Salut Buat Norman Kamaru


Beberapa hari ini acara gosip kembali menampilkan kiprah Norman Kamaru. Sosok pria satu ini memang unik, pria kelahiran Gorontalo ini adalah seorang mantan anggota Brigade Mobil berpangkat terakhir Briptu. Namanya menjadi terkenal setelah video lip-sync-nya yang menirukan lagu India berjudul Chaiyya Chaiyya tersebar di masyarakat. Video lip-sync-nya yang berjudul Polisi Gorontalo Menggila dan berdurasi 6 menit 30 detik itu mampu membuat saya dan mungkin orang lain terhibur.

Dalam waktu singkat namanya meroket, tampil di hampir semua acara hiburan, dan menjadi orang istimewa di kepolisian. Bahkan dalam beberapa acara beberapa atasannya ikut mendampingi tampil di tipi. Banyak tawaran yang datang pada Norman baik itu menjadi penyanyi atau pemain film. 

Sayangnya euforia ini hanya beberapa saat, setelah tidak menjadi anggota Brimob, kiprah keartisannyapun menurun drastis, dia mulai jarang terlihat ditipi. Mungkin daya tarik Norman adalah saat dia bernyanyi dan menari dengan mengenakan seragam Brimobnya, dan semenjak dia dikeluarkan dari kesatuanya otomatis dia tidak berhak memakai seragam lagi.Entah, Norman yang terbius dengan semaraknya dunia artis atau dia memang dipecat karena indisipliner.

Saat ini Norman Kamaru muncul lagi di tipi, bukan sebagai artis tapi sebagai pengusahan Bubur Manado. Saya sedikit sebal dengan pemberitaan ditipi yang nyinyir memberitakan kalo Norman Kamaru berjualan bubur. Dalam pikiran pembaca atau yang mendengar pasti terbayang seorang laki-laki mendorong gerobak bubur. Dan langsung mencemooh dia yang keluar dari kepolisian, jadi artis ga laku dan sekarang malah jadi tukang bubur. Kayaknya ga ada tenggang rasa terhadap penderitaan Norman Kamaru.
Saya justru merasa salut dengan apa yang dilakukan si caiya-caiya ini, kenapa :
  1. Menjadi pengusaha lebih keren daripada pegawai dan bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.
  2. Halal, apa yang dia lakukan tidak merugikan orang lain, disaat pandangan terhadap kepolisian yang banyak kasus korupsi dan suap.
  3. Melestarikan kuliner lokal. Bubur Manado yang dijual merupakan makanan khas warga Manado dan sekitarnya.
  4. Tidak terpuruk disaat keadaan ekonomi memburuk dan pandangan miring masyarakat dia tetap menjadi lelaki tangguh dan bertangguh jawab terhadap keluarga.

Norman di tempat usahanya di kawasaan Kalibata ©dok.pri
Norman di tempanya berjualan . DOc Kapanlagi.com

Komentar