untuk menuju tempat ini tidak terlalu sulit, karena searah dengan Pantai Parangtritis, sebelum jembatan Kretek belok ke kiri dan memasuki wilayah Pundong .Gua ini berada di dusun Ngreco dan Poyahan Desa Seloharjo, Pundong. Gua Jepang merupakan peninggalan PD II, pada jaman dulu digunakan sebagai sarana militer di masa pendudukan Jepang pada tahun 1942-1945.


Salah satu Gua Jepang

Sayang, banyak tangan jahil yang membuat situs ini terlihat kotor

Sisi dalam gua Jepang
Fungsi Gua Jepang dulu digunakan untuk dapur umum, goa pengintai, tempat persembunyian dan gua pertahanan. Ada juga gua yang lorongnya tembus ke gua yang lain. Karena fungsinya yang berlainan, tak heran bentuknya pun beragam. Ada yang kotak pendek, ada yang lebar dan ada juga yang panjang.




Gua Jepang ini menjadi salah satu saksi bisu penjajahan Jepang di negeri ini. Untuk membangun gua dengan cor semen ini, Jepang mengerahkan tangan-tangan orang Jawa untuk kerja paksa(Romusha) di tahun 1942. Sudah, lupakanlah masa lalu, penjajahan memang tidak pernah berperikemanusiaan, setidaknya jangan sampai tragedi itu terulang kembali.

Jujur, saya dan kawan2 saya heran, bagaimana cara orang jaman dulu membangun tempat ini. Bangunannya terlihat sangat kokoh dan kuat. Berbeda dengan bangunan jaman sekarang. Kemudian, bagaimana bahan bangunan dibawa dari bawah, mengingat dulu tidak ada jalan aspal. 

Ohya, dari puncak bukit kita bisa melihat Australia lho,, ahaay, lebay, kita bisa melihat sepanjang pantai selatan. Hamparan laut biru terpampang di depan mata, cantiknya anugrah Tuhan tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Pantai selatan terlihat dari sini

Add caption

Diantara rerimbunan pohon
SITUS SUROCOLO

Setelah puas berjalan-jalan melihat Gua-gua, saatnya pulang dan jangan lupa mampir di situs Surocolo. Situs ini berada tepat 3km di bawah bukit Gua Jepang.  Ada sendang Surocolo dan tiga buah gua, yaitu Gua Surocolo, Gua Tawas dan Gua penek.  Mau tahu tentang Gua Surocolo/Gua Sunan Mas, baca disini ya.

Dan, inilah kawan setia yang walaupun sudah berumur, tetap tangguh mengantar kami berkeliling Bantul, tengkyuu si biruuu.

Si Biru andalan bag AP






Komentar

  1. pemandangan bagus ya mak.. tapi horor ya pas masuk ke guanya.. makasih liputannya yaa.. mampir ke sini juga untuk tukeran info wisata ya mak prima.. www.tamasyaku.com

    BalasHapus
  2. Wah, menarik. Kalo ke gua Jepang yg seperti ini di Jogja saya belum pernah berkunjung, Mak. Kapan2 semoga sempat. BTW pantai2nya indah ya... Ngingetin waktu berkunjung ke pantai Wonosari yg di Gunung Kidul :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)