[JJS PART1]CANDI SARI



Jalan-jalan tuh tak selalu mahal bahkan bisa gretongan juga lho. Seperti saya dan anak-anak suka JJS atau jalan-jalan sore saat ada waktu luang. Seperti biasa sepulang dari kantor saya bertugas memandikan anak-anak dan kemudian menyuapi mereka. Biasanya jam setengah lima semua sudah selesai. Anak-anak sudah kenyang dan wangi. Ehm..bau minyak telon dan bedak.

Nah setelah semua kelar acara dilanjutkan dengan bermain, karena sudah seharian di rumah tentu anak-anak sudah bosan. Terkadang saya ajak main ke rumah tetangga atau Jalan-Jalan Sore. Kalo Bapaknya anak-anak sudah pulang kami jalan berempat tapi kalo belum ya jalan bertiga ajah, Mas Nathan bonceng di depan dan dek Saka saya gendong disamping. Yang ngeliat mungkin rempong, tapi bagi saya sudah biasa. Ya, beginilah nasib emak ga bisa nyetir, naik gerobak cuman kalo ada suami tersayang.

Karena cuma bertiga, saya tidak berani naik motor terlalu jauh, bagaimanapun mengendarai motor sambil mengendong ditambah ada batita duduk didepan sama sekali gak safety dan JJSnya yang deket-deket aja. Dan untungnya banyak tempat menarik di sekitar rumah saya. Ada beberapa pilihan yang bisa kami datangi, antara lain ke Candi Kalasan, Candi Sari, Candi Sambi Sari , Ngasi Makan Rusa di Prambanan, atau Menikmati Sore di Embung Tambakboyo.

Anak saya yang sulung suka banget ngeliat candi, karena dari kecil sering diajak omnya muter-muter naik motor dan melihat candi Kalasan yang letaknya cuma beberapa ratus meter dari rumah saya. Beberapa hari sebelum anak saya sakit, kami sempet JJS di Candi Sari bertiga. Dan berikut cerita kami.

Candi Sari letaknya berada di Bendan Desa Tirtomartani Kalasan Sleman. Lokasinya hampir bersebrangan dengan candi Kalasan. Kalau candi Kalasan berada di selatan jalan raya, maka candi Sari berada di utara jalan. Jika anda sudah berada diwilayah Kalasan, ada Rumah Makan Mbok Berek yang ada masjid Aladin yang berwarna-warni, disebelahnya ada gang, tinggal masuk gang sekitar 200m akan menemukan candi Sari ini.



Menurut saya bangunan candi ini berbeda dengan candi kebanyakan, begitu memasuki ruangan terlihat beberapa lubang semacam jendela dan kita bisa melihat ke luar. Ruangan didalam candi lebih luas dan tidak ada patung didalamnya. Beberapa ruangan bertingkat dua berada persis di bawah masing-masing stupa, dan diperkirakan dipakai untuk tempat meditasi bagi para pendeta Buddha (bhiksu) pada zaman dahulunya. Candi Sari pada masa lampau merupakan suatu Vihara Buddha, dan dipakai sebagai tempat belajar dan berguru bagi para bhiksu.

Menurut perkiraan candi ini dibangun pada abad ke- 8 M, yaitu pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran, bersamaan dengan masa pembangunan Candi Kalasan. Kedua candi tersebut memang memiliki banyak kemiripan, baik dari segi arsitektur maupun reliefnya. Keterkaitan kedua candi ini diterangkan dalam Prasasti Kalasan (700 Saka / 778 M). Dalam Prasasti Kalasan diterangkan bahwa para penasehat keagamaan Wangsa Syailendra telah menyarankan agar Maharaja Tejapurnama Panangkarana, yang diperkirakan adalah Rakai Panangkaran, mendirikan bangunan suci untuk memuja Dewi Tara dan sebuah biara untuk para pendeta Buddha. Untuk pemujaan Dewi Tara dibangunlah Candi Kalasan, sedangkan untuk asrama pendeta Buddha dibangunlah Candi Sari. Fungsinya sebagai asrama atau tempat tinggal terlihat dari bentuk keseluruhan dan bagian-bagian bangunan dan dari bagian dalamnya. Bahwa candi ini merupakan bangunan agama Buddha terlihat dari stupa yang terdapat di puncaknya.

Masih terdapat batu-batu yang belum dipasang dan pintu candi Sari
                                 
Dan anak-anak senang bermain di rerumputan
Di samping candi terdapat taman yang banyak rumputnya, Arsaka yang lagi doyan-doyannya jalan seneng banget nginjekin rumput, merasakan sensasi "cekrik2" kali ya...Sebelum magrib kami putuskan untuk pulang, ohya  masuk ke candi Sari gratis lho, tidak perlu membeli tiket.

Bagi kamu yang suka ayam goroeng, di dekat candi banyak terdapat warga yang memproduksi ayam goreng kremes yang memang kuliner asli Kalasan. Rasanya jangan diragukan lagi, yang pasti lebih maknyus daripada "fried chicken" lain.

Ok, sahabat udahan dulu ya ceritanya, nah kira -kira saya dan duo anak lanang JJS kemana lagi ya, jangan lewatkan postingan JJS berikutnya..
Salam Damai.

Komentar

  1. candi emang bentuknya gitu semua kan ya ..hehe .. tapi keren buat dijadiin latar foto atau prewed

    BalasHapus
    Balasan
    1. dari luar sih hampir sama tapi tata ruangnya beda,klo cndi prambanan cuma ada 1 ruang, tapi dicandi ini dalemnya ada beberapa ruang , klo rumah kamarnya banyak gitu...

      Hapus
  2. Enaknya tempat tinggal mbak Prima, dekat wisata budaya, asyik banget tuh dedek berdua mainnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mak, dari dulu pengen banget punya rumah di jogja, eh kesampean dapet orang jogja,monggo maen ke sini mak..

      Hapus

Posting Komentar

Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)