Maapkan Ibuk Dek SAKA


Tas sudah dicangklong dipundak, penampilan juga sudah Ok,motor dah siap digeber, tapi tiba-tiba si kecil Arsaka menangis dengan hebohnya. walaupun sudah ditemeni Mbah n Bapaknya dia tetap ga mau diam. Motor yang biasanya ga pernah ngadat entah kenapa tiba-tiba ga mau nyala. Seolah-olah si motor juga kompak ga mau aku pergi.

Dengan terpaksa aku kembali masuk rumah, dengan berat hati kuletakkan tas berisi lappie dan modem yang sudah kusiapkan dari semalam. Ganti baju dan cuci muka, menghapus make up tipis yang baru tadi aku poles dimukaku. Sekaligus menghilangkan air mata yang sudah mulai menetes. Aku gelo, acara yang sudah seminggu ini aku nantikan gagal, acara bertemu kawan di Komunitas Blogger Jogja aku batalkan, lomba menulis di Cupuwatu Resto tak jadi aku ikuti, dan harapan mendapatkan hadiahpun pupus.

Setelah hati mulai tenang kugendong si kecil, bayi imut yang setahun lalu kulahirkan berhenti menangis dan tertawa-tawa seolah tak ada apa-apa. Ya, memang tak ada apa-apa bagi dia, dia hanya bayi kecil yang merindukan kebersamaan bersama Ibunya. 

Hatiku teriris, betapa egoisnya aku, hanya menuruti keinginan sendiri untuk menekuni hobby, beraktualisasi didunia luar tanpa mengerti perasaan anak ku, satu batita dan satu bayi yang merindukan dekapan ibunya setelah dari senin sampai jumat dari pagi sampai sore tidak didampingi ibunya karena harus bekerja.

Aku harus sedikit bersabar, menunggu beberapa tahun lagi menunggu mereka sedikit besar dan mau ditinggal ibunya untuk kesibukan yang lain. Masih ada waktu untuk mengejar obsesi ataupun waktu untuk menyalurkan hobby.  Aku yang suka berorganisasi, berkumpul bareng komunitas atau mengikuti event tertentu harus sedikit mengerem ambisi dan menunggu sampai anak-anak mau ditinggal.

Maapkan Ibu ya dek Saka, ternyata melihatmu tidur nyenyak dipelukanku lebih menentramkan hati. Ibu janji akan lebih memperhatikan dan menyayangimu.

Komentar

  1. Aku juga ngga ikutan kok mbak. Walopun sebenere pengen bgt. Setuju sm prinsipnya..anak lebih utama ketimbang nuruti hobi emaknya :) hobi msh bs lain waktu, tp masa kecil anak kita ngga akan terulang lagi dan itu waktunya singkat bgt.

    BalasHapus
  2. Tosss...anak itu nomer satu, saat mereka gede nanti pasti kita bakal merindukan moment2 masa kecil mereka ya...klo gede pasti dah ga mau dipeluk2 n dicium2 lagi ya,,gimana adeknya Tayo kapan nich..hehehe

    BalasHapus
  3. Nanti dapet hadiah yang lebih indah daripada hadiahnya cupuwatu mbak. Cinta dari sang buah hati :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya Mak Ika...senyuman mereka melebihi hadiah apapun, makasih dah mampir yaa

      Hapus

Posting Komentar

Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)