Museum H. M Soeharto

Patung Jenderal Besar Soeharto yang berada di depan dekat pintu masuk.

Siapa presiden RI yang kedua? Yakk betul, beliau adalah HM. Soeharto, presiden berwajah bulat telur dan berwajah ramah adalah presiden yang paling lama memimpin negeri ini. Terlepas dari segala kontroversi dan kasus yang memberatkan beliau, tak lantas kita melupakan jasa sosok Bapak yang menyandang predikat Bapak Pembangunan ini.

Selama 32 tahun telah banyak sumbangsih yang beliau berikan bagi Ibu Pertiwi. Berikut sedikit kisah tentang masa kecil HM Soeharto , beliau lahir di Kemusuk, Argomulyo, Yogyakarta pada tanggal 8 Juni 1921. H. Muhammad Soeharto yang biasa dipanggil Pak Harto atau Soeharto memulai pendidikan Sekolah Dasar (Ongko Loro) di Kemusuk (1929- 1931), Sekolah Rakyat di Wulantoro (1931- 1935), melanjutkan SMP di Yogyakarta (1935 – 1939) dan SMA di Semarang. Apabila ingin tahu lebih lengkap tentang riwayat beliau bisa di lihat disini.

Joglo sebagai tempat beristirahat para pengunjung

Beberapa waktu yang lalu saya dan bersama rekan kantor mengunjungi Museum yang didirikan oleh keluarga besar HM Soeharto. 
Ada tiga bangunan utama di museum ini :
  1. Gedung Atmosudiro
  2. Joglo
  3. Rumah Perisitirahatan Keluarga
Museum ini didirikan oleh keluarga besar Soeharto untuk mengenang perjalanan hidup Pak Harto. Kita bisa memasuki museum ini dengan gratis. Semua anggaran pembangunan maupun pemeliharaan gedung di biayai oleh keluarga Pak Harto.

Museum ini diprakarsai oleh Bapak Probo Sutedjo selaku adik kandung Pak Harto. Di tempat itulah dulu Soeharto kecil hidup dan tanah itu merupakan tanah Bapak Atmosudiro yang merupakan kakek Pak Harto. Sehingga gedung utama museum itu dinamakan Gedung Atmosudiro.

Museum tampak dari luar dan dikelilinggi pagar yang cukup tinggi. museum ini sudah dilengkapi dengan tempat parkir yang luas.

Pak Soeharto lahir dari keluarga sangat sederhana, kedua orangtuanya bercerai sehingga ia dititipkan kepada pamannya yang adalah seorang pegawai negeri. Soeharto di sekolahkan dan dibesarkan bersama dengan saudara- saudaranya. Bapak  Soeharto semasa kecilnya sangat suka bermain di sawah, nah di museum ini juga ada patung beliau saat bermain di sawah bersama kerbau.

Soeharto kecil yang sedang asyik bermain di sawah bersama kerbau.

Di depan gedung Atmosudiro ada foto Pak Harto beserta keluarga, ada foto anak-anak pak Harto semasa kecil. Dari gambar-gambar itu terlihat betapa harmonis hubungan keluarga Pak Harto.


Garis keturunan keluarga Pak Harto


Foto-foto kegiatan Pak Harto dan Ibu Tien selama menjadi presiden.

Gambar Pak Harto bersama anak-anaknya.


Museum ini berbeda dengan museum kebanyakan, dioramanya sudah sangat modern dan ditampilkan dengan dukungan Multimedia dan Teknologi Visualisasi tingkat tinggi. Saat memasuki lorong pertama, serasa memasuki lorong kafe, hehehe...



Museum ini tidak melulu tentang Pak Harto dan keluarganya, tapi juga bercerita tentang sejarah G 30 S PKI dan jendral yang menjadi korban. Banyak gambar dan perangkat audio visual yang bisa kita putar sendiri tentang peristiwa Serangan Umum 1 Maret yang dikomandoi oleh Pak Harto.

Ini bukan buku lho, tapi semacam aplikasi yang berisi sejarah sebelum kemerdekaan dan orde lama,

Petunjuk isi museum

Video yang berisi kegiatan Pak Harto


Diorama operasi TRIKORA

Gambar ini terbuat dari kaca bertumpuk-tumpuk dan terlihat sangat bagus.


Rekan saya yang terlihat serius membaca sejarah G 30 S PKI

Gambar Pak Harto dalam sebuah kaca

Perjalanan hidup Pak Harto selama masa pembangunan
Jangan lupa kalau ke Jogja mampir ke museum ini ya, lokasinya gampang dicari kok, dari Jalan Wates  dari Arah Malioboro menuju ke Lokasi melalui Jl Wates Km 10. (Belok ke Utara/kanan di Lampu merah Pedes / Polsek Pedes). Dari Malioboro sekitar 13 km atau 20 Menit.

Peta Museum Soeharto di kemusuk
Rute menuju lokasi sumber gambar











Komentar

  1. mau ke sini ga jadi2..rumahku di jalan wates mak prim :)
    ngga nyangka ternyata modern ya, kupikir museum dikemas jadul gitu..hihi

    BalasHapus
  2. Bagus sekali museum yang dipersembahkan untuk almarhum presiden ke-2 Indonesia. Saya harap, almarhum Gus Dur segera punya. :D

    BalasHapus
  3. sejuk tmpatnya ya mbk,
    jd inget ibu tin

    BalasHapus

Posting Komentar

Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)