Mariyem,Sahabatku

Jumat pagi itu kumendapat pesan singkat dari kawan lama,dia mengabarkan kalau tunangan sahabatku meninggal dunia…..untuk sementara waktu aku terhenyak,kaget dan tidak percaya dengan kabar tersebut.Masih terngiang curahan hati Ranis,sahabatku saat kami bertemu seminggu yg lalu.

“Tenane yem,koe meh nikah tanggal 10,wah tanggale cantik yo,,aku yo meh nikah tanggal kui yo,,bareng koe……tenan ki yem aku wis serius”

(Aku memang senang memberi nama baru kawan-kawanku dan biasanya nama dariku yg sering dipake dari pada nama asli mereka,dan kami sama-sama memanggil iyem)

Dia sudah berniat untuk serius dan ingin menikah dengan pacarnya yg terakhir.Aku ikut senang dengan keputusannya itu,karena aku cukup sedih dengan gaya hidupnya akhir-akhir ini.

Aku mengenal Ranis beberapa tahun yang lalu,masih kuingat Ranis yg dulu,berjilbab dan manis.Dari perkenalan antara user dan penjual,kami menjadi semakin akrab.Disaat itu sedikit kawan wanita yang kupunya,karena dilingkungan kerjaku didominasi para pria.Dia seorang guru praktikan dan nyambi kuliah.Suatu pekerjaan yg mulia menurutku.

Tapi lama kelamaan dia berubah,perlahan tapi pasti dia merubah penampilannya.Baju yang dia kenakan tak lagi kedodoran,dan kerudung yg menutupi kepalanya sudah jarang dia kenakan dan akhirnya dia berubah menjadi gadis kota yg gaul,suka berpenampilan sexy.

“yem,koq jilbabmu ra mbok nggo ki ngopo e?mbok dinggo”

sering aku bertanya dan berusaha mengingatkan tapi dia tak peduli.

“Sumuk koq yem”Begitu dia menjawab setiap ku menanyakan jilbabnya.

Ya sudah,aku punya kawan yg sama selera dan gayanya.dan aku melupakan hal itu.Kami sering jalan bersama,ke mall,shopping bareng,karouke ,ke club dan banyak hal lain yg kami lakukan berdua. Dia terobsesi untuk melakukan hal-hal baru guna mempercantik wajah dan penampilannya.Dan menurutku itu berlebihan.Dia suka berganti-ganti pacar yg keren,cakep dan berduit tentunya.Lama kelamaan dia menjadi semakin liar dan aku tak bisa lagi menjaga sahabatku itu.

Sebagai sahabat,kadang aku bingung dengan kehidupan yg dia jalani.Rumahnya tak terlalu jauh dengan kampus dan sekolah tempat dia mengajar,tapi kenapa dia malah kos ditempat yg lebih jauh dari itu.Ya memang dia tinggakl disebuah desa yg cukup terpelosok(menurutku)dan mungkin itu alasan kenapa dia kos dikota.Dan merasa lebih bebas tentunya.

Pertama aku maen ke kosnya,aku merasa heran.Dirumah itu berisi beberapa pria anggota polisi dan salah satunya adalah pacarnya.Tapi dia tak pernah ngaku kalau dia tinggal disitu.Dan lebih herannya dirumah itu banyak koleksi botol-botol minuman keras bermerk(mahal tentunya).Dalam hati aku bertanya,mereka kolektor botol atau…….

karena kesibukan masing-masing kami jarang bertemu,aku sudah pindah ditempat kerja yg baru dan jarang bertukar kabar dengan dia.Tapi dia masih sering sms jika ada masalah.Dan aku cukup bosan dengan curhatanya,lagi-lagi dia ngelaba dengan cowok baru karena cowoknya juga selingkuh…walah-walah,kalo cuma bales-balesan gini kapan selesainya…dalam hati aku bergumam.

Kabar terakhir yg kudengar dia putus dengan pacarnya dan punya pacar baru yg notabene sahabat pacar yg lama.Aku menyesal kenapa dia membuat keputusan seperti itu,karena menurutku pria itu tak lebih baik dari pacarnya yg lama.Berderet-deret gadis yg dia pacari dan hobi minumnya yg berat.

Kusempatkan untuk melayat Yuan,bagaimanapun aku mengenal dia dan dia sangat berarti bagi sahabatku.Tapi sayang aku tidak bisa bertemu dengan Ranis,banyak sekali pelayat yg hadir guna memberi penghormatan pada anggota Densus 88 itu.Ku hanya sempat sekejab bertemu dengan Ranis saat dia ikut mengantar jenazah Yuan,dengan dipapah 2 orang saudaranya.Aku bisa melihat bagaimana kepedihan hatinya,betapa kagetnya dia,karena baru beberapa jam sebelum kecelakaan itu mereka jalan bareng.

Aku ingat,tunanganku keberatan aku dekat dengan dia,tapi bagaimanapun dia sahabatku.Dulu tunanganku pernah ngomong,kalau suatu saat Ranis bakal mendapatkan buah yg dia tanam…Inikah buah yg dia dapat itu,kehilangan seorang yg dia sayangi dengan cara yg mengenaskan,..Dalam kecelakaan tragis dan meninggal seketika.Dan menurut orang2dikampungnya dia sedang membawa miras…Disaat mereka berdua berniat untuk Hidup Lebih Baik?Kejadian ini kembali mengingatkanku tentang kehidupan yg cuma sementara ini dan Tuhan siap memanggil kita kapanpun.Semua berbalik kepada kita,siapkan kita dengan bekal yg kita dapat saat ini?

Sahabat,tabah ya…aku tahu ini sangat Berat,berat dan berat.Aku sendiri tak bisa membayangkan apa yg harus kulakukan jika hal itu terjadi padaku.Tapi aku yakin kamu bisa menjalani hidup baru ini. Dalam hati kecilku aku sangat berharap,kamu akan berubah lebih baik dan menjadi Ranis baru yg seperti Ranis berkerudung yg dulu kukenal.Tuhan punya rencana yg indah dibalik kehilanganmu ini…

Yakinlah,Yuan akan bahagia disana,Tuhan sudah menggariskan ini terjadi dan terbaik bagi semuanya..

Komentar

  1. ckckck...kok malah koyo lagune Bimbi jew Prim?

    BalasHapus
  2. Sedih ya, liat sahabat kita jadi begitu. Tapi masih ada doa untuk dia, kan Mak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mak, saya masih berharap dia mendapat hidayah lagi

      Hapus

Posting Komentar

Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)